menggunakan media pembelajaran berbasis IT dalam materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya.
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2015 sampai 27 Oktober 2015. Berikut ini jadwal penelitian yang sudah dilaksanakan.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No.
Kegiatan Tahun Ajaran 20152016
Juli Agust
Sept Okt Nov
Des Jan
Feb
1. Penyusunan proposal skripsi
2. Pengajuan proposal skripsi
3. Pengajuan rancangan penelitian
4. Observasi pra penelitian kondisi
awal dan wawancara 4.
Pelaksanaan penelitian 5.
Penyusunan laporan hasil penelitian 6.
Penyelesaian kelengkapan
penelitian 6.
Ujian skripsi 7.
Revisi 8.
Pengesahan dokumen skripsi oleh dosen pembimbing dan dekan dan
penggandaan.
3.3. Persiapan
Pada tahap persiapan ini peneliti melakukan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian, yaitu:
1. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SDN Sarikarya Condong Catur untuk melakukan penelitian di SD tersebut.
2. Melakukan observasi pada siswa kelas IV untuk mengetahui karakteristik siswa serta motivasi dan prestasi belajar IPA.
3. Melakukan wawancara kepada guru kelas IV dan beberapa siswa untuk mengetahui kondisi awal siswa dan permasalahan yang dialami ketika di kelas.
4. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas yaitu tentang kurangnya motivasi dan prestasi belajar siswa yang berkaitan dengan materi rangka manusia.
5. Merumuskan masalah 6. Mengkaji materi sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasarnya.
7. Menyusun silabus, RPP, kisi-kisi soal evaluasi, soal evaluasi, LKS. 8. Pembuatan instrumen penelitian.
9. Pembuatan media pembelajaran berbasis IT dengan Macromedia Authorware versi 7,0.
3.4 Rencana Setiap Siklus
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri dari dua jam
pelajaran 35 menit. Siklus pertama membahas materi bagian-bagian rangka, bentuk-bentuk tulang rangka, dan persendian. Siklus kedua membahas materi
fungsi rangka, pemeliharaan rangka, dan kelainan tulang. Kedua siklus sama-sama menggunakan media pembelajaran berbasis IT dengan Macromedia Authorware
versi 7,0. Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan tindakan kelas sebagai berikut:
3.4.1 Siklus I 3.4.1.1 Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan peneliti sebelum memberikan tindakan kepada siswa meliputi : a mempersiapkan rancangan perangkat pembelajaran
yang meliputi pembuatan silabus dan RPP tentang rangka manusia, b pembuatan media pembelajaran dengan Macromedia Authorware, c menyusun lembar kerja
siswa LKS, d menyusun lembar observasi, e menyusun lembar angket motivasi belajar, dan f menyusun lembar penilaian prestasi siswa.
3.4.1.2 Pelaksanaan Pertemuan I
a. Kegiatan Awal
1 Memberi salam
2 Siswa mendapat aturan belajar
3 Melakukan kegiatan apersepsi. Mengamati Gambar
4 Siswa siap dan dan termotivasi untuk belajar dan menyanyi lagu
gubahan tentang kerangka tubuh manusia dan fungsinya. Pemberian motivasi melalui gambar
5 Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Kegiatan Inti
1
Siswa terbagi dalam 4 kelompok. Pembagian kelompok untuk bermain kuis
2 Siswa mengamati video bagian rangka dan bagian-bagian nama tulang
kerangka tubuh manusia pada media pembelajaran Macromedia
Authorware. Menonton Video
3 Setiap kelompok menyebutkan bagian-bagian nama tulang kerangka
tubuh manusia. Menyimak Video
4 Siswa mendapatkan penekanan materi dari guru.
5 Siswa mengerjakan LKS dengan mengisi nama-nama tulang pada
gambar kerangka tubuh manusia secara mandiri di dalam kelompok. 6
Semua kelompok bermain sebuah quis tentang bagian-bagian rangka
manusia. Bermain kuis melalui Macromedia Authorware
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penarikan kesimpulan, refleksi, evaluasi, doa, dan salam penutup.
