Strategi Layanan Bimbingan Klasikal

37 klasikal memunculkan perubahan yang positif pada diri individu. Secara lebih luas, bimbingan klasikal membantu individu-individu dalam m engembangkan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang pada perwujudan tingkah laku. 5. Manfaat Bimbingan Klasikal Bimbingan klasikal memiliki andil yang besar dalam proses bidang perkembangan hingga mencapai karakter tertentu pada siswa di sekolah. Layanan bimbingan klasikal memiliki sifat yang fleksibel karena dapat diaplikasikan untuk pengembangan, pencegahan, perbaikan hingga pemeliharaan. Selain itu dengan menggunakan layanan bimbingan klasikal, peneliti akan lebih efektif untuk memberikan pelayanan. Karena dengan satu kali pertemuan, peneliti bisa memberikan pelayanan kepada siswa satu kela Hartinah, 2009.

6. Strategi Layanan Bimbingan Klasikal

Romlah 2006 memaparkan strategi layanan bimbingan klasikal yang sangat erat kaitannya dengan pendekatan experiential learning. Strategi atau teknik tersebut meliputi: a. Ekspositori Ekspositori merupakan cara melaksanakan layanan dalam bimbingan klasikal maupun bimbingan kelompok, dengan menyampaikan informasi penjelasan kepada sekelompok konseli. Penyampaian dapat diberikan secara lisan maupun dalam bentuk tertulis. Ekspositori secara lisan bisa juga disebut dengan ceramah. 38 b. Diskusi kelompok Dalam konteks bimbingan kelompok, diskusi kelompok dipandang sebagai jantungnya bimbingan kelompok. Sebab sebagian besar pelaksanaannya menggunakan variasi teknik diskusi kelompok. Diskusi kelompok dapat dikatakan sebagai aktivitas yang direncanakan antara 3 orang atau lebih, bertujuan untuk memperjelas ataupun memecahkan suatu masalah yang dihadapi di bawah pimpinan seorang pemimpin Romlah 2006. c. Bermain peran Dalam konteks bimbingan atau pendidikan secara umum bermain peran dipandang sebagai suatu aktivitas yang berkaitan dengan pendidikan, di mana siswa memerankan suatu situasi yang imajinatif, bertujuan untuk membantu siswa dalam mencapai pemahaman diri, meningkatkan keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain. Bermain peran merupakan alat bantu yang dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan dan pengertian mengenai hubungan antar manusia, dengan cara memerankan situasi yang pararel sama yang terjadi dalam kehidupan yang sebenarnya Shaw, E.M dkk, 1980; Corsisi, 1966 dalam Romlah, 2006. d. Permainan simulasi Permainan simulasi terdiri dari dua kata yaitu permainan dan simulasi. Permainan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, mereka mengadakan pertemuan untuk umencapai 39 tujuan-tujuan tertentu yang merupakan representasi dari kehidupan nyata. Permaianan simulasi merupakan gabungan dari permainan dan simulasi, siswa melakukan aktivitas simulasi dan siswa memperoleh umpan balik dari aktivitas permaian tersebut Coppard, 17976 dalam Romlah, 2006. Permainan simulasi merupakan salah satu jenis permainan yang digunakan untuk merefleksikan situasi-situasi yang terdapat dalam kehidupan nyata. Situasi yang diangkat dalam permainan dimodifikasi seperti disederhanakan, diambil sebagian ataupun dikeluarkan dari konteksnya Adams, 1973 dalam Romlah, 2006. Permaianan simulasi merupakan gabungan antara bermain peran dan berdiskusi. Dalam permainan simulasi, para pemain bermain secara berkelompok, saling berkompetisi untuk mencapai suatu tujuan, diikat oleh aturan-aturan tertentu yang telah disepakati bersama Romlah, 2006 Dalam memberikan layanan bimbingan, permaian simulasi dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan bimbingan. Strategi ini tepat digunakan untuk mengenalkan konsep, nilai-nilai maupun keterampilan-keterampilan tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Konseli belajar tentang kehidupan dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan melalui permaian. Proses berlajar dengan melakukan akan lebih efektif hasilya dibandingkan dengan belajar hanya dengan mendengarkan. 40 Strategi permainan simulasi digunakan untuk mencapai tujuan bimbingan pada aspek kognitif, afektif maupun motorik. Melalui proses diskusi dalam merespon pesan-pesan di beberan simulasi konseli dapat menambah pengetahuannya. Melalui model yang ditampilkan dalam permainan simulasi siswa mendapatkan makna yang muncul dari proses permainan dan dapat merubah sikap dan mengasah keterampilan tertentu. Strategi permainan simulasi mempunyai kelebihan, antara lain menyenagkan sehingga tidak membosankan, siswa dapat belajar melalui penghayatan secara langsung dari suatu peristiwa, meskipun peristiwa yang diangkat hanya imajinatif, melalui permainan simulasi dapat disajikan model peristiwa ataupun model perilaku sehingga konseli dapat belajar memaknai apa yang disajikan.

E. Hakikat

Dokumen yang terkait

Peningkatan karakter bersahabat melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning (penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling pada siswa kelas VII B SMP Aloysius Turi tahun ajaran 2015/ 2016).

1 4 211

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Peningkatan karakter ksatria melalui pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning.(penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling pada siswa kelas V

0 0 179

Peningkatan karakter peduli sosial berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Experiential Learning

2 5 209

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156