Jenis Safety Inspection di PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung

8. Jika melewati waktu dari batas due date yang telah ditetapkan, maka akan dibuatkan PICA Problem Identification Corrective Action untuk mengidentifikasi permasalahan dan melaporkan kepada top management 9. Setiap tindakan corrective action yang telah selesai dilakukan maka akan dituliskan status close pada form inspeksi LK3.

4.3.1 Jenis Safety Inspection di PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung

Berdasarkan frekuensi pelaksanaannya, jenis safety inspection yang diterapkan oleh perusahaan terdiri dari safety inspection terencana dan safety inspection informal. Safety inspection terencana yang diterapkan adalah safety inspection rutinumum yang dilakukan secara terencana yang terdiri dari safety inspection harian, mingguan, dan bulanan sedangkan safety inspection informal waktu dan frekuensi pelaksanaannya tidak ditentukan dan sifatnya tidak sistematis. a. Safety inspection rutinumum Safety inspection rutinterjadwal dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditentukan dan setiap hasil temuan dilaporkan menggunakan form safety inspection. Safety inspection rutinterjadwal dilakukan setiap hari, seminggu sekali dan sebulan sekali. Hal ini sesuai sesuai dengan keterangan dari beberapa informan sebagai berikut: Informan 1: “Untuk jenis inspeksi yang kita lakukan ada rutin dan tidak rutin. Kalau yang rutin kita lakukan sebulan sekali kalau yang tidak rutin itu contohnya pada saat petugas sedang safety patrol ada temuan itu bisa dilakukan inspeksi” HoD EHS. Universitas Sumatera Utara Informan 5: “Ada yang terjadwal dan ada yang tidak terjadwal. Kalau yang terjadwal sebulan sekali dan seminggu sekali itu pakai form kalau yang tidak terjadwal atau tidak pakai form kita lakukan setiap hari” Assisten Supervisor. Waktu dan frekuensi pelaksanaan safety inspection rutin adalah sebagai berikut: 1. Harian Safety inspection harian dilakukan untuk memeriksa work permit mulai dari shift pagi dengan tidak mengabaikan shift sore dan malam. Seksi patrol dapat melakukan safety inspection ketika sedang memeriksa Work Permit. Pemeriksaan Work Permit dilakukan setiap hari mulai pagi hari pukul 08.00-12.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan safety patrol hingga berakhirnya jam kerja office yaitu pukul 16.45 WIB untuk memastikan kembali bahwa prosedur K3 dilaksanakan dengan baik. Inspeksi yang dilakukan oleh user plant setiap hari terabagi atas 3 shift yaitu: 1. Shift I Pagi : Pukul 07.00 WIB - 15.00 WIB 2. Shift II Sore : Pukul 15.00 WIB - 23.00 WIB 3. Shift III Malam : Pukul 23.00 WIB - 07.00 WIB Hal ini dirangkum dari pernyataan yang diberikan oleh beberapa informan sebagai berikut: Informan 1: “….Kalau untuk setiap harinya itu adalah tanggung jawab semua orang. Misalnya jika saya turun ke lapangan saya melihat atau siapa saja yang melihat suatu ketidaksesuaian itu tanggung jawab semua untuk mengingatkan Karena semua masalah safety adalah tanggung jawab bersama. Inspeksi tidak setiap hari ada laporannya tapi setiap hari kita lakukan ” HoD EHS. Universitas Sumatera Utara Informan 4: “Safety inspection harian yang dilakukan mulai dari pagi hari pukul 08.00 setelah briefing sambil meriksa work permit sampai dengan selesai jam kerja office yaitu pukul 16.45. Untuk shift malam juga ada yang bertugas untuk inspeksi dari masing- masing departemen” Seksi Patrol. Informan 5: “Kalau inspeksi tanpa data kita lakukan setiap hari” Assisten Supervisor. Informan 6: “Inspeksi ada dilakukan setiap hari, seksi patrol juga setiap hari jalan untuk memantau kondisi tiap departemen. Inspeksi yang dilakukan secara berkelanjutan mulai dari shift pagi, sore, dan malam ” Anggota P2K3. 