34
d. Fungsi Masyarakat
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan sebenarnya masih belum jelas, tidak sejelas tanggung jawab pendidikan di lingkungan keluarga
dan di lingkungan sekolah. Hai ini disebabkan faktor waktu, hubungan, sifat dan isi pergaulan yang terjadi di dalam masyarakat. Waktu pergaulan terbatas,
hubungannya hanya pada waktu-waktu tertentu, sifat pergaulannya bebas, dan isinya sangat kompleks dan beraneka ragam. Meskipun demikian, masyarakat
mempunyai peran yang besar dalam pelaksanaan pendidikan nasional. Peran masyarakat itu antara lain menciptakan suasana yang dapat
menunjang pelaksanaan pendidikan nasional, ikut menyelenggarakan pendidikan nonpemerintah swasta, membantu pengadaan tenaga, biaya,
sarana dan prasarana, menyediakan lapangan kerja, dan membantu pengembangan profesi baik secara langsung maupun tidak langsung Fuad
Ihsan, 1997:59.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian sebelumnya yang dapat menjadi masukan bagi peneliti antara lain penelitian yang dilakukan oleh, Ajat Sudrajat 2011 dalam
“Membangun Budaya Sekolah Berbasis Karakter Terpuji”. Adapun tujuan dari penelitian
tersebut ialah untuk mencoba menerapkan program pelaksanaan budaya sekolah berbasis karakter terpuji yang diorganisasikan dan diterapkan di lingkungan
sekolah dengan menggunakan strategi pemodelan, pengajaran, dan penguatan lingkungan. Hal ini secara terus- menerus mensyaratkan penguatan lingkungan
35 yang terdiri dari lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat yang turut serta
melalui beberapa kegiatan mampu membantu dan mendukung terwujudnya pembudayaan dan penanaman karakter ini atas karakter siswa yang baik. Farida
2008 dalam “
Learning Society
Sebagai Sarana Mencapai Generasi Penerus Yang Memliki Jati Diri Bangsa Indone
sia”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu masyarakat menjadi manusia terdidik maupun
masyarakat yang memiliki jati diri bangsa, diperlukan para pendidik, sarana dan kondisi yang membantu proses tersebut berjalan. Oleh sebab itu adalah suatu
keharusan bahwa lingkungan komunitas selalu beorientasi pada keberadaannya sebagai sumber dan sarana pendidikan yang dapat membangun karakter dan jati
diri generasi penerus bangsa dalam hal ini siswa. Zamtinah, dkk 2011 dalam “Model Pendidikan Karakter untuk Sekolah Menengah Kejuruan”. Adapun tujuan
dari penelitian tersebut ialah untuk mencoba mengembangkan model pendidikan karakter yang cocok dengan sistem pendidikan SMK. Pendidikan karakter di
SMK sepantasnya mampu mengantarkan peserta didik SMK menjadi pribadi unggul dan berbudaya kerja, yaitu lulusan SMK yang memiliki nilai-nilai luhur
seperti : tata tertib peserta didik di sekolah, tata tertib peserta didik di kelas, nilai- nilai kesopanan, nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai kejujuran, nilai-nilai kesabaran,
dan nilai-nilai kemandirian.
36
C. Kerangka Berpikir
Karakter siswa dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan. Dilihat dari keberadaan siswa, lingkungan siswa yang terkait dengan pembentukan karakter
adalah lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. 1. Hubungan antara Lingkungan Sekolah dengan Karakter Siswa
Lingkungan sekolah dapat juga diartikan sebagai lingkungan dimana para siswa membiasakan dengan nilai-nilai tata-tertib di sekolah. Pembentukan
karakter siswa diduga terbentuk dari pengaruh lingkungan sekolah siswa. Hal ini terlihat bahwa sekolah mencoba memetakan momen-momen khusus yang terjadi
dalam lingkup pergaulan di sekolah yang dapat menjadi tempat praktis pendidikan dan pembentukan karakter itu dapat dilaksanakan.
Dalam deskripsi di atas diduga bahwa pembentukan karakter siswa salah satunya dipengaruhi oleh lingkungan sekolah siswa. Secara garis besar lingkungan
sekolah siswa terdiri dari komponen lingkungan mahluk hidup dan komponen lingkungan mahluk mati. Diduga komponen lingkungan mahluk hidup yang
terdapat di lingkungan sekolah siswa memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukan karakter siswa, hal ini dikarenakan semua perilaku yang dimiliki
oleh siswa merupakan sebagian cerminan dari perilaku seseorang yang terdapat di lingkungan sekolah siswa dimana hampir separuh waktu yang dimiliki oleh siswa
berada di lingkungan sekolah. Secara garis besar ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
pembentukan karakter siswa di dalam lingkungan sekolah, antara lain: 1 relasi antara guru dengan siswa; 2 relasi antara pimpinan sekolah dengan siswa; 3
relasi antara siswa dengan siswa; 4 relasi antara karyawan dengan siswa; 5