commit to user
3. Sanitasi Ruangan
Ruang merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan proses produksi. Penataan ruang dan kondisi ruang merupakan indikator
keberhasilan proses produksi. Setiap tahap pengolahan memerlukan ruang dengan syarat dan kriteria khusus sehingga ada pemisahan antar
ruang proses. Kondisi setiap ruang mencerminkan baik buruknya sanitasi dari
proses pengolahan teh hitam. Setiap ruang pengolahan membutuhkan kondisi bersih dan bebas dari debu pengotor serta kontaminan yang
terdapat di dalam udara, sehingga membutuhkan aturan khusus yang harus diterapkan oleh perusahaan, seperti :
a Dilarang merokok diarea pengolahan dan bahan baku
b Dilarang memakai wewangian untuk menghindari kontaminasi bau
dari wewangian yang dipakai pekerja c
Dilarang menggunakan pembersih lantai dan detergen untuk membersihkan ruang pengolahan sebab dapat menimbulkan cemaran
kimia. d
Pada saat proses sedang berjalan dilarang membersihkan debu yang menempel pada alat dan mesin terutama pada ruangan sortasi.
Ruang pelayuan adalah area yang rentang kotor karena setiap orang bisa berlalu lalang serta udara luar juga dapat keluar masuk.
Pembersihan ruang pelayuan dilakukan setiap hari dengan menggunakan sapu ijuk dan sapu lidi dan juga sesekali dilakukan pengepelan.
Sanitasi pada ruang penggilingan dan oksidasi enzimatis dilakukan setiap hari setelah proses selesai, karena ruang penggilingan
dan oksidasi enzimatis merupakan area yang memerlukan kebersihan tinggi. Udara pada ruang penggilingan sangat lembab, terbebas dari debu
yang berterbangan. Ruangan ini didesain dengan lantai cembung sehingga air dapat mengalir kepinggir ruangan dan tidak menimbulkan
genangan. Pada lantai juga terdapat parit-parit kecil sebagai tempat pembuangan air.
commit to user
Ruang pengeringan dibersihkan setiap hari setelah proses pengeringan selesai dengan kompresor. Pengotor pada ruangan ini
adalah partikel teh yang berukuran kecil dan mudah tertiup oleh udara dari lubang-lubang trays. Apabila terdapat blow out, ruangan ini menjadi
sangat kotor dan berdebu. Kipas penghisab debu pada ruangan ini tidak dinyalakan karena dapat menyebabkan naiknya suhu ruang pengeringan
sehingga menyebabkan udara menjadi panas. Pada ruang sortasi terdapat banyak debu yang menempel pada
dinding dan lantai ruangan. Pembersihan ruangan ini dilakukan dengan tiupan angin dari kompresor dan sapu ijuk dengan kipas penghisap debu
dinyalakan. Dengan tersedotnya debu maka gangguan pernafasan pekerja dapat diminimalkan dan dapat menjaga kebersihan ruang sortasi
kering. Pembersihan ruang sortasi dilakukan dua kali sebelum dan sesudah proses sortasi.
Ruang pengepakan juga merupakan ruangan yang berdebu karena hampir setiap hari mengepak teh dari berbagai jenis. Pembesihan
ruangan ini dilakukan setiap hari dengan kompresor dan sapu ijuk. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam konstruksi
bangunan yaitu lantai, dinding, atap dan langit-langit, ventilasi udara, penerangan, dan tata ruang. Sehingga diperlukan jadwal untuk menjaga
kebersihan terhadap konstruksi bangunan. Sanitasi didalam UP Tambi cukup baik dengan alas dan
terdapat jadwal kebersihan yang rutin, lantai mudah dibersihkan. Ventilasi udara cukup baik, sudah ada aliran udara dari dalam dan dari
luar pabrik. Penerangan yang digunakan cukup memadai dengan memasang lampu-lampu penerangan pada setiap ruang. Tata ruang juga
sudah baik.
4. Sanitasi Mesin dan Alat