Pertemuan II
a. Kegiatan Awal
1 Memberi salam
2 Siswa mengulang kembali materi sebelumnya dalam kegiatan
apersepsi. 3
Siswa siap dan termotivasi untuk belajar dengan menyanyi kerangka tubuh manusia.
4 Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Kegiatan Inti
1
Siswa terbagi dalam 4 kelompok. Pembagian kelompok untuk bermain kuis
2 Siswa mengeksplorasi pengetahuan awalnya mengenai bentuk tulang
dan sendi-sendi pada manusia. Mengamati gambar + pemberian motivasi melalui gambar
3 Siswa menonton video pada Macromedia Authorware mengenai
bentuk tulang dan sendi-sendi. Menonton Video
4 Siswa mendapat penekanan materi dari guru.
5 Setiap siswa mengerjakan LKS. Menyimak Video
6 Siswa dan guru melakukan tanya jawab quis tentang materi bagian
–
bagian tulang dan persendian pada rangka tubuh manusia. Bermain kuis melalui Macromedia Authorware
7 Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penarikan kesimpulan, refleksi, evaluasi, doa, dan salam penutup.
3.4.1.3 Observasi
Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu guru kelas untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai proses pembelajaran yang sedang
berlangsung. Fokus pengamatan peneliti adalah peran serta siswa dalam pembelajaran terutama dalam hal motivasi siswa mengikuti pembelajaran dan
mencatat hal-hal penting dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Kegiatan observasi ini tidak hanya pada siklus I saja, tetapi juga dilakukan pada siklus II.
3.4.1.4 Refleksi
Peneliti bersama dengan guru merefleksikan hasil pemberian tindakan pada siklus yang pertama. Analisis yang dilakukan yaitu peneliti merefleksikan
atau mengevaluasi proses dan hasil pada siklus I dengan membandingkan antara kondisi awal, KKM, dan kondisi akhir mengenai ada tidaknya kemajuan yang
timbul. Hasil siklus I ini kemudian dibandingkan dengan target siklus I yang sudah ditentukan. Proses dan hasil yang diperoleh juga direfleksikan kembali
apakah ada kendala-kendala yang terjadi pada siklus pertama. Jika proses dan hasilnya belum memenuhi target, peneliti merencanakan perbaikan yang akan
dilakukan pada siklus II.
3.4.2 Siklus II 3.4.2.1 Perencanaan
Perencanaan pada siklus II ini hampir sama dengan siklus I yaitu mempersiapkan perangkat pembelajaran dari silabus, RPP, Lembar Kerja Siswa
LKS, mempersiapkan materi dalam bentuk media pembelajaran Macromedia
Authorware, menyiapkan lembar observasi, menyusun lembar angket motivasi
belajar, dan menyusun lembar penilaian prestasi siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.4.2.2 Pelaksanaan Pertemuan I
a. Kegiatan Awal
1 Memberi salam.
2 Siswa mengulang kembali materi yang sudah dipelajari bersama di
siklus I dalam kegiatan apersepsi. 3
Siswa siap dan termotivasi untuk belajar dengan menyanyi kerangka tubuh manusia dan beberapa pertanyaan.
4 Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
b. Kegiatan Inti
1 Siswa mengekplorasi fungsi adanya rangka bagi manusia.
Mengamati gambar + Pemberian motivasi melalui gambar
2 Siswa menonton video fungsi rangka tubuh manusia dari Macromedia
Authorware. Menonton Video
3 Siswa menyebutkan fungsi-fungsi dari kerangka tubuh manusia.
Menyimak Video
4 Siswa menghubungkan fungsi tersebut dengan cara menjaga
kesehatan rangka. 5
Siswa menyebutkan cara-cara untuk menjaga kesehatan rangka manusia.
6 Setiap siswa mengerjakan LKS.
7 Siswa memperagakan cara posisi duduk dan berdiri yang benar serta
makanan-makanan yang berpengaruh bagi kesehatan rangka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penarikan kesimpulan, refleksi, evaluasi, doa, dan salam penutup.
