diunjuk oleh HoDnya, jumlah totalnya 5-7 oranglah 1 tim, ada juga ketua timnya kita buat”
“Tugasnya tim itu pada saat melaksanakan safety inspection mereka harus mencatat hasil temuan inspeksi yang ada, ngasih
rekomendasilah sama pihak plant, baru nanti form yang udah diisi dilaporkan sama kita saya selaku safety officer
” EHS Officer.
4.3.3 Hal yang diinspeksi di PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung
Hal-hal yang diinspeksi pada saat melakukan safety inspection merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan apakah pada suatu tempat
kerja terdapat hal-hal yang dapat menimbulkan potensi bahaya untuk kemudian dilakukan tindakan perbaikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Safety
inspection dilakukan dengan menginspeksi seluruh departemen yang ada di PT. Multimas Nabati Asahan, yaitu sebanyak 20. Hal ini sesuai dengan informasi dari
informan berikut: Informan 2:
“Ada 20 departemen yang diinspeksi, sectionnya ada 27 lebih. Semua wajib diinspeksi, tidak boleh ada tempat kerja yang tidak
pernah diinspeksi” EHS Supervisor Sekretaris P2K3. 1.
Hal yang diinspeksi pada safety inspection harian Hal yang diinspeksi pada saat safety inspection harian meliputi pekerjaan
kritikal dan non-kritikal yang menggunakan work permit untuk memeriksa keadaan tidak aman dan juga tindakan tidak aman yang tidak sesuai dengan
keselamatan dan kesehatan kerja. Sebelum permit ditanda tangani, perwakilan yang didelegasikan harus melakukan inspeksi terhadap tempat kerja untuk
mengkonfirmasikan bahwa tempat kerja yang telah ditinggalkan dalam kondisi aman. Tipe atau kategori kerja yang menerapkan sistem permit to work adalah
Universitas Sumatera Utara
jenis pekerjaan perawatan dan perbaikan, inspeksi,uji, konstruksi, pembongkaran, memodifikasi, dan cleaning.
a. Inspeksi proses kerja kritikal
Contoh pekerjaan kritikal adalah pekerjaan sandblasting dan coating pada tanki. hal yang diinspeksi dalam proses kerja ini adalah:
1 Penggunaan APD
2 Isolate pipe line
3 isolate electrical source
4 pemasangan tag out dan lock out
5 bahan-bahan mudah terbakar
6 bahan pencemar
7 penempatanpeletakan peralatan dan material, peralatan kerja yang akan
digunakan 8
temperatur udara 9
kadar oksigen 10
gas-gas berbahaya dan beracun 11
gas mudah terbakar dan meledak. b.
Inspeksi proses kerja non-kritikal Contoh pekerjaan non-kritikal adalah Service AC. Hal yang diinspeksi
dalam proses kerja ini, ialah: 1
Penggunaan APD 2
Penempatanpeletakan peralatan, material kerja, dan peralatan kerja yang layak pakai.
Universitas Sumatera Utara
Hal tersebut diatas dirangkum berdasarkan pernyataan informan seperti berikut:
Informan 4: “Biasanya pagi memeriksa work permit apakah sudah sesuai
kemudian siangnya mengawasi kembali. Contoh pekerjaan kritikal adalah pekerjaan sandblasting dan coating. Yang
diinspesksi adalah penggunaan APD, Isolate pipe line, isolate electrical source, pemasangan tag out dan lock out, bahan-
bahan
mudah terbakar,
bahan pencemar,
penempatanpeletakan peralatan dan material, peralatan kerja yang akan digunakan, temperatur udara, kadar oksigen, gas-
gas berbahaya dan beracun, gas mudah terbakar dan meledak. Contoh pekerjaan non-kritkal adalah Service AC, hal yang
diinspeksi dalam proses kerja ini, ialah penggunaan APD, penempatanpeletakan
peralatan, material
kerja, dan
peralatan kerja yang layak pakai” Seksi Patrol. Dalam melaksanakan safety inspection harian pada pekerjaan yang
menggunakan work permit, inspektorpetugas dibantu oleh adanya daftar mengenai hal-hal yang akan diinspeksi yang tercantum pada work permit. Hal ini
sesuai dengan yang disampaikan oleh informan berikut ini: Informan 5:
“Hal yang dilihat atau diperiksa, masalah kelengkapan APD, personil, pekerjaannya gimana, jumlahnya apakah benar-benar
orang-orangnya yang terdaftar di Work Permit itu, cara kerjanya ataupun alat kerjanya. Daftar apa-apa aja yang diperiksa ada di
Work Permit yang tercantum di papan nama mereka” Assisten Supervisor.
