1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan semakin banyak pula orang menganggur. Persaingan dalam mencari
pekerjaan maka dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Persaingan dalam mencari pekerjaan yang tersedia saat ini jumlahnya sangat terbatas sehingga
tidak mampu lagi menampung sumber daya manusia yang ada. Setiap orang saling berlomba mencari pekerjaan yang menjanjikan hidup yang layak di
masa yang akan datang. Mereka lebih tertarik bekerja sebagai buruh atau pegawai dalam sebuah lembaga atau instansi tertentu.
Penyebab kurangnya minat masyarakat untuk membuka usaha sendiri berwirausaha yaitu munculnya pandangan negatif terhadap profesi
wirausaha. Salah satu faktor yang mempengaruhi adala h faktor psikologi yang membentuk sikap negatif masyarakat sehingga mereka kurang berminat
terhadap profesi wirausaha antara lain: sikap agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat,
pekerjaan rendah, dsb Buchari, 2000: 2. Pandangan semacam ini dianut oleh sebagian besar masyarakat termasuk para mahasiswa Peguruan Tinggi.
Mereka tidak tertarik dan tidak ingin terjun di bidang wirausaha, mereka lebih tertarik memilih menjadi pegawai negeri apalagi sebagai lulusan
Perguruan Tinggi. Mereka tidak berani mengambil resiko untuk menjadi seorang wirausahawan.
Pendekatan yang digunakan untuk mengurangi pandangan negatif tersebut yaitu dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 4, Tahun
1995. Tujuan dikeluarkannya Instruksi Presiden tersebut untuk
menumbuhkan semangat kepeloporan di kalangan generasi muda agar mampu menjadi wirausahawan. Hal ini didorong oleh kondisi persaingan
yang sangat ketat di antara para pencari kerja. Lowongan kerja mulai sempit. Posisi pegawai negeri kurang menarik ditambah lagi dengan adanya policy
zero growth oleh pemerintah di bidang kepegawaian Buchari, 2000: 3.
Dalam rangka menghadapi era perdagangan bebas, kita ditantang bukan hanya untuk mempersiapkan sumber daya manus ia yang siap bekerja,
melainkan juga mampu membuka lapangan kerja baru. Selain pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah, Perguruan Tinggi PT pun memiliki
peranan yang cukup penting dalam membangkitkan motivasi mahasiswa untuk berwirausaha.
Salah satu bentuk peran serta Perguruan Tinggi adalah dengan memberikan mata kuliah pelajaran Pendidikan Kewirausahaan yang praktis
dan menarik dapat membangkitkan motivasi mahasiswa untuk berwirausaha. Pendidikan kewirausahaan yang diperoleh dan dimiliki akan menjadi potensi
atau modal utama untuk menjadi wirausaha yang berhasil. Setiap mahasiswa memiliki motivasi yang berbeda-beda dalam hal pemilihan bidang usaha
yang sesuai dengan keinginan, kemampuan, dan keahlian mereka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mahasiswa yang telah mengenyam mata kuliah pendidikan kewirausahaan akan memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas mengenai
bidang kewirausahaan yang dengan kata lain mereka telah memiliki kesiapan yang lebih matang untuk berkecimpung dalam bidang usaha yang sesuai
dengan keahlian yang lebih profesional yang dimiliki oleh mereka. Pendidikan kewirausahaan diharapkan mampu menumbuhkan mental
berwirausaha dan memberikan ilmu yang dibutuhkan sebagai bekal bagi seorang wirausahawan. Hal tersebut dapat dibuktikan jika mahasiswa telah
terjun langsung dalam bidang wirausaha tersebut. Selain Perguruan Tinggi, status sosial ekonomi orang tua merupakan
salah salah satu faktor yang mampu memberikan motivasi bagi mahasiswa untuk terjun dalam dunia wirausaha. Tetapi pada realita yang ada saat ini,
orang tua lebih mendukung dan mengarahkan anaknya untuk bekerja di sebuah instansi tertentu dengan anggapan anak-anak mereka akan
memperoleh penghasilan yang layak. Orang tua juga beranggapan dengan status pegawai, anak mereka akan hidup mapan apalagi pada lingkungan
keluarga yang berstatus sosial ekonomi keatas. Untuk keluarga yang berstatus sosial ekonomi menengah sampai keatas, akan menyekolahkan anaknya
sampai Perguruan Tinggi yang dianggap sebagai modal untuk bekerja di sebuah instansi. Orang tua tidak melihat realita yang ada saat ini yaitu
semakin terbatasnya lapangan pekerjaan, pengangguran semakin bertambah, baik yang berpendidikan rendah sampai Perguruan Tinggi. Ijazah S1 sudah
menjadi barang biasa dan seperti tidak ada artinya lagi. Hanya beberapa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
orang tua yang memperbolehkan anaknya untuk terjun dalam dunia wirausaha disebabkan mereka juga seorang wirausaha sehingga anaklah yang
akan melanjutkan usaha mereka yang sudah ada. Berkaitan dengan hal- hal yang dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk
meneliti tentang pengaruh mata kuliah kewirausahaan dan status sosial ekonomi orang tua terhadap kesiapan mahasiswa untuk menjadi
wirausahawan yang unggul.
B. Rumusan Masalah