Pertemuan II
a. Kegiatan Awal
1 Memberi salam
2 Siswa mengulang kembali materi yang sudah dipelajari bersama di
siklus II pertemuan 1 dalam kegiatan apersepsi. 3
Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. b.
Kegiatan Inti 1
Siswa terbagi dalam 4 kelompok. Pembagian kelompok untuk bermain kuis
2 Siswa mengeksplorasi pengetahuan awalnya mengenai kelainan rangka
manusia yang diketahuinya. Mengamati Gambar + Pemberian motivasi melalui gambar
3 Siswa menonton video kelainan rangka di Macromedia Authorware.
Menonton Video
4 Siswa menyebutkan beberapa kelainan rangka dan penyebabnya
setelah mengamati video. Menyimak Video
5 Setiap kelompok memilih satu macam kelainan rangka yang
diketahuinya untuk dibacakan di depan kelas. 6
Setiap siswa mengerjakan LKS di dalam kelompok. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 Siswa mendengarkan penjelasan catatan penting dari guru tentang
macam-macam kelainan rangka. 8
Setiap kelompok melakukan kuis. Bermain kuis melalui Macromedia Authorware
9 Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II secara individu.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penarikan kesimpulan, refleksi, evaluasi, doa, dan salam penutup.
3.4.2.3 Observasi
Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu guru kelas mengenai proses pembelajaran yang sedang berlangsung di siklus II. Fokus
pengamatan peneliti adalah peran serta siswa dalam pembelajaran terutama dalam hal motivasi siswa mengikuti pembelajaran. Selain itu, kegiatan pada siklus II ini
juga mencatat perubahan-perubahan positif yang kemungkinan terjadi saat pembelajaran di siklus II. Dari sinilah peneliti mampu mengamati secara langsung
perkembangan siswa dalam pembelajaran.
3.4.2.4 Refleksi
Peneliti menganalisa hasil tindakan pada siklus yang kedua berdasarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hal-hal yang direfleksikan meliputi hambatan-
hambatan dan kesulitan yang dialami pada saat melaksanakan pembelajaran, melakukan perbandingan skor antara kondisi siklus I dan kondisi siklus II,
membandingkan hasil yang telah dicapai pada siklus II dengan target hasil yang harus dicapai di siklus II. Jika sudah mencapai target sesuai indikator
pembelajaran dan terjadi peningkatan dari siklus I maka pembelajaran di siklus II dihentikan dan kemudian diambil kesimpulan tentang peningkatan motivasi dan
prestasi belajar IPA siswa menggunakan media pembelajaran berbasis IT. Apabila dalam hasil penelitian ini masih dirasa perlu perbaikan, bisa menjadi masukan
bagi penelitian yang selanjutnya.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu motivasi dan prestasi belajar siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ditempuh dengan dua cara,
yaitu dengan teknik nontes dan tes.
3.5.1 Non Tes 3.5.1.1 Observasi
Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subyek orang, objek benda, atau kegiatan yang sistematis tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi
dengan individu-individu yang diteliti Indriantoro, dalam Sangadji Sopiah, 2010: 152. Observasi dilakukan ketika peneliti berada di dalam kelas dan
mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Peneliti melingkari butir-butir pernyataan yang sesuai dengan apa yang terjadi di dalam kelas
berkaitan dengan motivasi belajar siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.5.1.2 Wawancara
Interview yang sering disebut pula wawancara atau kuisioner lisan adalah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari
terwawancara Sangadji Sopiah, 2010: 151. Dalam penelitian ini, digunakan jenis wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur merupakan teknik
wawancara yang menggabungkan teknik terstruktur dan tidak terstruktur. Pada awalnya, peneliti menanyakan beberapa pertanyaan yang telah dibuat topik-
topiknya sejak awal, selanjutnya satu per satu diperdalam lebih lanjut berdasarkan jawaban dari pihak yang diwawancarai Arikunto, 2010: 270. Wawancara ini
dilakukan secara langsung dari guru sebelum penelitian untuk memperkuat latar belakang permasalahan di bab pertama mengenai motivasi belajar siswa.