2. Hal yang diinspeksi pada safety inspection mingguan
Hal yang diinspeksi pada safety inspection mingguan pada setiap departemen mencakup inspeksi alat pemadam kebakaran, inspeksi lingkungan,
safety patrol, inspeksi keselamatan dan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
a. Inspeksi alat pemadam kebakaran
Inspeksi alat pemadam kebakaran, misalnya memeriksa selang Hydrant dan segel APAR dan alarm.
b. Inspeksi lingkungan
Inspeksi lingkungan, misalnya bekas ceceran minyak di lantai. c.
Safety patrol Safety patrol, misalnya ditemukan tempat sampah yang sudah terisi penuh
dengan sampah namun belum diangkut d.
Keselamatan Keselamatan, misalnya pemeriksaan ruang panel dan temperatur ruangan
dan kotak APD apakah tersedia APD yang sesuai dengan jenis pekerjaan pada tempat kerja tersebut.
e. Kesehatan
Kesehatan, misalnya mengecek proses pembersihan bahan kimia dan memeriksa kotak P3K untuk melihat ketersediaannya.
Hal ini sesuai dengan laporan kegiatan kerja P2K3L dan pernyataan informan seperti berikut ini,
Informan 6: “Kalau untuk yang migguan mencakup inspeksi alat pemadam
kebakaran, inspeksi lingkungan, inspeksi keselamatan lupa saya apalagi nanti bisa lihat di laporan kegiatan kerja P2K3L lah
” Anggota P2K3.
3. Hal yang diinspeksi pada safety inspection bulanan
Safety inspection salah satu standar untuk melakukan pengontrolan sarana produksi untuk melihat ketidaksesuaian yang mencakup salah satunya mesin,
Universitas Sumatera Utara
proses kerja, standar control produksi, dan operasional. Adapun hal yang diinspeksi pada safety inspection bulanan, yaitu:
a. Safety shower dan eye shower
b. APAR dan Hydrant
c. Kotak P3K
d. Kotak APD
e. Housekeeping
f. Mesinperalatan produksi
g. Instalasi listrik dan panel control
h. Saluran pembuangan limbah cair
Hal ini dirangkum berdasarkan pernyataan beberapa informan sebagai berikut:
Informan 1: “Hal-hal yang kita inspeksi adalah hal-hal yang berpotensi
menyebabkan bahaya kecelakaan, seperti mesin atau peralatan yang rusak atau tidak layak, instalasi listrik, saluran limbah cair
lancar atau tersumbat, housekeeping jugalah termasuk dan masih
banyak lagi” HoD EHS. Informan 2:
“Inspeksi APAR mulai dari penempatan, penomoran di lokasi, saluran keluar, pressure-nya seperti apa, jadwal inspeksi, dan
kertas inspeksinya” EHS Supervisor Sekretaris P2K3. Informan 3:
“safety inspection kita mengarah ke peralatan dan mesin” EHS Officer.
Informan 4: “…selain itu ada juga inspeksi untuk APAR dan Hydrant yang
dilakukan sebulan sekali ”
“Untuk yang bulanan semua temuan tentang ketidaksesuaian
diperiksa, seperti sarang laba-laba, temuan-temuan yang sifatnya untuk perbaikanlah. Apakah dia yang rusak, tidak baik, kotor,
dan lain sebagainya ” Seksi Patrol.
Dalam pelaksanaan safety inspection bulanan tidak dibuat atau tidak tersedia checklist mengenai hal-hal apa saja yang akan diinspeksi. Berikut ini
beberapa pernyataan informan yang mendukung hal ini:
Universitas Sumatera Utara
Informan 1: “….tidak ada dilistkan, tidak mungkin masing-masing didetailkan
kondisi, sifat orang bekerja, dan sarana fasilitasnya ” HoD
EHS. Informan 4:
“ Tidak ada daftar apa-apa saja yang mau diinspeksi, kita secara visual saja di lapangan. Apakah dia yang rusak, tidak baik, kotor,
dan lain sebagainya” Seksi Patrol.
4.3.4 Prosedur pelaksanaan safety inspection di PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung