39
Hasil  penelitian  Noviana  Sari  dalam  skripsinya  berjudul  Upaya Meningkatkan  Proses  dan  Hasil  Belajar  IPA  menggunakan  Model  Pembelajaran
Quantum Teaching pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten  Temanggung  2012  menunjukkan  bahwa  penerapan  model  Quantum
Teaching  dengan  langkah-langkah  TANDUR  dapat  meningkatkan  proses  dan hasil  belajar  siswa  pada  mata  pelajaran  IPA.  Peningkatan  proses  terlihat  dari
peningkatan  keaktifan  dan  antusias  siswa  dalam  mengikuti  pembelajaran. Peningkatan hasil belajar terlihat dari hasil tes yang diperoleh siswa. Pada siklus I
terjadi  peningkatan  sebesar  38,46,  pada  siklus  II  terjadi  peningkatan  sebesar 42,31.  Peningakatan  hasil  belajar  siswa  dari  pratindakan  sampai  siklus  II  jika
diakumulasikan menjadi 80,77.
C. Kerangka Pikir
Model Quantum Teaching adalah pembelajaran dengan membawa siswa ke dunia  pengajar  dan  mengantarkan  dunia  pengajar  ke  dunia  siswa.  Penerapan
model  Quantum  Teaching  dalam  pembelajaran  di  kelas  dapat  meningkatkan kreativitas  siswa.  Kreativitas  siswa  dikembangkan  melalui  sintaks  model
Quantum Teaching
yaitu TANDUR
Tumbuhkan, Alami,
Namai, Demonstrasikan,  Ulangi,  Rayakan.  Kerangka  pikir  dalam  penelitian  ini  secara
lebih jelas dapat diamati pada gambar berikut ini.
40
Gambar 1. Kerangka Pikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan  kajian  teori,  penelitian  sebelumnya,  dan  kerangka  berfikir maka  dapat  dirumuskan  hipotesis  “Ada  pengaruh  signifikan  penerapan  model
Quantum  Teaching  terhadap  kreativitas  siswa  pada  pembelajaran  IPA  kelas  V SDN Jumo
”. E.
Definisi Operasional Variabel
1. Model Quantum Teaching
Model Quantum Teaching adalah pembelajaran dengan membawa siswa ke dunia  pengajar  dan  mengantarkan  dunia  pengajar  ke  dunia  siswa.  Pembelajaran
dilaksanakan  secara  aktif  dan  menyenangkan.  Setiap  kegiatan  yang  dilakukan memiliki  tujuan  dan  bermakna  bagi  siswa.  Dengan  kegiatan  yang  melibatkan
siswa  secara  aktif  akan  meningkatkan  kreativitas  pada  siswa.  Pembelajaran  juga disajikan  secara  menyenangkan.  Dengan  demikian  sebuah  materi  akan  mudah
diterima  oleh  siswa  karena  sesuai  dengan  dunia  mereka.  Model  Quantum Teaching  memiliki  prinsip  menata  lingkungan  belajar,  segala  sesuatunya  harus
memiliki  tujuan,  siswa  mendapat  pengakuan,  serta  memberikan  umpan  balik terhadap  kemajuan  siswanya.  Model  Quantum  Teaching  menggunakan  langkah-
41
langkah  TANDUR  dalam  melaksanakan  pembelajaran,  yaitu  Tanamkan,  Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.
2. Kreativitas Siswa
Kreativitas  siswa  adalah  kemampuan  siswa  untuk  mengembangkan pengetahuan  yang  diperolehnya  dalam  proses  belajar  untuk  menemukan  ide,
gagasan,  konsep,  atau  produk  baru  dalam  belajarnya.  Kreativitas  tidak  muncul dalam  kehampaan.  Semakin  banyak  pengetahuan  yang  diperoleh  anak,  semakin
baik dasar untuk memperoleh hasil yang kreatif. Ciri aspek kreativitas terdiri dari dua  aspek,  yaitu  kognitif  dan  afektif.  Penelitian  dibatasi  pada  ciri  aspek  kognitif
yaitu  kelancaran  berpikir,  keluwesan  berpikir,  keaslian  berpikir,  dan  merinci, dengan  indikator  dapat  mengajukan  banyak  pertanyaan,  dapat  menjawab
pertanyaan dengan benar, memiliki banyak pendapat  mengenai  pemecahan suatu masalah,  lancar  dalam  mengemukakan  pendapat  dengan  bahasa  yang  baik  dan
benar,  dapat  memikirkan  berbagai  macam  cara  untuk  menyelesaikan  masalah, dapat mengajukan pendapat yang berbeda dengan temanya, memiliki kemampuan
untuk  mempertanyakan  cara-cara  yang  baru,  dapat  mengkombinasikan  beberapa pendapat  menjadi  suatu  cara  baru  dalam  menyelesaikan  masalah,  dapat
mengembangkan  atau  memperkaya  gagasan  orang  lain,  dapat  mencoba  atau menguji sesuatu secara detail.
42
BAB III METODE PENELITIAN