Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Karyawan

h. Jaminan Sosial Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan akan menunjang keselamatan dan kesehatan karyawan. Dengan jaminan yang diberian perusahaan, diharapkan karyawan akan semangat bekerja. i. Lingkungan dan Iklim Kerja Lingkungan kerja dari karyawan di sini termasuk hubungan antar karyawan, hubungan dengan pimpinan perusahaan, suhu, penerangan, lingkungan kerja, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk mendapat perhatian dari perusahaan, karena sering karyawan enggan bekerja karena tidak ada kekompakan dalam kelompok kerja dan juga bisa disebabkan ruang kerja yang tidak menyenangkan, hal ini akan mengganggu kerja karyawan. j. Sarana Produksi Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam proses produksi, oleh karena itu penyediaan sarana dan prasarana sangat penting untuk menunjang kelancaran proses produksi. k. Manajemen Dengan manajemen yang baik, maka karyawan akan terorganisasi dengan baik dan juga akan membantu kelancaran proses produksi dalam perusahaan sehingga prestasi kerja yang ingin dicapai akan terwujud. l. Kesempatan berprestasi Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dengan diberikan kesempatan untuk berprestasi maka karyawan akan dapat meningkatkan prestasinya.

4. Tolok Ukur Prestasi Kerja Karyawan

Menurut Hasibuan 2000 : 93 tolok ukur yang dapat digunakan untuk mengukur prestasi karyawan adalah sebagai berikut : 1. Kedisiplinan, yaitu disiplin karyawan dalammematuhi peraturan yang ada dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya. 2. Kecakapan, yaitu kecakapan kayawan dalam menyatukan dan menyelaraskan bermacam- macam elemen yang semuanya terlibat di dalam penyusun kebijaksanaan di dalam situasi manajemen. 3. Tanggung jawab,yaitu kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan kebijaksanaannya, pekerjaan, dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakannya serta perilaku kerjanya. 4. Kerjasama, yaitu kesediaan karyawan berprestasi dan bekerjasama dengan karyawan lain secara vertikal maupun horisontal di dalam maupun di luar pekerjaannya sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik. 5. Kreativitas, yaitu kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitasnya untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdayaguna dan berhasil. 6. Kepribadian, yaitu sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai, memberi kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap baik, serta berpenampilan simpatik dan wajar. 7. Prakarsa, yaitu kemapuan berpikir orisinal dan berdasarkan inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberi alasan, mendapat kesimpulan dan membuat keputusan masalah yang dihadapinya. 8. Kejujuran, yaitu kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya, memenuhi perjanjian baik bagi diri sendiri maupun orang lain. 9. Kesetiaan, yaitu kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar pekerjaannya dari dorongan orang yang tidak bertanggungjawab.

B. Pendidikan

Pada hakikatnya pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar guna mengembangkan pengetahuan dan keterampilan melalui usaha belajar, disamping itu ditanamkan nilai – nilai moral, pandangan hidup dan sebagainya, yang nantinya akan membentuk kepribadian. Philip H Coombe, seorang ahli perencanaan pendidikan mengklasifikasikan bentuk pendidikan menjadi tiga golongan yaitu Vembrianto, 1981 : 22 – 23 : 1. Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari – hari dengan sadar sejak dari lahir sampai mati, di dalam pekerjaan atau pergaulan sehari – hari. 2. Pendidikan formal adalah yang dikenal dengan pendidikan sekolah yang teratur, bertingkat, dan mengikuti syarat yang lebih ketat dan jelas. 3. Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang dengan teratur dan sadar dilakukan tetapi tidak mengikuti peraturan yang ketat. Dari hal tersebut di atas dapat diketahui bahwa pendidikan tidak hanya diperoleh dalam waktu tertentu saja melainkan berlangsung setiap saat. Pendidikan tidak hanya dalam lingkungan sekolah, melainkan dapat diperoleh dari pergaulan dan pengalaman sehari – hari. Berkait dengan jenjang atau tingkatan – tingkatan yang ada dalam pendidikan formal, maka sikap atau kepribadian yang terbentuk pada seseorang pada setiap jenjang pendidikan akan bebeda pula. Sikap atau kepribadian yang terbentuk pada setiap lulusan tiap jenjang pendidikanadalah sebagai berikut Ekram Prawiro Saputro, 1990 : 12 : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh etos kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.

5 52 170

Penggunaan balanced scorecard sebagai penilaian kinerja : studi kasus pada Pertenunan Santa Maria Boro, Kalibawang, Kulon Progo.

0 1 179

Pengaruh persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer terhadap prestasi kerja karyawan : studi kasus karyawan bagian produksi Pertenunan Santa Maria Boro.

1 2 125

Hubungan antara motivasi kerja, disiplin kerja, dan pengalaman kerja dengan produktivitas kerja karyawan : studi kasus pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro Banjar Asri, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta.

0 0 155

Studi kasus pada karyawan bagian produksi Pertenunan Santa Maria, Boro, Kulon Progo SKRIPSI

0 0 90

PERBEDAAN PRESTASI KERJA KARYAWAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, MASA KERJA, DAN MOTIVASI KERJA Studi Kasus : Karyawan Bagian Produksi Pertenunan ATBM “Santa Maria” Boro, Banjarasri, Kalibawang, Kulon Progo SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Sy

0 0 123

PERBEDAAN PRESTASI KERJA KARYAWAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA

0 0 98

Pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan berdasarkan persepsi karyawan bagian tenun : studi kasus pertenunan Santa Maria Boro, Banjarsari, Kalibawang, Kulon Progo - USD Repository

0 0 129

Pengaruh pendidikan, motivasi, disiplin kerja, sikap kerja, dan lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan : studi kasus pada Pertenunan Santa Maria Boro, Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 152

Pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja terhadap semangat kerja karyawan : Studi kasus pada karyawan Perusahaan Pertenunan St Maria Boro, Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 132