2. Mingguan Waktu pelaksanaan Safety inspection mingguan tidak ditentukan namun wajib dilakukan oleh user plant masing-masing dengan frekuensi 1 kali dalam seminggu, jadi dalam 1 bulan safety inspection dilakukan sebanyak 4 kali di departemen masing-masing dan hasil dari pelaksanaan safety inspection dilaporkan kepada departemen EHS. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh informan sebagai berikut: Informan 2: “….sedangkan per departemen bisa satu kali seminggu” EHS SupervisorSekretaris P2K3. Informan 6: “Departemen juga melakukan safety inspection mingguan dan membuat laporan yang akan diserahkan ke departemen EHS setiap bulannya sesuai dengan form yang diberikan oleh EHS. Tidak ditentukan harinya tapi setiap minggu diadakan 1 kali dalam seminggu” Anggota P2K3. 3. Bulanan Selain safety inspection harian dan mingguan, safey inspection bulanan juga rutin dilakukan 1 kali dalam 1 bulan pada minggu pertama atau paling lama minggu kedua. Safety inspection setiap bulan dilakukan pada 5 departemen dan 5 departemen lagi pada bulan berikutnya demikian seterusnya hingga seluruh 20 departemen diinspeksi. Tidak ditentukan area kerja yang Universitas Sumatera Utara memerlukan frekuensi inspeksi lebih tinggi dibanding area kerja lain. Secara keseluruhan terdapat 20 departemen, jadi dalam satu putaran atau satu siklus safety inspection, satu departemen diinspeksi sebanyak 1 kali dalam 4 bulan. Hal ini didukung oleh pernyataan beberapa informan sebagai berikut ini: Informan 1: “Safety inspection ada jadwalnya, yaitu jadwal rutin 1 kali sebulan ” HoD EHS. Informan 2: “Ada jadwal rutin yang kita sebarkan ke departemen terkait jadwal inspeksi dari EHS 1 kali sebulan ”. EHS Supervisor Sekretaris P2K3. Informan 3: “Jadwal tetapnya minggu pertama sampai minggu kedua paling lama. Karena kalau dibuat minggu ketiga nanti pada saat perbaikan dalam bulan itu waktu untuk closed nya terlalu cepat. Jadi kalau minggu pertama kan masih ada waktunya 3 minggu lagi untuk perbaikan, karena bagaimanapun laporannya harus di closed dalam bulan itu juga. Jangan melewati bulan tersebut” EHS Officer b. Safety inspection informal tidak terencana Safety inspection tidak rutintidak terjadwal namun dilakukan dalam kegiatan sehari-hari pekerja. Pelaksanaan safety inspection informal tidak ditentukan kapan dan dimana akan dilaksanakan atau tidak terjadwal. Siapa saja bertanggung jawab atas keselamatan di tempat kerjanya mulai dari pekerja, supervisor, maupun Head Section. Apabila menemukan kondisi tidak aman siapapun dapat melaporkannya kepada penanggungjawab area atau kepada Departemen EHS. Safety inspection informal tidak ditentukan dan tidak direncanakan waktu dan frekuensi pelaksanaannya dan dilakukan berdasarkan ada tidaknya masalah keselamatan di tempat kerja dan sifatnya tidak sistematis dan dilakukan atas kesadaran masing-masing personil. Universitas Sumatera Utara Hal ini disimpulkan berdasarkan pernyataan informan sebagai berikut: Informan 1: “Untuk jenis inspeksi yang kita lakukan ada rutin dan tidak rutin. Kalau yang rutin kita lakukan sebulan sekali kalau yang tidak rutin itu contohnya pada saat petugas sedang safety patrol ada temuan itu bisa dilakukan inspeksi” HoD EHS. Informan 3: “Tidak ditentukan kapan waktu pelaksanaanya, yang melaporkan boleh komisaris P2K3, karyawan diluar pun boleh tapi yang paling sering melaporkan bagian P2K3 nya. Bukan hanya seksi patrol, orang lain bisa juga kalau misalnya saya melihat, saya juga berhak menindaklanjuti atau bahkan memberhentikan pekerjaan. K3 itu tanggung jawab kita semua bukan hanya EHS saja, kalau dulu EHS sekarang tidak lagi, budaya itu kita perluas. Mulai dari operator sampai ke level GM General manager. Tapi kembali kepada kepedulian” EHS Officer. Informan 5: “Ada yang terjadwal dan ada yang tidak terjadwal. Kalau yang terjadwal sebulan sekali dan seminggu sekali itu pakai form kalau yang tidak terjadwal atau tidak pakai form kita lakukan setiap hari” Assisten Supervisor.

4.3.2 Pelaksana Safety Inspection di PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung