3. Pembelian balas jasa mencakup:
a. Balas jasa langsung terdiri dari:
1. GajiUpah
2. Insentif
b. Balas jasa tidak langsung terdiri dari:
a. Keuntungan
b. PelayananKesejahteraan
3. Integrasi mencakup: 1.
Kebutuhan karyawan 2.
Motivasi kerja 3.
Kepuasan kerja 4.
Disiplin kerja 5.
Partisipasi kerja 4. Pemeliharaan tenaga kerja mencakup:
a. Pemberhentian karyawan
2.1.2. Pengertian Keselamatan Kerja
Perlindungan tenaga kerja meliputi beberapa aspek dan salah satunya yaitu perlindungan keselamatan, perlindungan tersebut bermaksud agar tenaga kerja
secara aman melakukan kerjaannya sehari-hari untuk meningkatkan produksi dan produktivitas. Tenaga kerja harus memperoleh perlindungan dari berbagai soal
disekitarnya dan pada dirinya yang dapat menimpa atau mengganggu dirinya serta
pelaksanaan pekerjaannya.
Pengertian keselamatan kerja menurut Suma’mur 1986:1 yaitu keselamatan kerja yang berkaitan dengan mesin, alat kerja, bahan dan proses
pengolahan, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Anwar Prabu dan Mangkunegara 2004:61, keselamatan kerja didefinisi sebagai berikut “Keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang aman atau selamat
dari penderitaan kerusakan atau kerugian di tempat kerja”. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa keselamatan kerja adalah
keadaan dimana tenaga kerja merasa aman dan nyaman, dengan perlakuan yang didapat dari lingkungan dan pengaruh pada kualitas kerja,apakah dia nyaman
dengan peralatan keselamatan kerja,peralatan yang dipergunakan,tata letak ruang kerja dan beban kerja yang didapat.
Menurut dasar hukum peraturanperundang-undangan yang diatur dalam undang-undang tentang keselamatan kerja No.1 Tahun 1970 meliputi seluruh
aspek pekerja yang berbahaya, dari segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara yang berada di wilayah
kekuasaan hukum Republik Indonesia. Sesuai dengan pengertian keselamatan kerja yang dikemukakan Moenir
1983:203 maka faktor-faktor dari keselamatan kerja adalah: 1.
Lingkungan Kerja Secara Fisik Secara fisik, hal-hal yang perlu dilakukan perusahaan untuk meningkatkan
keselamatan kerja adalah:
a. Penempatan benda atau barang sedemikian rupa sehingga tidak
membahayakan atau mencelakakan orang-orang yang berada di tempat kerja atau sekitarnya. Penempatan dapat pula dilakukan dengan diberi
tanda-tanda, batas-batas, dan peringatan yang cukup. b.
Perlindungan pada pegawaipekerja pengguna alat-alat kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan, dengan cara memberikan alat
perlindungan yang sesuai dan baik. Perlengkapan perlindungan misalnya: masker, sarung tangan, tutup kepala, pakaian, dan lain-lain.
c. Penyediaan perlengkapan yang mampu untuk digunakan sebagai alat
pencegah, pertolongan, dan perlindungan. Perlengkapan pencegahan misalnya: alat pencegahan kebakaran, pintu darurat, alat P3K , dan lain
sebagainya. 2.
Lingkungan Sosial Psikologis Sedangkan jaminan kecelakaan kerja secara psikologis dapat dilihat pada
aturan organisasi mengenai berbagai jaminan organisasi atas pegawaipekerja yang meliputi:
a. Perlakuan yang adil terhadap semua pegawaipekerja tanpa
membedakan agama, suku, turunan, dan lingkungan sosial. Aturan mengenai ketertiban organisasi atau pekerjaan hendaknya diperlakukan
secara merata terhadap pegawai tanpa pengecuali. Masalah-masalah seperti itulah yang sering menjadi sebab utama kegagalan pegawai
dalam bekerja. b.
Perawatan dan pemeliharaan asuransi terhadap seluruh karyawan. Asuransi meliputi jenis dan tingkat penderitaan yang dialami oleh
karyawan. Adanya asuransi jelas memberi ketenangan pegawai dalam bekerja.
c. Masa depan pegawai terutama dalam keadaan tidak mampu lagi
melakukan pekerjaan akibat kecelakaan kerja, baik fisik maupun mental. Bentuk jaminan masa depan ini dapat diwujudakan seperti
tunjangan pensiun, tunjangan cacat atau yang lainnya. Sehingga dapat dijadikan modal usaha untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.
d. Kepastian kedudukan dalam pekerjaan, hal ini merupakan salah satu
jaminan bahwa orang-orang dalam organisasi itu dilindungi hakkedudukannya oleh peraturan.
2.1.3. Syarat-syarat Keselamatan Kerja