B. Hakikat Berpacaran
1. Pengertian berpacaran
Pada masa pertengahan
mid-adolescence
, remaja mengalami transisi dari interaksi antara kelompok lawan
jenis menjadi interaksi antar lawan jenis. Selanjutnya pada masa akhir remaja
late adolescence
, hubungan intim dalam remaja memiliki karakteristik yang relatif bertahan lama, serius
dan berkomitmen. Keintiman adalah elemen emosi, yang di dalamnya terdapat kehangatan, kepercayaan
trust
dan keinginan untuk membina hubungan.
Teori kelekatan romatis dewasa dikembangkan oleh Hazan dan Shaver dalam Trifiani Margaretha, 2012
berdasarkan kelekatan anak dan orang tua. Ia mendefinisikan kelekatan sebagai sebuah proses natural yang terbentuk antara
seseorang dengan
figur lekat
yang bertujuan
untuk mempertahankan kehidupan. Fraleydan Shaver dalam Trifiani
Margaretha, 2012 mendefinisikan gaya kelekatan romantis sebagai pola dari harapan, kebutuhan, emosi dan perilaku sosial
sebagai hasil dari pengalaman kelekatan masalalu dalam konteks ini, figur kelekatannya adalah pacar.
Pacaran adalah suatu hubungan yang dijalankan dan telah direncanakan oleh dua orang kaum muda yang belum menikah
dalam melakukan aktivitas bersama sebagai sarana saling PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengenal satu sama lain yang bertujuan untuk mengambil keputusan pantas atau tidaknya menjadi pasangan hidup dalam
konteks sosial DeGenova Rice dalam Hakim, 2015. Meier Allen dalam Hakim, 2015 menambahkan definisi pacaran
adalah hubungan antara dua orang yang berlawanan jenis dan memiliki keterikatan emosi, konflik dan keintiman seksual.
Papalia, Olds Feldman 2009 mengemukakan bahwa proses membentuk dan membangun hubungan personal dengan lawan
jenis dapat berlangsung melalui apa yang biasa disebut sebagai hubungan pacaran.
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pacaran adalah hubungan erat yang didalamnya terdapat elemen
emosi antara lain kehangatan, kepercayaan
trust
dan keinginan untuk mengenal satu sama lain.
2. Karakteristik Berpacaran
Dalam buku Life Span, Conolly Mc. Isaac Santrock, 2002 mengemukakan bahwa terdapat 3 tahapan perkembangan
yang mencirikan perkembangan relasi romantis di masa remaja menurut, yaitu :
a. Mulai memasuki afiliasi dan atraksi romantik
Terjadi pada usia 11 hingga 13 tahun. Pada tahap ini remaja menjadi sangat tertarik pada keromantisan