1.4.2 Teori
Sebagai landasan dalam membahas permasalahan penelitian ini penulis menguraikan teori yang relevan dengan Etnomusikologi:
Menurut Merriam 1964:87 salah satu sumber atau bahan yang paling jelas mengenai perilaku manusia dalam hubungannya dengan musik adalah teks. Dalam hal ini andung
merupakan bahan yang dapat menjelaskan perilaku manusia dalam hubungannya dengan musik. Untuk dapat memahami arti yang lebih mendalam dari aspek-aspek teks dari nyanyian
andung maka perlu dilakukan suatu kajian tekstual. Menurut Echols dan Shadily 1986:380 kajian tekstual adalah suatu penyelidikan atau pemeriksaan yang dilakukan dengan memakai
metode ilmiah atau mengkaji isi karangan atau isi teks sebuah nyanyian. Untuk menganalisis teks nyanyian penggunaan dan fungsi musik, penulis mengacu
kepada tulisan Merriam 1964:187 menyebutkan satu yang paling penting untuk mengerti tata tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan musik adalah melalui teks nyanyian.
Teks tentu saja adalah bahasa tingkah laku yang lebih dari bunnyi musik, mereka merupakan suatu kesatuan yang integral dari musik. Lebih lanjut Merriam 1964:233 mengatakan bahwa
penggunaan dan fungsi musik merupakan hal yang penting dibahas, karena hal ini menyangkut makna musik, menyangkut aspek timbal balik antara objek dan subjek serta
bagaimana efek musik terhadap manusia pemiliknya dan kelanjutannya perlu ditambah pula bahwa etnomusikologi adalah studi musik dalam kebudayaan, suara musik adalah hasil
proses tingkah laku dan kepercayaan orang yang mempunyai musik tersebut. Musik adalah produk manusia yang mempunyai eksistensi keadaan hidup dan tingkah laku yang
menghasilkannya terjemahan Marc Pellman.1992:3 Tekstual merupakan hal yang paling penting dalam tulisan ini, dimana tekstual yang
dipakai dalam penyajian andung adalah kata-kata sehari-hari dan kata-kata yang berbentuk
kiasan metafora. Kemudian untuk membahas masalah metafora penulis mengacu kepada apa yang dikatakan Field 1974:197 ada dua masalah yang mendasar sekali yang tersirat
yaitu: 1 Bahasa dalam musik, meliputi hubungan tekstual, sifat puitis, gaya bahasa didalam struktur nyanyian, dan 2 Musik didalam bahasa, meliputi eksistensi sifat properties
keunikan dari bahasa. Hal ini tentu untuk melihat eksisistensi akan adanya konsep didalam pemikiran masyarakat pendukung suatu kebudayaan yang mempertimbangkan kata-kata
musikal teks yang ada dalam tradisi musik mereka yang tentu berhubungan dengan teori masyarakat ethno-theory yang empunnya kebudayaan tersebut.
Dalam mendeskripsikan andung, sesuai yang dikemukakan Netll 1963:98 ada dua pendekatan didalam mendeskripsikan musik yaitu: 1 kita dapat menganalisis dan
mendeskripsikan musik dari apa yang kita dengar, dan 2 kita dapat menganalisis musik tersebut diatas kertas dan mendeskripsikan apa yang kita lihat. Selanjutnya menurut Carles
Seeger mengemukakan seperti yang ditulis Netll 1964:100 mengemukakan dua tujuan pendeskripsian musikal yaitu preskriptif dan deskriptif dapat disebut sebagai notasi yang
tidak lebih dari untuk membantu mengingat pemain terhadap musikal pada saat melakukan pertunjukan. Sedang deskriptif adalah notasi yang menuliskan semua karakter musikal secara
rinci dari suatu komposisi musik yang pembaca tidak mengetahui sebelumnya. Berkenan dengan kebutuhan transkripsi dalam penulisan ini maka notasi dipakai
adalah dengan pendekatan deskriptif karena notasi deskriptif ini dapat juga diartikan sebagai notasi yang digunakan untuk menuliskan semua bunyi musik yang telah disajikan dari apa
yang didengar. Dalam membahas andung ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan seperti aspek psikologis, tekstual serta dalam konteks kebudayaan seperti fungsi dan
penggunaannya maka teori yang dipergunakan disesuaikan dengan pembahasan yang akan dilakukan. Berkaitan dengan musikologis, Malm 1977:8 mengatakan bahwa ada beberapa
karakteristik yang harus diperhatikan ketika mendeskripsikan melodi, yaitu: 1 Scale tangga
nada, 2 Nada dasar, 3 Range wilayah nada, 4 Frequency of notes jumlah nada-nada, 5 Prevalent intervals interval yang dipakai, 6 Cadence patterns pola-pola kadensa, 7
Melodic formulas formula-formula melodi, 8 Contour kontur Berkaitan dengan tekstual andung, Curt Sacs 1962:66 menulis tentang logogenik
dan melogenik. Logogenik adalah nyanyian yang mengutamakan teks daripada melodinya, karena melodinya merupakan perulangan-perulangan saja. Sedangkan melogenik adalah
sebaliknya dimana yang diutamakan adalah melodinya karena teks merupakan perulangan saja. Berdasarkan teori ini kita dapat melihat apakah andung lebih mengutamakan teks
daripada melodi atau sebaliknya.
1.5 Metode Penelitian