15 melakukan estimasi, mengambil kesimpulan, menyelidiki keterkaitan,
dan sebagainya. Sebagai fasilitator guru diharapkan berperan untuk mengarahkan siswa agar aktif dalam proses matematisasi ini. Dengan
demikian, proses rekonstruksi pengetahuan oleh siswa dapat berjalan dengan baik.
Dari uraian yang telah disampaikan di atas, disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menekankan pada kegiatan siswa, sedangkan
guru hanya bersifat memfasilitasi siswa untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang mendukung proses matematisasi.
2. Efektivitas Pembelajaran Matematika
Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti berdampak. Kata efektif dapat pula diartikan sebagai sesuatu yang membawa dampak yang
baik. Menurut Kamus Bahasa Indonesia 2002: 159, efektivitas berasal dari kata efektif berarti memiliki efek, akibat, atau pengaruh. Sementara
itu, menurut Institute of Education University of London 2002: 4, efektivitas merujuk pada tujuan tertentu. Dengan demikian, sesuatu akan
dikatakan efektif apabila telah berhasil mencapai tujuan yang diinginkan. Apabila efektivitas dikaitkan dengan pembelajaran maka pembelajaran
yang efektif merupakan pembelajaran yang mampu mencapai tujuan atau keberhasilan.
Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika diperlukan suatu pedoman.
Menurut O”Neil Roy Killen, 2009: 4 pembelajaran matematika dikatakan efektif apabila memenuhi kriteria sebagai berikut.
16 a. Siswa
mampu menggunakan
pengetahuannya untuk
menyelesaikan masalah. b. Siswa mampu mengomunikasikan pengetahuannya kepada
temannya. c. Siswa mampu menemukan keterkaitan antara pengetahuan yang
sudah dimiliki dengan pengetahuan yang baru. d. Siswa dapat mengingat pengetahuan yang baru diperolehnya
untuk waktu yang lama. e. Siswa mampu menciptakan pengetahuannya sendiri.
f. Siswa mau belajar lebih.
Sementara itu, kerangka pembelajaran efektif menurut Kyriacou 2009: 7-9 terdiri dari tiga hal, meliputi context, process, dan product.
Context konteks dalam pendapat ini berkaitan dengan ciri pembelajaran yang dilakukan. Process proses dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan
yang berlangsung dalam pembelajaran meliputi strategi, model pembelajaran, pendekatan, kondisi siswa dan guru serta tugas yang
diberikan. Selanjutnya, product produk berkaitan dengan tujuan yang diinginkan, tujuan ini bisa berupa peningkatan pengetahuan, keterampilan,
motivasi, ataupun pengembangan sikap sosial. Dari dua pendapat yang sudah diuraikan dapat dinyatakan kembali
bahwa salah satu kerangka dasar pembelajaran efektif menurut Kyricacou adalah product yaitu hasil dalam pembelajaran berdasarkan tujuan yang
telah dibuat. Hasil ini misalnya kepercayaan diri siswa. Sehubungan dengan itu, dari pendapat O
”Neil diketahui bahwa salah satu karakteristik pembelajaran matematika yang efektif adalah kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah. Dengan demikian, efektivitas yang dimaksud di sini adalah tingkat
keberhasilan pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran
17 TPS dan SGD dengan pendekatan saintifik ditinjau dari kepercayaan diri
dan kemampuan pemecahan masalah.
3. Pembelajaran Kooperatif