Desain Penelitian METODE PENELITIAN

skor yang diperoleh dari hasil belajar ranah kognitif Pendidikan Kewarganegaraan.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 5 Sleman yang berlokasi di Jalan Karangasem Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 6 November 2014 sampai dengan 20 April 2015 pada tahun ajaran 20142015. E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 173 populasi adalah seluruh subjek di dalam wilayah penelitian dijadikan subjek penelitian. Sementara, Sugiyono 2013: 80 mengemukakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII di SMP N 5 Sleman Tahun Ajaran 20142015 terdiri dari empat kelas yang berjumlah 128 siswa dengan siswa putri 60 dan siswa putra 68. Tabel 3 Jumlah Siswa yang menjadi Subjek Penelitian Kelas Jumlah VII A 32 VII B 32 VII C 32 VII D 32 Jumlah 128 Sumber: Arsip TU SMP N 5 Sleman, 2014.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi. Menurut Nanang Martono 2010: 66 sampel didefinisikan sebagai bagian dari anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu yang nantinya diharapkan dapat mewakili populasi. Sejalan dengan pendapat tersebut, Sugiyono 2013: 118 juga mengemukakan bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Teknik random sampling merupakan cara pengambilan sampel yang dilakukan secara acak. Sampel diambil secara acak dengan mengundi 4 kelas di SMP N 5 Sleman yaitu kelas VII A, VII B, VII C dan VII D. Setelah di undi diperoleh kelas VII C dan VII D. Selanjutnya kedua kelas ini diundi lagi untuk menentukan kelas ekperimen dan kelas kontrol diperoleh hasil kelas VII C sebagai kelas kontrol yang menggunakan metode diskusi dan kelas VII D sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Bamboo Dancing.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode bamboo dancing terhadap hasil belajar matematika

8 90 163

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Bamboo Dancing untuk meningkatkan Hasil belajar IPS Siswa kelas IV

0 21 202

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BAMBOO DANCING DAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR

0 0 7

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF DENGAN MODEL BAMBOO DANCING (TARI BAMBU) UNTUK PENINGKATAN Efektifitas Penggunaan Metode Kooperatif Dengan Model Bamboo Dancing (Tari Bambu) Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Ekosistem Kelas VII B SMP N

0 1 15

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF DENGAN MODEL BAMBOO DANCING (TARI BAMBU) UNTUK PENINGKATAN Efektifitas Penggunaan Metode Kooperatif Dengan Model Bamboo Dancing (Tari Bambu) Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Ekosistem Kelas VII B SMP N

0 1 13

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan Melalui Pembelajaran Kooperatif Metode Bamboo Dancing Ke

0 0 16

STANDAR PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA UNTU (2)

1 2 69

STANDAR PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA UNTU (1)

1 1 69

Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Bamboo Dancing

0 0 7