TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan
are in Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Tanggal 30 Juni 2016 dan untuk Enam Bulan yang Berakhir
pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain Tidak Diaudit
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of June 30, 2016 and and for the Six-month Period then Ended
Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Unaudited
175
37. PIUTANG PLASMA lanjutan 37. PLASMA RECEIVABLES continued
Untuk proyek plasma yang dilakukan oleh GS, fasilitas pinjaman diberikan langsung oleh kreditor
kepada Perusahaan Inti, sehingga saldo pinjaman dicatat oleh Perusahaan Inti. Pada saat perkebunan
plasma telah menghasilkan dan dianggap memenuhi kriteria berdasarkan penilaian fisik
tanaman yang dilakukan oleh pihak Direktorat Jenderal Perkebunan, Dinas Perkebunan dan
kreditor, maka konversi akan dilakukan dalam bentuk novasi pembaruan utang. Pada saat itu,
Perusahaan Inti akan mengalihkan saldo piutang plasma dan utang bank kepada KUD dan selisih
yang timbul akan diakui pada laba rugi. Setelah dilakukan konversi, Perusahaan Inti akan bertindak
sebagai penjamin atas utang bank yang dialihkan kepada KUD.
For plasma project made by GS, credit facilities are provided directly by the creditors to the Nucleus
Companies, therefore, loan balances were recorded by the Nucleus Companies. When the
plasma plantations start to mature and qualified based on physical assessment by Directorate
General
of Estates
“Direktorat Jenderal
Perkebunan”, Estate Agency “Dinas Perkebunan” and the creditors, conversion will be executed
through a novation loan renewal, whereby the Nucleus Companies transfer plasma receivables
and bank loan balances to KUD, and any difference arising will be recognized in the profit or loss. After
the conversion, the Nucleus Companies will act as guarantor for bank loans transferred to KUD.
LPI mendistribusikan kredit dari BRI kepada KUD yang direkomendasikan berdasarkan Perjanjian
Kerjasama Pemberian Kredit Ketahanan Pangan dan Energi Pengembangan Tebu.
LPI distributed loans from BRI to the recommended KUD based on credit distribution cooperation
agreement for food fortification and cane energy development “Perjanjian Kerjasama Pemberian
Kredit Ketahanan
Pangan dan
Energi Pengembangan Tebu”.
Pada tanggal 30 Juni 2016, pengembangan plasma oleh SIMP telah mencapai penanaman seluas
90.366 hektar 31 Desember 2015: 90.316 hektar, di mana area perkebunan seluas 49.879 hektar 31
Desember 2015: 49.933 hektar telah dikonversi dan diserahterimakan kepada masing-masing
Petani Plasma. As of June 30, 2016, SIMP’s plasma development
comprises 90,366 hectares December 31, 2015: 90,316 hectares, of which a total of 49,879
hectares December 31, 2015: 49,933 hectares have been converted and handed over to the
respective Plasma Farmers.
Konversi di atas sudah termasuk serah terima perkebunan plasma GS sampai dengan tanggal
30 Juni 2016 seluas 5.836 hektar 31 Desember 2015:
5.836 hektar
yang menggunakan
pembiayaan dari BRI Catatan 21. Pada tanggal 30 Juni 2016, total pinjaman yang telah dikonversikan
sebesar Rp192.454
31 Desember
2015: Rp192.454. Selisih antara biaya pengembangan
atas perkebunan plasma dan pinjaman maksimum dari BRI sebesar Rp45.267 31 Desember 2015:
Rp45.267 telah dihapuskan dari penyisihan yang telah dibukukan oleh GS pada tanggal 30 Juni
2016. The above conversion includes the handover of GS’
plasma plantation until June 30, 2016 for 5,836 hectares December 31, 2015: 5,836 hectares
funded by BRI Note 21. As of June 30, 2016, the outstanding loans handed over amounted to
Rp192,454 December 31, 2015: Rp192,454. The difference between the development costs of such
plasma plantations and the related maximum loans from BRI of Rp45,267 December 31, 2015:
Rp45,267 was written off from the allowance provided by GS as of June 30, 2015.
Pada tanggal 30 Juni 2016, Kelompok Usaha telah membukukan penyisihan atas penurunan nilai
piutang plasma sebesar Rp160.061 31 Desember 2015: Rp160.135.
As of June 30, 2016, the Group has provided allowance for impairment of plasma receivables
amounting to Rp160,061 December 31, 2015: Rp160,135.