Desain Prosedur Penelitian Prosedur Penelitian

71

G. Prosedur Penelitian

1. Desain Prosedur Penelitian

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian 2. Rancangan Siklus Penelitian. SIKLUS I. a. Perencanaan tindakan Sebelum pelaksanaan tindakan pada siklus I, peneliti membuat perencanaan tindakan yang nantinya akan diberikan dalam siklus 72 tindakan di kelas VII B. Tahap persiapan ini bertujuan untuk mempersiapkan kegiatan tindakan yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Berikut adalah persiapan yang dilakukan oleh peneliti menjelang pemberian tindakan pada siklus I. 1 Mempersiapkan Satuan Pelayanan Bimbingan dengan topik “Aku Berharga”. 2 Mempersiapkan lembar refleksi, lembar kerja, materi, dan file presentasi. 3 Mempersiapkan permainan 4 Mempersiapkan instrumen Tes Karakter Bersahabat, Self Assesment Scale, dan lembar observasi. b. Pelaksanaan tindaka Pada tahap ini peneliti melaksanakan penelitian berdasarkan rencana yang telah disusun: 1 Pembukaan a Pra pembuka mengisi tes karakter bersahabat sebagai data pretest. b Peneliti memberikan salam pembuka dan pengantar. c Pemberian ice breaking untuk penyegar suasana. 2 Inti Kegiatan a Permainan “Menggambar Jari” b De breafing dari permainan c Pemberian materi mengenai “Belajar Menghargai Diri dengan Apa yang Kita Miliki 73 d Menonton cuplikan video inspiratif e Menarik makna dari video inspiratif 3 Penutup a Mengisi lembar refleksi b Mengisi lembar self assesment c Menutup Kegiatan c. Observasi. Observasi dilakukan selama proses kegiatan berlangsung. Hal ini dilakukan guna mengamati pelaksanaan tindakan. Hal yang diobservasi yaitu perilaku anak selama mengikuti kegiatan bimbingan. Mitra mahasiswa bertindak sebagai observer dalam penelitian ini. d. Refleksi Peneliti berdiskusi bersama mitra kolaboratif mengenai pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan selama bimbingan berlangsung. Hal yang dijadikan refleksi yaitu kelebihan dan kekurangan selama kegiatan bimbingan berlangsung. SIKLUS II Siklus ini dilakukan sebagai perbaikan terhadap kekurangan- kekurangan yang masih ditemukan pada siklus I agar hasilnya lebih optimal. Perencanaan pada siklus ini dilakukan oleh peneliti, mitra kolaboratif, dan observer berdasarkan refleksi pada pada siklus I. Siklus II meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi kegiatan dan refleksi. 74 a. Tahap perencanaan Perencanaan tindakan pada siklus dua ini sama dengan perencanaan tindakan pada siklus I. Pada siklus II peneliti memberikan topik bimbingan “Menghargai Orang Lain”. b. Pelaksanaan tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan penelitian berdasarkan rencana yang telah disusun sebagai berikut. 1 Pembukaan a Peneliti memberikan salam pembuka dan pengantar. b Pemberian ice breaking untuk penyegar suasana. 2 Inti Kegiatan Pelaksanaan upaya tindakan pada siklus II dilakukan sesuai tahapan dalam SPB dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus I. Layanan bimbingan pada siklus II diharapkan siswa lebih terlibat dalam seluruh kegiatan dan aktif. Siklus II lebih menekankan pada permainan diskusi yang peneli ti sebut dengan permainan “Terserang Nuklir”. Meskipun hanya satu permainan, namun membutuhkan waktu yang cukup banyak. a Permainan “Terserang Nuklir” b De breafing dari permainan c Menonton cuplikan video inspiratif d Menarik makna dari video inspiratif 75 3 Penutup a Mengisi lembar refleksi b Mengisi lembar self assesment. c Menutup Kegiatan c. Observasi Observasi dilakukan selama proses kegiatan berlangsung. Hal ini dilakukan guna mengamati pelaksanaan tindakan. Hal yang diobservasi yaitu perilaku anak selama mengikuti kegiatan bimbingan. Mitra mahasiswa bertindak sebagai observer dalam penelitian ini. d. Refleksi Peneliti berdiskusi bersama mitra kolaboratif mengenai pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan selama bimbingan berlangsung. Hal yang dijadikan refleksi yaitu kelebihan dan kekurangan selama kegiatan bimbingan berlangsung. SIKLUS III Berdasarkan hasil observasi, refleksi dan penilaian pada siklus II maka pada siklus III direncanakan upaya perbaikan penyajian layanan dan proses kegiatan untuk diintensifkan pelaksanaannya, mengingat keterlibatan siswa untuk lebih berperan aktif. a. Tahap perencanaan Perencanaan tindakan pada siklus III ini sama dengan perencanaan tindakan pada siklus I dan II. Pada siklus III peneliti memberikan topik bimbingan “Gaul It’s Oke”. 76 b. Pelaksanaan tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan penelitian berdasarkan rencana yang telah disusun sebagai berikut. 1 Pembukaan a Peneliti memberikan salam pembuka dan pengantar. b Pemberian ice breaking untuk penyegar suasana. 2 Inti Kegiatan Pelaksanaan upaya tindakan pada siklus III dilakukan sesuai tahapan dalam SPB dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus II. Layanan bimbingan pada siklus III diharapkan siswa lebih terlibat dalam seluruh kegiatan dan aktif. a Permainan “Bergaul dengan Kelebihan dan Kekuranganku” b De breafing dari permainan c Menonton cuplikan video inspiratif “Dampak Kebaikan” d Menarik makna dari video inspiratif “Dampak Kebaikan” 3 Penutup a Mengisi lembar refleksi b Mengisi lembar self assesment scale c Mengisi tes Karakter Bersahabat sebagai data posttest d Menutup Kegiatan c. Observasi Observasi dilakukan selama proses kegiatan berlangsung. Hal ini dilakukan guna mengamati pelaksanaan tindakan. Hal yang diobservasi 77 yaitu perilaku anak selama mengikuti kegiatan bimbingan. Mitra mahasiswa bertindak sebagai observer dalam penelitian ini. d. Refleksi Peneliti berdiskusi bersama mitra kolaboratif mengenai pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan selama bimbingan berlangsung. Hal yang dijadikan refleksi yaitu kelebihan dan kekurangan selama kegiatan bimbingan berlangsung.

H. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Peningkatan karakter bersahabat melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning (penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling pada siswa kelas VII B SMP Aloysius Turi tahun ajaran 2015/ 2016).

1 4 211

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Peningkatan karakter ksatria melalui pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning.(penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling pada siswa kelas V

0 0 179

Peningkatan karakter peduli sosial berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Experiential Learning

2 5 209

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156