3.5.1.3 Kuesioner
Kuesioner angket adalah daftar pertanyaan yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan pertanyaan penelitian
Yaumi Damopolii, 2014: 126. Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuesioner. Kuesioner ini
diberikan kepada siswa sebelum diberi tindakan dan setelah diberi tindakan pada akhir pembelajaran setiap siklusnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah
ada peningkatan skor motivasi dari kondisi awal hingga siklus akhir sesudah diberi tindakan.
3.5.1.4 Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen. Dokumen adalah
catatan tertulis yang isinya merupakan pernyataan tertulis yang disusun oleh seserang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa, dan berguna
bagi sumber data, bukti, informasi kealamiahan yang sukar diperoleh, sukar ditemukan, dan membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan
terhadap sesuatu yang diselidiki Sedarmayanti, 2002: 86 dalam buku Metode Penelitian Pendidikan Mahmud, 2011: 183. Teknik ini biasanya digunakan
untuk mengumpulkan data yang berupa data sekunder data yang telah dikumpulkan orang lain.
Penelitian ini menggunakan dokumentasi dari nilai rata-rata ulangan pada materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya pada tahun 20132014 dan
20142015 untuk mengukur prestasi belajar siswanya. Teknik pengumpulan datanya dengan langkah mencari dokumen hasil rata-rata prestasi siswa kelas IV
semester gasal kedua tahun tersebut. Setelah itu, mencatat dan merekap data untuk melihat kondisi prestasi belajar awal siswa.
3.5.2 Tes
Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan
pelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran Taniredja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mustafidah, 2011: 50. Tes diberikan kepada siswa untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya pada siklus 1
dan 2. Pemberian tes yang berupa butir soal sejumlah 20 butir dilakukan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran per siklusnya. Data yang diperoleh dengan
teknik ini adalah data kuantitatif karena berupa nilai angka.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini berupa non tes untuk mengukur motivasi belajar siswa dan tes yang digunakan untuk
melihat prestasi belajar siswa. Instrumen non tes digunakan dalam bentuk lembar observasi, wawancara, dan kuesioner sedangkan instrumen tes dalam bentuk soal
objektif.
3.6.1 Non Tes
Instrumen penelitian non tes digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa, digunakan triangulasi data yang
meliputi lembar observasi, wawancara dari peneliti dan kuesioner untuk siswa.
3.6.1.1 Lembar Observasi
Bentuk pedoman observasi dalam penelitian ini adalah pedoman yang berstruktur atau memakai kemungkinan jawaban dan telah ditetapkan indikator-
indikator dari setiap jawaban sebagai pegangan pengamat waktu melakukan observasi. Lembar observasi diisi oleh peneliti ketika mengamati siswa saat
melakukan proses pembelajaran di kelas. Instrumen yang dikembangkan adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Variabel
Indikator Kriteria Khusus yang dituliskan
No. Item
Motivasi Belajar
Hasrat dan keinginan
berhasil Siswa bertanya pada guru bila mengalami kesulitan
terhadap materi yang diajarkan A1
Siswa semangat saat mengikuti pembelajaran A2
Siswa berusaha mengerjakan sendiri terlebih dahulu bila ada tugas yang diberikan guru
A3 Siswa jenuh dengan materi yang diberikan
A4 Siswa lupa mengerjakan soal yang diberikan guru
