etanol pada ekstrak etanol paling tinggi, yaitu 72,19 dan 81,66. Hal ini menunjukkan pada ekstrak etanol memiliki banyak senyawa polar seperti
glikosida. Pada ekstrak etilasetat, kadar sari yang larut dalam air adalah 9,51 sedangkan kadar sari yang larut dalam etanol cukup tinggi, yaitu 49,26.
Etilasetat adalah pelarut yang bersifat semipolar, sehingga senyawa kimia yang bersifat semipolar dan agak polar akan tersari. Dibandingkan dengan n-heksan
yang bersifat sangat non polar yang hanya menarik senyawa kimia yang bersifat non polar. Hal ini dapat dilihat dari hasil kadar sari yang larut dalam air dan kadar
sari yang larut dalam etanol menunjukkan hasil yang rendah, yaitu 1,12 dan 2,28.
Penetapan kadar abu total dan kadar abu tidak larut asam dari ENBS, EEABS dan EEBS berturut-turut adalah 0,34, 0,43, 1,73 dan 0,06, 0,07,
dan 0,20. Kadar logam berat yang tinggi dapat membahayakan kesehatan, oleh sebab itu perlu dilakukan penetapan kadar abu total dan kadar abu tidak larut
asam untuk memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak mengandung logam berat tertentu melebihi nilai yang ditetapkan karena berbahaya toksik bagi kesehatan.
4.3 Hasil Skrining Fitokimia Simplisia Dan Ekstrak
Skrining fitokimia terhadap serbuk simplisia umbi lapis bawang sabrang dilakukan untuk mendapatkan informasi golongan senyawa metabolit sekunder
yang terdapat di dalamnya. Hasil skrining fitokimia serbuk simplisia dan ekstrak umbi lapis bawang sabrang dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Hasil skrining fitokimia simplisia umbi lapis bawang sabrang
Eleutherine bulbosa Mill. Urb No
Skrining Pereaksi
Hasil warnaendapan 1
Alkaloid Dragendorff
Bouchardat Mayer
+ jingga kecoklatan + kuning kecoklatan
+ kekeruhan dan
endapan putih 2
Flavonoid Zn + asam klorida
pekat Mg + asam klorida
pekat + kuning
3 Glikosida
Molish + cincin ungu
4 Saponin
air panasdikocok + busa
5 Antrakuinon
glikosida NaOH
+ merah intensif pada lapisan NaOH
6 Tanin
FeCl
3
1 + hijau
7 TriterpenoidSteroid
Liebermann-Burchard + ungu
Tabel 4.4
Hasil skrining fitokimia ekstrak umbi lapis bawang sabrang Eleutherine bulbosa Mill. Urb
No Skrining
ENBS EEABS
EEBS 1
Alkaloid -
+ +
2 Flavonoid
- +
+ 3
Glikosida -
+ +
4 Saponin
- +
+ 5
Antrakuinon glikosida
- +
+ 6
Tanin -
- +
7 TriterpenoidSteroid
+ -
- Keterangan : + = mengandung golongan senyawa,
- = tidak mengandung golongan senyawa Penambahan pereaksi Dragendorff, Bouchardat dan Mayer memberikan
warna secara berturut-turut jingga kecoklatan, kuning kecoklatan dan kekeruhan serta endapan putih menunjukkan adanya alkaloid. Penambahan serbuk Mg dan
serbuk Zn dengan asam klorida pekat memberikan warna kuning, menunjukkan adanya senyawa flavonoid. Skrining glikosida ditunjukkan dengan penambahan
pereaksi Molisch dan asam sulfat pekat dimana terbentuk cincin ungu,
Universitas Sumatera Utara
Skrining saponin menghasilkan busa yang stabil dengan tinggi busa 3 cm dan tidak hilang dengan penambahan HCl 2 N, sifat busa saponin disebabkan
adanya struktur amfifilik saponin mengakibatkan sifat fisika saponin sebagai surfaktan yang sifat ini sama seperti sabun dan deterjen, penambahan HCl 2 N
mengakibatkan kestabilan busa semakin lama sesuai dengan sifat sabun. Pemeriksaan antrakuinon glikosida terbentuk pada lapisan benzen
berwarna kuning menunjukkan adanya antrakuinon dalam bentuk aglikonnya sedang warna merah intensif pada lapisan NaOH karena antrakuinon baik dalam
bentuk glikosida maupun aglikonnya merupakan senyawa yang berwarna karena mempunyai gugus kromofor.
Penambahan FeCl
3
1 memberikan warna hijau yang menunjukkan adanya senyawa tanin. Menurut Robinson 1995, senyawa tanin membentuk
kompeks dengan larutan feriklorida FeCl
3
menghasilkan warna hitam biru sampai warna hijau yang menunjukkan adanya senyawa fenol. Terjadinya warna
karena terbentuknya komplek antara logam Fe dari FeCl
3
dengan gugus hidroksi dari tanin membentuk struktur kelat. Peningkatan jumlah gugus hidroksil bebas
akan meningkatkan warna biru. Penambahan
Liebermann-Burchard memberikan warna ungu menunjukkan adanya senyawa triterpenoid. Menurut Galingging 2009 tanaman
umbi lapis bawang sabrang mengandung hampir semua kandungan fitokimia, yaitu alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, steroid dan tanin. Hasil skrining
fitokimia yang diperoleh sama dengan apa yang disebutkan dengan Galingging 2009, namun pada hasil penelitian juga dijumpai adanya saponin dan
antrakuinon glikosida.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Ekstraksi