Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

14 melainkan juga bahkan terutama bagaimana faktor-faktor yang ada dalam masyarakat itu menentukan proses tersebut. Tujuan bukanlah unsur yang dilihat dalam prosesnya, melainkan bagaimana prosesnya berlangsung. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan itu bisa berada dalam berbagai segi kehidupan yang dimiliki manusia 7 . Hal ini kemudian diperkuat dalam Islam dan Masalah Integrasi dipaparkan oleh A. Rahman Zainuddin yang menjelaskan integrasi berasal dari bahasa Latin integer berarti keseluruhan. Integrasi merupakan bagian-bagian, unsur-unsur, faktor-faktor, atau perincian-perincian yang telah digabungkan dalam bentuk yang demikian intimnya sehingga menimbulkan suatu keseluruhan yang sempurna. Biasanya menunjukkan adanya suatu pembauran dan penggabungan yang menyeluruh dari hal-hal yang khusus sehingga masing-masing telah kehilangan jati diri yang khas. Integrasi dapat dikaji dari segi tujuan, konsensus, atau budaya politik. Selain itu, dianggap sebagai suatu proses dan bukan sebagai suatu yang konstan. Agama dan ideologi hanyalah salah satu aspek saja dari proses integrasi, namun ia dapat menjadi aspek yang kuat dan menentukan 8 . Akulturasi, dalam bahasa Inggris disebut acculturation atau culture contact, memiliki arti yang cukup banyak di kalangan antropolog. Berdasarkan pemahaman yang cukup banyak itu, dapat disimpulkan bahwa akulturasi merupakan sebuah konsep mengenai proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari 7 Saafroedin Bahar, A. B. Tangdililing, Integrasi Nasional: Teori, Masalah dan Strategi. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996, h. 6. 8 Ibid., h. 97. 15 suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa yang menyebabkan unsur- unsur dari kebudayaan asing tersebut secara perlahan akan diterima dan diterapkan ke dalam kebudayaan masyarakat setempat tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri 9 . Dalam sebuah buku yang berjudul Manusia Dalam Kebudayaan dan Masyarakat: Pandangan Antropologi dan Sosiologi yang ditulis Eko A. Meinarno, Bambang Widianto, dan Rizki Halida, akulturasi dalam perkembangannya merupakan pertukaran fitur-fitur kebudayaan yang terjadi karena adanya kontak langsung antara beberapa kelompok manusia dengan kebudayaan yang berbeda dan secara perlahan kebudayaan tersebut dapat diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menjadikan kebudayaan asli sebuah kelompok tersebut hilang. Berkembangnya proses akulturasi ini tidak terlepas dari adanya agen-agen akulturasi. Agen-agen akulturasi ini di masa lalu dikenal dengan sebutan penjajah, penyiar agama, dan pedagang 10 . Dalam buku Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial – Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, R. Linton memaparkan bahwa proses akulturasi menjadi sangat penting dalam pembelajaran ilmu-ilmu sosial maupun studi sosial. Percepatan budaya inti cover culture dengan budaya lahiriah overt culture merupakan hal yang berbeda Perubahan budaya inti berjalan lebih lambat bila dibandingkan dengan budaya lahiriah. Oleh karena itu, budaya lahiriah dapat dilihat berupa bentuk fisik, seperti pakaian, rumah, dan gaya hidup yang dapat 9 Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru, 1986, h. 248. 10 Eko A. Meinarno, dkk, Manusia Dalam Kebudayaan dan Masyarakat: Pandangan Antropologi dan Sosiologi. Jakarta: Salemba Humanika, 2011, h. 246.