A5
Dorongan dan kebutuhan
dalam belajar Siswa memiliki keinginan untuk membaca kembali
materi yang telah disampaikan oleh guru B1
Siswa bertanya pada teman ketika belum ada materi yang dimengerti
B2 Siswa mencatat jika guru memberikan catatan
penting B3
Siswa malas bertanya kepada teman ketika ada materi yang belum saya pahami
B4 Siswa cepat bosan dalam memahami materi yang
diberikan oleh guru B5
Adanya harapan dan
cita-cita masa depan
Siswa memiliki cita-cita yang harus dicapai C1
Siswa berusaha mempertahankan prestasi dalam mata pelajaran IPA
C2 Siswa malas belajar karena sudah puas dengan nilai
sekarang C3
Adanya penghargaan
dalam pembelajaran
Siswa senang ketika mendapatkan nilai tambahan D1
Siswa ingin mendapat nilai tinggi D2
Siswa cuek jika mendapatkan nilai jelek D3
Kegiatan menarik
Siswa tertarik terhadap pembelajaran yang menggunakan video
E1 Siswa tertarik terhadap pembelajaran yang
menggunakan gambar E2
Siswa merasa bosan terhadap pembelajaran yang menggunakan video
E3 Siswa malas mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan gambar E4
Lingkungan belajar
kondusif Siswa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan
sehingga lingkungan belajar menjadi kondusif F1
Siswa mengobrol dengan teman sebelah ketika guru menjelaskan sehingga suasana kelas menjadi gaduh
F2 Siswa menyukai situasi kelas yang bersih sehingga
fokus dalam belajar F3
Siswa merasa terganggu dengan kelas yang kotor F4
Siswa terbiasa dengan suasana kelas yang kotor F5
Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Observasi Kriteria
Skor
Baik Sekali 4
Baik 3
Kurang 2
Kurang sekali 1
3.6.1.2 Pedoman Wawancara
Wawancara ini dilakukan sebagai bentuk follow up terhadap hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada guru saat mengamati proses
pembelajaran kondisi awal. Kegiatan ini dilakukan sebelum penelitian berlangsung. Instrumen yang dikembangkan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru No.
Aspek Item Pertanyaan
1. Proses pembelajaran di kelas
1, 2, 3, 10 2.
Motivasi Belajar 4, 5, 6, 7, 9
3. Prestasi Belajar
8
Tabel 3.5 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Siswa Variabel
Indikator Item Pertanyaan
Motivasi Belajar
Hasrat dan keinginan berhasil 6, 7
Dorongan dan kebutuhan dalam belajar 1, 2, 3
Kegiatan menarik 4
Lingkungan belajar kondusif 5
3.6.1.3 Kuesioner
Kuesioner pada dasarnya merupakan daftar pertanyaan yang jawabannya merupakan satuan atau unit data penelitian yang diperlukan. Data yang diperlukan
merupakan indikator dari variabel serta merupakan dimensi-dimensi terukur dari konsep; ditangkap melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada
responden Mahmud, 2011: 177. Kuesioner dalam penelitian ini berupa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kuesioner tertutup karena sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Bentuk kuesioner dalam penelitian ini adalah rating-scale skala
bertingkat yaitu sebuah pernyataan diikuti kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan, seperti sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju Arikunto,
2010: 195. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala likert. Skala ini bertujuan untuk mengukur skala sikap dan
menggunakan ukuran ordinal Nazir, 2014: 297. Peneliti memilih empat alternatif jawaban karena jika menggunakan lima alternatif jawaban 1-5 maka
responden cenderung akan memilih alternatif yang ada di tengah netral Arikunto, 2010: 284.
