B. Mata Kuliah Kewirausahaan
1. Pengertian Wirausaha Istilah wirausaha berasal dari kata entrepreneur bahasa Perancis
yang diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-between. Pengertian wirausaha secara lengkap didefinisikan
sebagai berikut: entrepreneur is the person who perceives an opportunity and creates an organization to pursue it
Bygrave, 1994: 2. Dalam definisi ini ditekankan bahwa seseorang wirausaha adalah orang yang
melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Secara umum dapat dikatakan bahwa
manusia wirusaha adalah orang yang memiliki potensi untuk berprestasi. Dalam kondisi dan situasi yang bagaimanapun manusia wirausaha
mampu menolong dirinya sendiri di dalam mengahadapi permasalahan hidupnya, memiliki kepribadian yang unggul yang mencerminkan budi
yang luhur dengan sifat yang patut diteladani. Wirausaha adalah pionir dalam bisnis, inovator , penanggung resiko, yang mempunyai penglihatan
visi kedepan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang usaha.
Ciri-ciri orang yang memiliki kepribadian unggul menurut Mardiatmaja 1986 adalah sebagai berikut:
a. Mereka menggunakan waktu seefisien mungkin. b. Menggunakan jiwa raganya sedemikian rupa sehingga bermanfaat
besar bagi dirinya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Tidak bersikap hanya menerima saja apa yang diberikan lingkungan kepadanya.
d. Tidak meminta belas kasihan, bantuan dan fasilitas dari orang lain. e. Mereka tidak mau menjual martabat dan keluarganya.
2. Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship. Dalam
lampiran Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 1995, tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan
GNMMK, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemapuan seseorang dalam menanga ni usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih
baik dan keuntungan yang lebih besar Thoby Mutis, 1995: 2. Kewirausahaan merupakan suatu proses seseorang guna mengejar
peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan Robin,
1996. Menurut Suryana 2001: 2 kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu
yang mempelajari tentang nilai, kemampuan ability dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya. Dahulu kewirausahaan adalah urusan pengalaman langsung di lapangan. Oleh
karena itu, kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
entrepreneurship are born not made sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang kewirausahaan bukan hanya
urusan lapangan, tetapi merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari. 3. Mata Kuliah Kewirausahaan
Kewirausahaan dapat dipelajari melalui pendidikan kewirausahaan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Mardiatmaja 1986: 77 yang
menyatakan untuk membentuk manusia yang berjiwa wirausaha atau berkepribadian yang unggul adalah dengan pendidikan. Pendidikan
kewirausahaan perlu diberikan kepada setiap bentuk Pendidikan. Pengembangan jiwa kewirausahaan dapat dilakukan melalui Perguruan
Tinggi PT sebagai salah satu lembaga pendidikan. Peran universitas dalam memotivasi para sarjananya untuk menjadi wirausahawan muda
merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan Yohnson, 2003: 98. Menurut Abdul Latief, tujuan dan
manfaat pengembangan kewirausahaan di Perguruan Tinggi PT pada intinya adalah untuk mengubah dan mempengaruhi pola pikir kalangan
berpendidikan tinggi agar lebih berorientasi kepada pengembangan usaha mandiri sebagai salah satu alternatif lapangan kerja setelah mereka
menyelesaikan pendidikan tinggi Soesatyo, 2002: 40. Pengembangan kewirausahaan di lingkungan Perguruan Tinggi dapat dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu Soesatyo, 2002: 46-47: a. Kuliah Kewirausahaan dalam bentuk mata kuliah wajib, Stadium
General , mata kuliah pilihan, dan studi kasus.
