Simpulan Saran SIMPULAN DAN SARAN
Etin Solihatin. 2012. Strategi Pembelajaran PKn. Jakarta: Bumi Aksara. Eveline Siregar Hartini Nara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Bogor: Ghalia Indonesia. Hake. 1999. Analizing Charge Gain Score. Penerjemah: Munandir, R.A.J.
Jakarta: Rajawali. Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Haryani. 2013. Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Bamboo Dancing Untuk Meningkatkan Kerjasama dan Pemahaman Siswa
Dalam Pembelajaran IPS Kelas VII B SMP N 4 Sleman. Skripsi. Yogyakarta: FIS UNY.
Jamil Suprihatiningrum. 2013. Strategi pembelajaran: Teori Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Jazim Hamidi Mustafa Lutfi. 2010. Civic Education: Antara Realitas Politik dan Implemantasi Hukumnya. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama. Kokom Komalasari. 2013. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi.
Bandung: Refika Aditama. Leni Mardianti. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Koopeartif Teknik
Bamboo Dancing Tari Bambu Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Di Kelas X MAN Kabupaten
Kampar. Skripsi. Riau: Fakultas Tasbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Sultan
Syarif Kasim
Riau. Diakses
dari http:www.repository.uin-suska.ac.id25951FM.pdf pada tanggal 15
Februari 2015, Pukul 20.01 WIB. MargoNomor 2005. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta:
Rineka Cipta. Miftahul Huda. 2012. Cooperative Learning, Model, Teknik, Struktur dan
Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Muhammad Erwin. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan Republik
Indonesia. Bandung: Refika Aditama. Muhammad Thobroni Arif Mustofa. 2013. Belajar Pembelajaran:
Pengembangan Wacana Dan Praktek Pembelajaran Dalam
Pembangunan Nasional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Mukhamad MurdioNomor 2012. Strategi Pembelajaran Kewarganegaraan Berbasis Portofolio. Yogyakarta: Ombak.
Nana Sudjana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nanang MartoNomor 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Paul Eggen Don Kauchak. 2012. Stategi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berfikir. Jakarta: Indeks.
Peraturan Pemerintah Nomor32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMP.
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Ratna Wilis Dahar. 2006. Teori-Teori Belajar Pembelajaran. Jakarta:
Erlangga. Rukiyati, dkk. 2008. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: UNY Press.
SugiyoNomor 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan R D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sunarso, dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: UNY
Press. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progersif: Konsep,
Landasan, dan Impelementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tukiran Taniredja. dkk. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.
Warsono Hariyanto. 2013. Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Yatim Riyanto. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN RPP
KELAS EKSPERIMEN Nama Sekolah
: SMP Negeri 5 Sleman Mata Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan KelasSemester
: VII 2 Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit 2 X pertemuan A. Standar Kompetensi :
4. Menampilkan perilaku kemerdekaan mengeluarkan pendapat. B. Kompetensi Dasar :
4.1 Menjelaskan hakekat kemerdekaan mengemukakan pendapat. C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian kemerdekaan mengeluarkan pendapat.
2. Siswa dapat menyebutkan perundang-undangan yang mengatur kebebasan mengeluarkan pendapat.
3. Siswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk menyampaikan pendapat dimuka umum.
Pertemuan 2
1. Siswa dapat
mengkaji akibat
pembatasan kemerdekaan
mengemukakan pendapat. 2. Siswa
dapat mendeskripsikan
konsekuensi kebebasan
mengemukakan pendapat tanpa batas.