Tabel 3.6 Pernyataan Instrumen Kuesioner Motivasi Indikator
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Hasrat dan keinginan berhasil
Saya bertanya pada guru bila mengalami
kesulitan terhadap
materi yang diajarkan Saya jenuh dengan materi yang
diberikan Saya semangat saat mengikuti
pembelajaran Saya lupa mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru Saya berusaha mengerjakan sendiri
terlebih dahulu bila ada tugas yang diberikan guru
Dorongan dan kebutuhan dalam
belajar Saya memiliki keinginan untuk
membaca kembali materi yang telah disampaikan oleh guru
Saya malas bertanya kepada teman ketika ada materi yang
belum saya pahami Saya bertanya pada teman ketika
belum ada materi yang dimengerti Saya
cepat bosan
dalam memahami materi yang diberikan
oleh guru Saya
mencatat jika
guru memberikan catatan penting
Adanya harapan dan cita-cita masa depan
Saya memiliki cita-cita yang harus saya capai
Saya malas belajar karena saya sudah puas dengan nilai sekarang
Saya berusaha mempertahankan prestasi dalam mata pelajaran IPA
Adanya penghargaan dalam pembelajaran
Saya senang ketika mendapatkan nilai tambahan
Saya cuek jika mendapatkan nilai jelek
Saya ingin mendapat nilai tinggi Kegiatan menarik
Saya tertarik terhadap pembelajaran yang menggunakan video
Saya merasa bosan terhadap pembelajaran yang menggunakan
video Saya tertarik terhadap pembelajaran
yang menggunakan gambar Saya
malas mengikuti
pembelajaran dengan
menggunakan gambar
Lingkungan belajar kondusif
Saya memperhatikan guru yang sedang
menjelaskan sehingga
lingkungan belajar
menjadi kondusif
Saya mengobrol dengan teman sebelah ketika guru menjelaskan
sehingga suasana kelas menjadi gaduh
Saya menyukai situasi kelas yang bersih sehingga fokus dalam belajar
Saya terbiasa dengan suasana kelas yang kotor
Saya merasa terganggu dengan kelas yang kotor
Tabel 3.7 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar
Variabel No
Indikator Nomor Soal
Favorable Unfavorable Jumlah
Motivasi Belajar
1 Hasrat dan
keinginan berhasil A1, A2, A3,
A4, A5 3
2 5
2 Dorongan dan
kebutuhan dalam belajar
B1, B2, B3, B4, B5
3 2
5 3
Adanya harapan dan cita-cita masa
depan C1, C2, C3
2 1
3 4
Adanya penghargaan dalam
pembelajaran D1, D2, D3
2 1
3 5
Kegiatan menarik E1, E2, E3,
E4 2
2 4
6 Lingkungan belajar
kondusif F1, F2, F3,
F4, F5 3
2 5
Tabel 3.8 Pedoman Penskoran Kuesioner Kriteria
Skor Item Positif Favorable
Skor Item Negatif Unfavorable
Sangat Setuju 4
1 Setuju
3 2
Tidak Setuju 2
3 Sangat Tidak Setuju
1 4
3.6.2 Tes
Jenis tes yang digunakan oleh peneliti adalah tes bentuk objektif dengan jawaban singkat short answer. Tes objektif dengan jawaban singkat dipilih
karena tes objektif dinilai sangat cocok untuk menilai kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat, mengenal, dan
penerapan prinsip- prinsip Arifin, 2009: 135. Tes digunakan dalam setiap akhir siklus.
Tabel 3.9 Matriks Pengembangan Instrumen Soal Tes Objektif Siklus I Variabel
Indikator No. Item
Prestasi Belajar Mengetahui bagian-bagian nama tulang pada
rangka tubuh manusia. 1, 2, 3, 7, 9, 13, 14,
16, 17, 18, 19 Mengetahui bentuk-bentuk tulang rangka manusia.
5, 8, 11, 20 Mengetahui sendi-sendi yang terdapat pada rangka
manusia. 4, 6, 10, 12, 15
Tabel 3.10 Matriks Pengembangan Instrumen Soal Tes Objektif Siklus II Variabel
Indikator No. Item
Prestasi Belajar Mengetahui fungsi rangka tubuh manusia.
1, 2, 4, 7, 16, 17, 18, 19
Menjelaskan cara memelihara kesehatan rangka tubuh manusia.
5, 6, 8, 9, 12, 14 Membedakan macam-macam kelainan rangka
pada manusia. 3, 10, 11, 13, 15, 20
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
Penelitian ini menguji instrumen dengan menghitung validitas dan reliabilitas dari tiap-tiap instrumen baik dari variabel motivasi dan prestasi belajar
siswa.
3.7.1 Validitas
Salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh tes hasil belajar baik yang baku maupun yang dibuat sendiri oleh guru adalah validitas, yaitu sejauh
mana tes benar-benar mengukur pengetahuan atau sifat yang tepat seperti yang dimaksud oleh tujuan tes itu Friedenberg, dalam Supratiknya, 2012: 29. Ada tiga
jenis validitas yaitu validitas isi yang memeriksa sejauh mana tes mengukur ranah isi pengetahuan atau keterampilan di bidang tertentu yang tepat sebagaimana
dimaksud, validitas konstruk yang memeriksa sejauh mana tes mengukur suatu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konstruk tertentu baik berupa kemampuan yang lebih didominasi oleh fungsi kognitif seperti inteligensi maupun fungsi afektif seperti sifat, dan validitas
kriteria yang memeriksa sejauh mana tes mampu memprediksikan variabel- variabel tertentu sebagaimana diharapkan berdasarkan penalaran teoretis tertentu.
Penelitian ini menggunakan dua jenis validitas yaitu:
3.7.1.1 Validitas konstruk
Perhitungan validitas konstruk ini menggunakan program SPSS versi 21 for Windows. Sugiyono 2010: 176 mengungkapkan bila r hitung lebih besar
dengan r tabel dengan taraf signifikansi 5 , maka perbedaan itu signifikan sehingga instrumen dinyatakan valid. Arikunto 2012: 89 juga mengungkapkan
jika r hitung r tabel maka item tersebut tidak valid. Peneliti sebelumnya mengujicobakan 30 soal kepada 24 siswa kelas VI SDN Perumnas dan 23 siswa
kelas VI SDN Sarikarya. SDN Perumnas dipilih karena memiliki karakteristik yang hampir sama dengan SD peneliti, selain itu sekolah tersebut berlokasi dalam
satu lingkup UPT dengan SDN Sarikarya. Dari 30 soal uji coba masing-masing siklus tersebut, peneliti hanya mengambil 20 soal siklus I dan 20 soal siklus II
yang terbukti valid. Berikut hasil perhitungan SPSS dari soal-soal yang telah diujikan tersebut.
Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I Item
r tabel N=47
r hitung Pearson Correlation
taraf sig. 5 Keputusan
Soal 1 0,288
0,421 Valid
Soal 2 0,288
0,175 Tidak Valid
Soal 3 0,288
-0,123 Tidak Valid
Soal 4 0,288
0,695 Valid
Soal 5 0,288
0,378 Valid
Soal 6 0,288
0,323 Valid
Soal 7 0,288
0,389 Valid
Soal 8 0,288
0,342 Valid
Soal 9 0,288
0,079 Tidak Valid
Soal 10 0,288
0,360 Valid
Soal 11 0,288
0,439 Valid
Soal 12 0,288
0,299 Valid
Soal 13 0,288
0,391 Valid
Soal 14 0,288
0,412 Valid
Soal 15 0,288
0,489 Valid
Soal 16 0,288
0,300 Valid
Soal 17 0,288
0,549 Valid
Soal 18 0,288
0,465 Valid
Soal 19 0,288
0,646 Valid
Soal 20 0,288
-0,049 Tidak Valid
Soal 21 0,288
0,157 Tidak Valid
Soal 22 0,288
-0,166 Tidak Valid
Soal 23 0,288
0,122 Tidak Valid
Soal 24 0,288
0,648 Valid
Soal 25 0,288
0,437 Valid
Soal 26 0,288
0,479 Valid
Soal 27 0,288
-0,032 Tidak Valid
Soal 28 0,288
0,376 Valid
Soal 29 0,288
0,695 Valid
Soal 30 0,288
0,297 Valid
Peneliti memilih soal valid bernomor 1, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 24, 25, 26, 28, dan 29 untuk soal evaluasi siklus I. Sedangkan berikut ini hasil
uji coba soal pada siklus II.