b. Praktik Lapanganmagang, yaitu praktik pada Labor Manajemen, lembaga manajemen, pusat pengembangan akuntansi, business visit
dan studi banding. c. Penyusunan karya tulis, yaitu melalui laporan studi kasus, laporan
studi banding, laporan kerja praktik, karya alternatif mahasiswa, project proposal
, business plan dan skripsi. Gambaran umum mengenai kewirausahaan menurut Suryana
2006: 2, menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk
mencari peluang menuju sukses. Inti kewirausahaan menurut Drucker 1959 adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-orang
yang memiliki kepribadian kreatif dan inovatif, yaitu orang yang memiliki jiwa, sikap, dan perilaku kewirausahaan, dengan ciri-ciri: penuh
percaya diri, memiliki inisiatif, memiliki motif berprestasi, memiliki jiwa kepemimpinan, dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan
Suryana, 2006: 3. Dalam hal ini Suryana 2006: 85 menyatakan bahwa sumber potensial dapat digali dengan cara: menciptakan produk baru
yang berbeda, mengamati pintu peluang, menganalisis produk dan proses secara mendalam, dan mampu memperhitungkan risiko. Proses
kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tantangan. Dari tantangan tersebut timbul gagasan, kemauan, dan dorongan untuk
berinisiatif, yang tidak lain adalah berfikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga tantangan awal tadi teratasi dan terpecahkan. Fungsi dan peran
wirausaha dapat dilihat dari dua pendekatan yaitu secara mikro sebagai penemu dan perencana dan secara makro berperan dalam menciptakan
kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan kesempatan kerja yang berfungsi sebagai mesin pertumbuha n perekonomian suatu negara
Suryana, 2006: 4. Dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identik dengan modal yang berwujud tangible seperti uang dan barang, tetapi
juga modal yang tidak berwujud intangible seperti modal intelektual, modal sosial, modal moral dan modal mental Suryana, 2006: 5.
Menurut pendapat Suryana 2006: 7 dalam dunia bisnis dikenal tiga cara memasuki suatu usahabisnis, yaitu:
a. Merintis usaha baru sejak awal dengan menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri.
b. Membeli perusahaan yang sudah ada. c. Kerja sama manajemen dan waralaba franchising.
Dalam merintis usaha baru, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: bidang dan jenis usaha yang dimasuki, bentuk usaha
dan kepemilikan yang akan dipilih, tempat usaha yang akan dipilih, organisasi usaha yang akan digunakan, jaminan usaha yang mungkin
akan diperoleh, dan lingkungan usaha yang akan berpengaruh Suryana, 2006: 102. Pemilihan jenis usaha bergantung pada kebutuhan pasar dan
sumber-sumber yang tersedia. Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki adalah Suryana, 2006: 102-103:
a. Pertanian, meliputi usaha pertanian, kehutanan, perikanan dan perkebunan.
b. Pertambangan, meliputi usaha galian pasir, galian tanah, batu, dan bata.
c. Pabrikasi, meliputi usaha industri, perakitan, dan sintesis. d. Konstruksi, meliputi usaha konstruksi bangunan, jembatan,
pengairan, dan jalan raya. e. Perdagangan, meliputi usaha perdagangan kecil, grosir, agen, dan
ekspor-impor. f.
Jasa keuangan, meliputi usaha perbankan, asuransi, dan koperasi. g. Jasa perorangan, meliputi usaha potong rambut, salon, laundry,
katering. h. Jasa umum, meliputi usaha pengangkutan, pergudangan, wartel, dan
distribusi. i.
