9
BAB II LANDASAN TEORI
A. KINERJA 1. Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan hasil kerja itu sendiri outcomes of work, karena hasil kerja memberikan keterkaitan yang kuat terhadap tujuan-tujuan,
strategi organisasi, kepuasan pelanggan, dan kontribusi ekonomi Mahmudi 2005: 6. Menurut Widodo 2005: 78, kinerja sebagai suatu
hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral dan etika.
2. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja merupakan alat untuk menilai kesuksesan suatu organisasi. Mahsun 2006: 25 memberikan penjelasan sebagai berikut:
Pengukuran kinerja performance measurement adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah
ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang
dan jasa seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan; hasil kegiatan
dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan.
a. Pengertian Sistem Pengukuran Kinerja Organisai Sektor Publik Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berhubungan dengan
kepentingan umum dan penyediaan barang atau jasa kepada publik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur dengan hukum. Cakupan area organisasi sektor publik tidaklah sama di
antara satu negara dengan negara yang lainnya, bahkan sering berubah- ubah tergantung pada kejadian hisoris dan suasana politik yang
berkembang di suatu negara. Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang
bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan non finansial. Pengukuran
kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud. Pertama, pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk membantu
memperbaiki kinerja pemerintah. Kedua, ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk mengalokasikan sumber daya dan pembuatan
keputusan. Ketiga, ukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi
dengan kelembagaan maupun pelanggan Mardiasmo 2009: 121. b. Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Tujuan umum dari pengukuran kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan memenuhi standar
perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa
kebijakan manajemen atau rencana formal yaitu anggaran Mulyadi 2001: 3.
11
Pengukuran kinerja merupakan bagian penting bagi proses pengendalian manajemen. Sehingga secara umum, sistem pengukuran
kinerja sektor publik memiliki tujuan menurut Mardiasmo 2009: 122 adalah sebagai berikut:
1 Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik top down dan bottom up;
2 Untuk mengukur kinerja finansial dan non finansial secara berimbang sehingga dapat ditelusur perkembangan pencapaian
strategi; 3 Untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level
menengah dan bawah serta memotivasi untuk mencapai goal congruence; dan
4 Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan individual dan kemampuan kolektif yang rasional.
c. Manfaat Pengukuran Kinerja Sektor Publik Adapun manfaat dari pengukuran kinerja baik untuk internal maupun
eksternal organisasi sektor publik menurut Mahsun 2006: 33 adalah sebagai berikut:
1 Memastikan pemahaman para pelaksana akan ukuran yang
digunakan untuk pencapaian kinerja. 2
Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah disepakati. 3
Memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan
kinerja dan
membandingkannya dengan rencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja.
4 Memberikan penghargaan dan hukuman yang obyektif atas prestasi
pelaksana yang telah diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.
5 Menjadi alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan dalam upaya
memperbaiki kinerja organisasi. 6
Mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi. 7
Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah. 8
Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif.
9 Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan.
10 Mengungkapkan permasalahan yang terjadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
d. Pengertian Visi, Misi dan Strategi Visi adalah suatu gambaran atau kondisi organisasi yang lebih baik
atau ideal di masa depan. Visi berfungsi sebagai petunjuk arah ke mana organisasi tersebut akan bergerak. Moeheriono 2012: 2 menjelaskan
visi merupakan “suatu pernyataan ringkas tentang cita-cita organisasi yang berisikan arahan yang jelas dan apa yang akan diperbuat oleh
perusahaan di masa yang akan darang”. Visi organisasi yang baik harus dapat memberikan aspirasi dan motivasi seluruh karyawan, di
samping itu sebagai panduan atau rambu-rambu dalam menyusun strategi organisasi.
Misi adalah sebuah ekspresi dari ambisi untuk mengembangkan organisasi menjadi berkembang. Pernyataan misi yang efektif
mengandung tujuan pokok organisasi dan juga dapat menjembatani penjabaran visi ke dalam tujuan organisasi. Sedangkan Moeheriono
2012: 2 mendefinisikan sebagai “penetapan tujuan dan sasaran perusahaan yang mencakup kegiatan jangka panjang tertentu dan jangka
pendek yang akan dilakukan, dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
Visi dan misi suatu organisasi saling berkaitan erat, karena pernyataan misi suatu organisasi merupakan jembatan penjabaran visi
organisasi tersebut. Namun, ada perbedaan antara visi dan misi, perbedaan tersebut adalah bahwa visi yang telah ditetapkan dapat
diganti, bila organisasi telah mencapainya, sedangkan misi lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
menekankan pada kondisi atau keadaan organisasi yang sekarang, tetapi lebih cenderung relatif tetap dan relevan di sepanjang waktu, baik pada
masa kini maupun pada masa yang akan datang. Strategi organisasi ditetapkan untuk memberikan kemudahan dalam
mencapai tujuan organisasi. Sehingga, strategi dapat dikatakan sebagai suatu cara yang telah dipilih oleh manajemen puncak guna untuk
mewujudkan visi organisasi melalui misi. Strategi merupakan sekumpulan tindakan terintegrasi yang konsistem dengan visi jangka
panjang organisasi yang memberikan nilai kepada pelanggan dengan suatu struktur biaya yang memungkinkan pencapaian keunggulan hasil
yang berkelanjutan Gaspersz 2005: 8.
3. Penilaian Kinerja Tradisional