2.3.3 Kanker payudara
Kanker payudara merupakan kanker yang menyerang jaringan epitelial payudara, yaitu membran mukosa dan kelenjar, sehingga kanker payudara
tergolong pada karsinoma. Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh wanita, di samping kanker serviks. Penyebab kanker payudara
sangat beragam, antara lain Torosian, 2002: a. kerusakan pada DNA yang menyebabkan mutasi genetik. Kerusakan ini dapat
disebabkan oleh radiasi yang berlebihan b. kegagalan pertahanan imun dalam pencegahan proses malignan pada fase awal
c. faktor pertumbuhan yang abnormal d. malfungsi DNA repairs seperti: BRCA1, BRCA2 dan p53.
Kanker payudara terjadi ketika sel-sel pada payudara tumbuh tidak terkendali dan dapat menginvasi jaringan tubuh yang lain baik yang dekat dengan
organ tersebut maupun bermetastasis ke jaringan tubuh yang letaknya berjauhan yang dapat dilihat pada Gambar 2.2. Semua tipe jaringan pada payudara dapat
berkembang menjadi kanker, namun pada umumnya kanker muncul baik dari saluran ducts maupun kelenjar glands. Perkembangannya memerlukan waktu
berbulan-bulan atau bertahun-tahun sampai tumor tersebut cukup besar untuk dirasakan pada payudara. Deteksi dapat dilakukan dengan mammograms yang
kadang-kadang dapat mendeteksi tumor sejak dini Dolinsky dan Kayser, 2013.
Universitas Sumatera Utara
Payudara normal Kanker payudara
Gambar 2.2 Kanker Payudara Dolinsky dan Kayser, 2013.
Faktor risiko kanker payudara dapat dibedakan menjadi faktor yang dapat diubah reversible dan yang tidak dapat diubah irreversible. Faktor-faktor yang
tidak dapat diubah termasuk jenis kelamin, bertambahnya umur, ada tidaknya riwayat keluarga menderita kanker, pernah tidaknya menderita kanker payudara,
pernah-tidaknya mendapat terapi radiasi pada bagian dada, suku bangsa Kaukasian, orang yang mengalami menstruasi pertama pada usia sangat muda
sebelum 12 tahun, yang mengalami menopause terlambat setelah 50 tahun, yang tidak pernah melahirkan atau melahirkan di usia lebih dari 30 tahun dan
yang mengalami mutasi genetik. Dari berbagai macam faktor tersebut, 3 - 10 penyebab kanker payudara diduga berkaitan dengan perubahan baik gen BRCA1
maupun gen BRCA2 Dolinsky dan Kayser, 2013. Beberapa faktor yang menaikkan risiko menderita kanker payudara yang
dapat diubah, yakni mendapatkan terapi pengganti hormon penggunaan estrogen dan progesteron dalam jangka waktu lama untuk mengatasi gejala menopause,
menggunakan pil antikontrasepsi pil KB, tidak menyusui, mengonsumsi minuman beralkohol 2 - 5 gelas per hari, menjadi gemuk terutama setelah
menopause dan tidak berolahraga Dolinsky dan Kayser, 2013. Perlu diingat bahwa faktor-faktor risiko tersebut hanyalah berdasarkan pada kemungkinan.
Universitas Sumatera Utara
Seseorang tetap dapat terkena kanker payudara walaupun ia tidak mempunyai satu pun faktor risiko tersebut. Menghindari faktor risiko tersebut dan deteksi awal
adalah cara terbaik untuk mengurangi kematian berkaitan dengan kanker ini. Selain itu, paparan estrogen endogen yang berlebihan juga dapat
berkontribusi sebagai penyebab kanker payudara. Sekitar 50 kasus kanker payudara merupakan kanker yang bergantung pada estrogen dan sekitar 30
kasus merupakan kanker yang positif mengekspresi HER-2 berlebihan Gibbs, 2000. Kedua protein tersebut selain berperan dalan metastasis, juga berperan
dalam perkembangan kanker payudara early cancer development. Proses metastase kanker payudara diinisiasi oleh adanya aktivasiekspresi
berlebih beberapa protein, misalnya Estrogen Reseptor ER dan c-erbB-2 HER- 2 yang merupakan protein predisposisi kanker payudara Fuqua, 2001; Eccles,
2001. Aktivasi reseptor estrogen melalui ikatan kompleks dengan estrogen akan memacu transkripsi gen yang mengatur proliferasi sel. Estrogen dapat memacu
ekspresi protein yang berperan dalam siklus sel seperti siklin D1, CDK4 cyclin- dependent kinase 4, siklin E dan CDK2.
2.3.4 Sel T47D