Tabel. 3.10 menunjukkan bahwa nilai koefisien Alpha Cronbach untuk variabel Mata Kuliah Kewirausahaan r
alpha
= 0,915 lebih besar dari pada 0,050, demikian juga pada variabel Kesiapan Mahasiswa untuk
menjadi Wirausahawan yang Unggul dengan r
alpha
= 0,836 lebih besar daripada 0,050. Dengan demik ian dapat disimpulkan kedua instrumen
penelitian tersebut adalah reliabel.
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Persyaratan Regresi Untuk menganalisis data, digunakan persamaan regrasi. Ada 2 syarat
yang harus dipenuhi dalam penggunaan persamaan regresi yaitu uji normalitas dan uji linieritas.
a. Uji Normalitas Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah
sebaran data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji persyaratan analisis dalam penelitian ini
adalah Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan program SPSS for windows
versi 12. Uji Kolmogorov Smirnov
yaitu membandingkan fungsi distribusi komulatif pengamatan suatu
variabel dengan distribusi tertentu secara teoritis. b. Uji Linieritas
Pengujian linieritas data digunakan untuk mengetahui apakah masing- masing varibel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak
dengan variabel terikatnya. R
2
koefisien determinan digunakan untuk mengetahui pengaruh varibel bebas secara bersama-sama
terhadap variabel terikat. Untuk pengujian linieritas ini maka dilakukan analisis regresi dengan menguji signifikansi nilai F.
Rumus yang digunakan adalah: Freg =
1 1
2 2
R m
m n
R −
− −
Keterangan: R
2
: koefisien determinan n
: jumlah subjek yang diteliti m
: jumlah variabel bebas Hipotesis akan diterima apabila F
hitung
F
table
dan sebaliknya, hipotesis akan ditolak apabila F
hitung
F
tabel
Sutrisno Hadi, 2000: 39.
2. Uji Hipotesis a. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka analisis data yang
digunakan adalah korelasi kendal tau t dengan langkah- langkah sebagai berikut:
1 Menghitung nilai koefisien korelasi t =
1 2
− n
n S
dengan S = P - Q Keterangan:
n : banyaknya pasang data atau ukuran sampel
P : banyak pasang yang mempunyai urutan sama pada
peringkat kedua variabel Q
: koefisien korelasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Membandingkan ?
value
dengan taraf kepercayaan 0,05. Apabila ?
value
lebih besar dari pada taraf kepercayaan 0,05, maka H diterima. Sebaliknya apabila ?
value
lebih kecil dari pada taraf kepercayaan 0,05 maka H
ditolak. 3 Menyimpulkan hasil pengujian hipotesis.
H : ? = 0, mata kuliah kewirausahaan, status sosial ekonomi
orang tua tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan mahasiswa menjadi wirausahaan
yang unggul. H
1
: ? ? 0, mata kuliah kewirausahaan, status sosial ekonomi orang tua berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kesiapan mahasiswa menjadi wirausahaan yang unggul.
Korelasi positif artinya searah atau jika variabel bebas semakin tinggi, maka variabel terikat juga semakin tinggi demikian pula
sebalikya jika semakin rendah variabel bebas maka semakin rendah pula variabel terikat.
Korelasi negatif artinya berlawanan atau jika variabel bebas tinggi maka semakin rendah variabel terikat demikian pula
sebaliknya jika semakin rendah variabel bebas maka semakin tinggi variabel terikatnya.
b. Apabila data berdistribusi normal, maka analisis data yang digunakan adalah:
1 Analisis regresi linier sederhana dengan langkah- langkah sebagai berikut:
a Perumusan Hipotesis: H
: ? = 0, Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel X dan Y.
H
1
: ? ? 0, Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel X dan Y.
1 H : ? = 0, mata kuliah kewirausahaan tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan mahasiswa menjadi wirausahaan
yang unggul. H
1
: ? ? 0, mata kuliah kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan
mahasiswa menjadi wirausahaan yang unggul.
2 H : ? = 0, status sosial ekonomi orang tua tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan mahasiswa menjadi wirausahaan
yang unggul. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H
1
: ? ? 0, status sosial ekonomi orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan
mahasiswa menjadi wirausahaan yang unggul.
b Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan langkah- langkah sebagai berikut:
1 Mencari persamaan regresi linier sederhana, dengan rumus sebagai berikut:
Y = a + b X Keterangan:
Y : variabel dependen a
: konstanta X
: variabel independen b
: koefisien regresi variabel X 2 Menentukan koefisien korelasi sederhana dilakukan
dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment Sugiyono, 2001:190 :
r
xy
=
{ }
{ }
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− Y
Y n
X X
n Y
X XY
n
Keterangan: rxy : koefisien korelasi antar variabel x, dan y
n : jumlah sampel
? X Y : korelasi antara X dengan Y PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.11 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien
Korelasi.
