59 Pedoman observasi partisipasi belajar siswa tunagrahita kategori ringan
didasarkan pada empat kriteria, yaitu. 1
Asangat baik : bila siswa mampu berpartisipasi, tanpa bantuan guru.
2 B baik
: bila siswa mampu berpartisipasi dengan bantuan verbal atau non verbal.
3 C cukup : bila siswa mampu berpartisipasi dengan bantuan
verbal dan non verbal. 4
D kurang : bila siswa tidak mampu berpartisipasi
H. Validitas Instrumen
Dalam penelitian ini uji validitas tes kemampuan membilang yang digunakan adalah uji validitas isi content validity.Validitas isi adalah adanya
kesuaian isi
dalam mengungkapmengukur
yang akan
diukur Margono,2009:187. Dalam penelitian ini instrumen tes sesuai dengan
kurikulumstandar kompetensi dan kompetensi dasar kelas I SDLB mengenai mengenal bilangan sampai 10. Uji validitas instrument juga dilakukan melalui
jugment oleh guru kelas. Setelah dilakukan konsultasi dan perbaikan berdasarkan saran dari guru maka instrumen tes dinyatakan relevan dan
komprehensif serta tidak keluar dari batasan tujuan yang akan peneliti ukur.
60
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini dilakukan adalah dengan cara membandingkan skor tes sebelum tindakan dengan skor tes setelah
tindakan, apabila skor tes setelah tindakan skor tes sebelum tindakan, berarti ada peningkatan kemampuan anak tunagrahita kategori ringan dalam
membilang Nur Aedi, 2010: 23. Selanjutnya, membandingkan nilai setelah tindakan dengan standar ketuntasan minimal, yaitu sebesar 70, apabila nilai
setelah tindakan = atau ≥ dari standar ketuntasan minimal, maka
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan metode permainan snowball throwing dalam meningkatkan kemampuan membilang dikatakan berhasil.
Teknik analisis data secara kuantitatif digunakan untuk mengolah dan menyajikan data yang berupa angka. Data-data kuantitatif didapat dari skor
hasil tes setelah tindakan dan skor tes sebelum tindakan. Data-data tersebut
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
M. Ngalim Purwanto, 2006: 102 Keterangan.
NP : nilai persen yang dicari atau diharapkan.
R : skor mentah yang diperoleh siswa.
SM : skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan.
R NP =
x 100 SM
61 100
: bilangan tetap Data kuantitaif juga digunakan untuk menghitung presentase peningkatan
kemampuan siswa dalam membilang, untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan tersebut dilakukan dengan membandingkan hasil tes sebelum
tindakan dan tes sesudah tindakan. Dari hasil perbandingan tersebut diperoleh selisih sehingga dapat diketahui peningkatan kemampuan
membilang siswa tunagrahita kategori ringan. Rumus yang digunakan untuk mendapatkan presentase peningkatan kemampuan membilang adalah sebagai
berikut: Peningkatan= Nilai sesudah diberikan tindakan -Nilai sebelum diberikan tindakan
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian