2.1.7. Tujuan Kesehatan Kerja
Tujuan kesehatan kerja menurut Manullang 1990:87 adalah: a.
Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial.
b. Mencegah dan melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja. c.
Menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan atau pekerjaan dengan tenaga kerja.
d. Meningkatkan produktifitas kerja.
2.1.8. Pengertian Produktifitas Kerja
Produktifitas kerja merupakan suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan output dengan input yang dibutuhkan seorang tenaga kerja untuk
menghasilkan produk. Pengukuran Produktifitas dilakukan dengan melihat jumlah output yang dihasilkan oleh setiap karyawan selama sebulan. Seorang karyawan
dapat dikatakan produktif apabila ia mampu menghasilkan jumlah produk yang lebih banyak dibandingkan dengan karyawan lain dalam waktu yang sama.
Produktifitas mengandung pengertian filosofis, defenisi kerja dan operasional. Menurut Arfida BR 2003:36, secara filosofis produktifitas
merupakan pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Keadaan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin dan kehidupan besok harus lebih baik dari hari ini. Pandangan hidup dan sikap mental demikian akan mendorong manusia untuk tidak merasa puas, tetapi
terus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja. Faktor-faktor
yang mempengaruhi produktifitas Bambang Tri, 1996:283 adalah:
1. Manusia
Faktor manusia mencakup beberapa aspek antara lain kuantitas, tingkat keahlian, latar belakang kebudayaan dan pendidikan, kemampuan, sikap,
minat, struktur pekerjaan, umur, jenis kelamin. 2.
Modal Faktor modal meliputi aspek modal tetap, teknologi, dan bahan baku.
3. Metode proses
Faktor metode meliputi tata ruang tugas, penanganan bahan baku penolong dan mesin, perencanaan dan pengawasan produksi, pemeliharaan melalui
pencegahan, teknologi yang memakai cara alternatif. 4.
Faktor produksi Meliputi kuantitas, kualitas, ruangan produksi, struktur campuran,
spesialisasi produksi. 5.
Faktor lingkungan organisasi Meliputi organisasi dan perencanaan, kebijaksanaan personalia, system
manajemen, gaya kepemimpinan, kondisi kerja, ukuran perusahaan, iklim kerja, system intensif.
6. Faktor lingkungan Negara
Meliputi struktur sosial politik, struktur industri, pengesahan, tujuan pengembangan jangka panjang dan lain-lain.
7. Faktor lingkungan internasional
Meliputi kondisi perdagangan dunia, masalah-masalah perdagangan internasional, kebijakan migrasi tenaga kerja.
8. Umpan balik
Umpan balik menunjukkan bagaimana masyarakat menilai kuantitas dan kualitas produksi berapa banyak uang yang harus dibayarkan untuk
masukan-masukan utamanya tenaga kerja dan modal dimana masyarakat menawarkan pada perusahaan.
Secara definisi kerja, produktifitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai keluaran dengan keseluruhan sumber daya masukan yang
dipergunakan persatuan waktu. Menurut Sukamto Reksohadiprojo, 1997:14 pengukuran produktifitas dapat dilakukan secara langsung, misalnya dengan jam
orang, tiap ton hasil atau kilowatt listrik.
2.1.9. Syarat-syarat Produktifitas Kerja