No Koefisien Korelasi Interprestasi
1 2
3 4
5 0,08 – 1,000
0,60 – 0,799 0,40 – 0,599
0,20 – 0,399 0,00 – 0,199
Sangat Kuat Kuat
Sedang Lemah
Sangat Lemah
Sugiyono, 2006: 216 Koefisien korelasi berkisar antara -1,00 sd + 1,00,
dengan : •
“- “ berarti korelasinya negatif •
“+” berarti korelasinya positif •
r = 0 berarti tidak ada korelasi •
r = -1 atau +1 berarti ada korelasi negatif atau positf 3 Penarikan Kesimpulan
H ditolak jika probabilitas 0,05, dengan taraf
signifikansi 5. 2 Analisis regresi linier berganda dengan langkah-langkah sebagai
berikut: a Perumusan Hipotesis:
H : ? = 0, mata kuliah kewirausahaan, status sosial ekonomi
orang tua tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan mahasiswa menjadi
wirausahawan yang unggul. H
1
: ? ? 0,mata kuliah kewirausahaan, status sosial ekonomi orang tua berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kesiapaan mahasiswa untuk menjadi seorang wirausahawan yang unggul.
b Pengujian Asumsi Klasik Asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah
regresi tersebut mengalami penyimpangan atau tidak. Ada tiga macam asumsi yang harus dipenuhi yaitu: asumsi
multikolinieriritas, asumsi heteroskedastisitas dan asumsi autokolerasi. Pengujian ini akan menggunakan alat bantu
SPSS. 1 Multikolinieritas Multiko
Multikolinieritas artinya tidak ada korelasi antar variabel independen dalam suatu model regresi. Dalam
hal ini disebut variabel- variabel tidak ortogonal. Variabel yang bersifat tidak ortogonal. Variabel yang bersifat
tidak ortogonal adalah variabel bebas yang korelasinya tidak sama dengan nol. Untuk mengidentifikasi masalah
multikolinieritas digunakan rumus korelasi. Adapun rumusnya adalah:
R
xy
=
}
{
}
{
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
−
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
Untuk menguji multikolinieritas digunakan nilai Variance Inflating Factor
VIF, Condition Index CI dan matriks korelasi.
Untuk mendekteksi adanya gejala multikolinieritas dalam model regresi adalah:
• Nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi sangat tinggi, tetapi secara individual variabel
independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
• Nilai koefisien korelasi antar variabel- variabel
independen matriks korelasi yang tinggimelebihi 0,9. •
Nilai variance inflation factor VIF yang melebihi 10 •
Nilai condition index CI yang melebihi 30. 2 Heteroskedastisitas Hetero
Heteroskedastisitas maksudnya variasi residual tidak sama untuk semua pengamatan, jika pengamatan
semakin besar akan mengakibatkan residual semakin besar. Heteroskedastisitas bertentangan dengan salah
satu asumsi dasar regrasi linier, yaitu bahwa variasi residual sama untuk semua pengamatan. Jika asumsi ini
tidak berlaku lagi, estimasi koefisien akan menjadi kurang akurat. Untuk melihat gejala heteroskedastisitas
yaitu dengan menggunakan grafik plot dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot.
Dasar analisis: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
• Jika ada pola tertentu bergelombang, melebar
kemudian menyampit maka mengindikasikan terjadi gejala heteroskedastisitas.
• Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak ada gejala heteroskedastisitas.
c Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan langkah- langkah sebagai berikut:
1 Mencari persamaan regresi berganda Regresi ganda merupakan regresi yang menggunakan
lebih dari 1 variabel independen guna menduga variabel dependen.
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Keterangan: Y : variabel dependen
a : konstanta
X
1
: mata kuliah kewirausahaan X
2
: status sosial ekonomi orang tua b
1
: koefisien regresi variabel X
1
b
2
: koefisien regresi variabel X
2
2 Menentukan koefisien korelasi ganda Sugiyono, 2001:190
Ry.1,2 =
∑ ∑
∑
+
2 2
2 1
1
y y
x a
y x
a
Keterangan: Ry.1,2 : koefisien korelasi antar veriabel x
1
, x
2
dan y a
1
, a
2
: koefisien regresi variabel x
1
dan x
2
? x
1
y : korelasi antara x
1
dengan y ? x
2
y : korelasi antara x
2
dengan y PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.12 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap
Koefisien Korelasi
No Koefisien Korelasi Interprestasi
1 2
3 4
5 0,08 – 1,000
0,60 – 0,799 0,40 – 0,599
0,20 – 0,399 0,00 – 0,199
Sangat Kuat Kuat
Sedang Lemah
Sangat Lemah
Sugiyono, 2006: 216
Koefisien korelasi berkisar antara -1,00 sd + 1,00, dengan:
• “- “ berarti korelasinya negatif
• “+” berarti korelasinya positif
• r = 0 berarti tidak ada korelasi
• r = -1 atau +1 berarti ada korelasi negatif atau positif
Untuk mengetahui apakah Ry.1,2 tersebut signifikansi atau tidak, harus dianalisis regresi. Taraf signifikansi
5 . 3 Statistik = Uji F
Freg = 1
1
2 2
R m
m n
R −
− −
Keterangan: F
reg
: harga F regresi n
: banyaknya responden m
: jumlah variabel bebas R
: determinasi korelasi ganda Jika F
hitung
dari F
tabel
dapat ditarik kesimpulan bahwa koefisien Ry.1,2 tersebut signifikan, dan sebaliknya
jika F
hitung
F
tabel
maka koefisien korelasi Ry1,2 tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
signifikan. Derajat keabsahan untuk menguji signifikansi harga F regresi adalah melawan n – m – 1 dengan tarif
signifikansi 5. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB IV GAMBARAN UMUM