Latar Belakang Masalah PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI METODE PERMAINAN SNOWBALL THROWING DI KELAS I SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran matematika untuk anak tunagrahita kategori ringan yang diutamakan adalah keterampilan hitung aritmatika karena dalam kehidupan sehari-hari sangat dibutuhkan pemecahan masalah melalui perhitungan. Anak tunagrahita perlu mempelajari beberapa tahapan untuk mencapai kompetensi tersebut yaitu tahapan pra hitung, kemampuan menambah, mengurangi, mengalikan dan membagi. Paling dasar tahapan tersebut adalah keterampilan pra hitung. Salah satu yang harus siswa pelajari pada tahap pra hitung adalah membilang. Membilang adalah proses menghubungkan antara konsep sebutan bilangan dengan benda dan hubungan simbol. Membilang menjadi proses dasar dalam pembelajaran keterampilan hitung karena melalui membilang siswa dapat melanjutkan pembelajaran pada tahap berikutnya dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan membilang membutuhkan kemampuan siswa dalam mempersepsi simbol. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Tin Suharmini 2009:43 bahwa jalannya proses informasi pada manusia adalah berawal dari stimulus yang datang dari luar yang diterima dari sensori visual maupun sensori auditori dan diolah menjadi informasi. Informasi tersebut selanjutnya akan masuk pada proses mental. Proses ini akan terjadi jika seseorang mengembangkan kemampuan berpikir melalui proses belajar. 2 Persepsi adalah kemampuan menyimpulkan tentang objek yang diamati. Proses mempersepsi pada anak tunagrahita mengalami keterlambatan dalam perkembangannya. Ini sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Tin Suharmini 2009:44 bahwa anak tunagrahita membutuhkan waktu yang lama dalam menyimpulkan objek yang diamati. Lamanya waktu anak tunagrahita kategori ringan dalam menyimpulkan suatu objek akan mempengaruhi kemampuan siswa dalam membilang karena kemampuan mempersepsi simbol dibutuhkan dalam membilang. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SLB N 1 Sleman pada bulan Oktober 2014, menunjukkan bahwa siswa kelas I SDLB terdiri dari 3 siswa tunagrahita kategori ringan. Pada subjek Gr dan Ww mengalami kesulitan menghubungkan benda konkrit dengan sebutan bilangan 6-10. Sedangkan Ga mengalami kesulitan dalam menghubungkan benda konkrit dengan sebutan bilangan 8-10. Selain itu subjek mengalami kesulitan dalam memahami konsep simbol bilangan terutama yang memiliki bentuk yang hampir sama yaitu 6 dan 9. Bukti dari permasalahan tersebut adalah pada subjek Gr dari 10 soal membilang Gr menjawab 7 soal dengan salah dan 3 soal dengan benar, pada subjek Ww menjawab 6 soal salah dan 4 soal benar dan kemudian pada subjek Ga menjawab 4 soal salah dan 6 soal benar. Berdasarkan pengamatan secara langsung yang menjadi penyebab dari permasalahan tersebut adalah kurangnya daya konsentrasi pada siswa karena adanya percakapan antar siswa saat salah satu teman mendapatkan arahan dari guru, membuat suara dengan cara 3 memukul-mukul meja, berteriak, serta antar teman sering menggangu dengan menunjukkan perilaku mencolek, menendang dan memukul. Berdasarkan diagnosis permasalahan tersebut maka bentuk tindakan yang direncanakan peneliti dan guru untuk meningkatkan kemampuan membilang adalah dengan metode permainan snowball throwing. Selain memiliki aspek yang disukai oleh anak-anak yaitu permainan, metode permainan snowball throwing dapat menjadi mediator untuk meningkatkan minat belajar siswa sehingga kemampuan berpikir membilang pun juga meningkat dan siswa dapat menunjukkan respon berupa menjawab pertanyaan serta mengurangi perilaku beralih perhatian, dikarenakan siswa tertarik dengan metode permainan yang digunakan. Bentuk tindakan ini juga dipilih karena kelebihan dari metode serta penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Entin T. Agustin2013:24. Penelitian tersebut menunjukkan metode ini dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, melatih kesiapan siswa dengan berbagai pertanyaan dan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Metode ini juga dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan pada aspek kognitif, afektif serta psikomotor dengan cara yang menyenangkan Entin T. Agustin,2013:24-25

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

MATERI DAN METODE PEMBINAAN KEISLAMAN BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN JENJANG SDLB KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI I GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

0 4 87

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN UANG PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBELANJA DI KANTIN PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH LUAR BIASA TUNAS BHAKTI PLERET BANTUL.

0 0 267

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCOCOK TANAM SAWI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENGGUNAAN MODUL DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 4 249

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI SHAPING TERHADAP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENGUKUR TEKANAN UDARA BAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS VIII DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

2 4 206

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH/ADONAN DI SEKOLAH LUAR BIASA DAMAYANTI YOGYAKARTA.

1 7 215

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP TUMBUHAN MELALUI METODE KARYAWISATA BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS V DI SLB BAKTI SIWI SLEMAN.

0 0 162

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS II DI SEKOLAH LUAR BIASA RELA BHAKTI I GAMPING.

0 0 275

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI MEDIA GRAFIS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS II SDLB DI SLB C YAYASAN PENDIDIK ASUHAN ANAK LUAR BIASA (YPAALB) PRAMBANAN KLATEN.

0 2 216

EFEKTIVITAS PERMAINAN BUBUR KERTAS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 144