aspek hukum perdatanya atau dari segi hukum perikatannnya serta bagaimana pengaturan hukum terhadap informed consent dan sikap pengadilan terhadap
informed consent dalam perjanjian terapeutik tersebut yang dapat dilihat dari putusan pengadilan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana aspek hukum yang terkandung di dalam informed consent, khususnya
dalam aspek hukum perdata? 2.
Bagaimana pengaturan hukum terhadap informed consent, khususnya dalam PERMENKES No 290 tahun 2008?
3. Bagaimana sikap pengadilan terhadap informed consent yang dilihat dari putusan
pengadilan, khususnya pada putusan Mahkamah Agung RI No. 46 KPdt2006?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini sebagai suatu karya ilmiah yang ditujukan untuk menjawab beberapa permasalahan yang terdapat dalam rumusan
masalah pada skripsi ini, tujuan tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui aspek hukum yang terkandung di dalam informed consent, khususnya dalam aspek hukum perdata.
2. Untuk mengetahui pengaturan hukum terhadap informed consent, khususnya
dalam PERMENKES No 290 tahun 2008.
3. Untuk mengetahui sikap pengadilan terhadap informed consent yang dilihat dari
putusan pengadilan, khususnya pada putusan Mahkamah Agung RI No. 46 KPdt2006.
Adapun juga yang menjadi manfaat penulisan skripsi ini yang tidak dapat dipisahkan dari tujuan penulisan yang telah diuraikan diatas yaitu:
1. Manfaat Teoretis
a. Diharapkan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang hukum
perdata, khususnya yang berkaitan dengan informed consent dalam perjanjian terapeutik serta kaitannya dengan peraturan perundang-undangan yang
mengaturnya; b.
Diharapkan dapat memberikan masukan kepada masyarakat, pembuat kebijakan, lembaga pemerintah, aparat penegak hukum tentang informed
consent dalam perjanjian terapeutik serta kaitannya dengan peraturan perundang-undangan yang mengaturnya dan juga dalam perlindungan hak
pasien dan dokter di Indonesia. 2.
Manfaat Praktis a.
Diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dan bahan rujukan bagi rekan mahasiswa, masyarakat, praktisi hukum dan pemerintah dalam melakukan
penelitian yang berkaitan dengan informed consent dalam perjanjian terapeutik serta kaitannya dengan peraturan perundang-undangan yang
mengaturnya;
b. Diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran bagi para praktisi hukum,
rumah sakit, dokter dan pasien serta masyarakat tentang pelaksanaan informed consent dalam perjanjian terapeutik tersebut.
D. Keaslian Penulisan