Jasa wisata, meliputi: 1 Kelompok usaha jasa pariwisata, meliputi:
• Jasa biro perjalanan wisata
• Jasa agen perjalanan wisata
• Jasa pramuwisata
• Jasa konvensi perjalanan intensif dan pameran
• Jasa impresariat
• Jasa konsultan pariwisata
• Jasa informasi pariwisata
2 Pengusaha objek dan daya tarik wisata, meliputi: •
Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam •
Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya •
Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus 3 Usaha sasaran wisata, meliputi:
• Penyediaan akomodasi
• Penyediaan makanan dan minimum
• Penyediaan angkutan wisata
• Penyediaan sarana wisata dan sebagaimana
Menurut Thomas W. Zimmerer 1996, kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin serta proses sistematis penerapan kreativitas dan
inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar. Pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang
independen, karena: a. Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu
terdapat teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap. b. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi permulaan dan
perkembangan usaha, yang jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memisahkan antara manajemen
dan kepemilikan usaha. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. d. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan
usaha dan pendapatan, atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
Objek studi kewirausahaan adalah nilai- nilai dasar kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam bentuk perilaku. Menurut Soeparman
Soemahamidjaja 1997: 14-15, kemampuan seseorang yang menjadi objek kewirausahaan meliputi: kemampuan merumuskan tujuan hidup,
kemampuan memotivasi diri, kemampuan berinisiatif, kemampuan membentuk modal material, sosial dan intelektual, kemampuan
mengatur waktu, kemampuan mental yang dilandasi agama, dan kemampuan membiasakan diri untuk belajar dari pengalaman. Menurut
Suryana 2006: 13, menyatakan bahwa kewirausahaan memiliki hakikat yaitu merujuk pada sifat, watak, dan ciri-ciri yang melekat pada
seseorang yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Ciri-ciri utama
kewirausahaan dapat dilihat dari watak dan perilakunya, yaitu: percaya diri, berorientasi pada hasil, berani mengambil resiko, kepemimpinan ,
keorisinilan, dan berorientasi pada masa depan Geoffrey G. Meredith 1996: 5-6. Athur Kuriloff dan John M. Mempil 1993: 20
mengemukakan bahwa, nilai-nilai kewirausahaan meliputi komitmen, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
resiko moderat, peluang, objektivitas, umpan balik, optimisme, uang, dan proaktif dalam manajemen. Hal ini dipertegas berdasarkan pendapat
Suryana 2006: 39 yang menyatakan bahwa nilai hakiki yang penting dari kewirausahaan meliputi:
a. Percaya diri: berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras, dan kegairahan
berkarya. b. Berorientasi pada tugas dan hasil: merupakan orang yang selalu
mengutamakan nilai- nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan
kuat, energik, dan berinisiatif. c. Keberanian mengambil resiko: bergatung pada daya tarik setiap
alternatif, siap mengalami kerugian, kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal.
d. Kepemimpinan: kepemimpinan kewirausahaan memiliki sifat-sifat seperti kepeloporan, keteladanan, tampil berbeda, mampu berpikir
divergen dan konvergen. e. Berorientasi ke masa depan: merupakan orang yang perspektif,
selalu mencari peluang, tidak cepat puas dengan keberhasilan dan berpandangan jauh kedepan.
f. Keorisinilan: kreativitas dan inovasi untuk memecahkan persoalan
dan peluang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave 1996: 3, proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan, dan lingkungan Bygrave,
1996: 3. Pada umumnya proses pertumbuhan kewirausahaan pada usaha kecil umumnya melalui tiga tahap penting yaitu: tahap imitasi dan
duplikasi, tahap duplikasi dan pengembangan, tahap menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda Suryana, 2006: 64. Jika dilihat dari segi proses,
Zimmerer 1996: 15-16 membagi perkembangan kewirausahaan kedalam dua tahapan yaitu: tahap awal dan tahap pertumbuhan. Untuk
mencapai keberhasilan dalam berwirausaha Suryana 2006: 67 mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi yaitu: adanya
kemampuan dan kemauan, adanya tekad yang kuat dan kerja keras, dan mampu menggunakan kesempatan dan peluang.
Perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis yang berisikan misi, usulan, operasional, rincian strategi, dan peluang usaha yang
mungkin diraih. Menurut Zimmerer 1993: 331 ada beberapa unsur yang harus ada dalam perencanaan usaha, yaitu: ringkasan pelaksanaan,
profil usaha, strategi usaha, produk dan jasa, strategi pemasaran, analisis pesaing, ringkasan karyawan dan pemilik, rencana operasional, data
finansial, proposal atau usulan pinjaman, dan jadwal operasional. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Status Sosial Ekonomi Orang Tua