Tabel 3.12 Hasil Uji Validitas Soal Siklus II Item
r tabel N=47
r hitung Pearson Correlation
taraf sig. 5 Keputusan
Soal 1 0,288
0,611 Valid
Soal 2 0,288
0,396 Valid
Soal 3 0,288
0,037 Tidak Valid
Soal 4 0,288
0,595 Valid
Soal 5 0,288
0,069 Tidak Valid
Soal 6 0,288
0,080 Tidak Valid
Soal 7 0,288
0,207 Tidak Valid
Soal 8 0,288
0,523 Valid
Soal 9 0,288
0,177 Tidak Valid
Soal 10 0,288
0,313 Valid
Soal 11 0,288
0,566 Valid
Soal 12 0,288
-0,009 Tidak Valid
Soal 13 0,288
0,395 Valid
Soal 14 0,288
0,336 Valid
Soal 15 0,288
0,595 Valid
Soal 16 0,288
0,349 Valid
Soal 17 0,288
0,686 Valid
Soal 18 0,288
0,069 Tidak Valid
Soal 19 0,288
0,304 Valid
Soal 20 0,288
0,329 Valid
Soal 21 0,288
0,477 Valid
Soal 22 0,288
0,160 Tidak Valid
Soal 23 0,288
0,396 Valid
Soal 24 0,288
0,594 Valid
Soal 25 0,288
0,316 Valid
Soal 26 0,288
0,423 Valid
Soal 27 0,288
0,414 Valid
Soal 28 0,288
-0,008 Tidak Valid
Soal 29 0,288
0,686 Valid
Soal 30 0,288
0,341 Valid
Peneliti memilih soal valid bernomor 1, 2, 4, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 29, dan 30 untuk soal evaluasi siklus II.
3.7.1.2 Validitas isi
Validitas isi digunakan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan Sugiyono, 2011:177. Validitas isi
disusun berdasarkan hasil konsultasi dengan ahli experts judgment. Dalam hal ini yang berperan sebagai ahli atau validator adalah 1 dosen PGSD, 2 kepala
sekolah SDN Sarikarya, dan 3 guru kelas IV SDN Sarikarya. 1. Validasi Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran pada penelitian ini adalah silabus, RPP, LKS, materi ajar, dan soal evaluasi. Perangkat pembelajaran ini merupakan komponen
penting dalam pembelajaran sehingga peneliti perlu meminta validasi kepada tiga ahli untuk memberikan evaluasi dan penilaian. Validasi perangkat pembelajaran
ini dinilai dengan menggunakan kriteria validasi perangkat pembelajaran seperti pada tabel berikut ini Riduwan, 2013: 15.
Tabel 3.13 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Nilai
Keterangan
81 – 100
Sangat Layak 61
– 80 Layak
41 – 60
Cukup layak 21
– 40 Kurang layak
– 20 Sangat kurang layak
Setelah perangkat pembelajaran sudah divalidasikan kepada tiga orang ahli, maka didapatkan hasil sebagai berikut.
Tabel 3.14 Rata-rata Validasi Perangkat Pembelajaran No.
Perangkat Pembelajaran
Validator Skor
1 Silabus
Dosen IPA PGSD 80
Kepala Sekolah SDN Sarikarya 100
Guru Kelas IV SDN Sarikarya 95
Rata-rata 91,66
2 RPP
Dosen IPA PGSD 84,5
Kepala Sekolah SDN Sarikarya 92,8
Guru Kelas IV SDN Sarikarya 85,7
Rata-rata 87,66
3 LKS
Dosen IPA PGSD 82,1
Kepala Sekolah SDN Sarikarya 100
Guru Kelas IV SDN Sarikarya 92,8
Rata-rata 91,63
4 Materi Ajar
Dosen IPA PGSD 95,8
Kepala Sekolah SDN Sarikarya 91,6
Guru Kelas IV SDN Sarikarya 91,6
Rata-rata 93
5 Soal Evaluasi
Dosen IPA PGSD 78,1
Kepala Sekolah SDN Sarikarya 96,8
Guru Kelas IV SDN Sarikarya 96,8
Rata-rata 90,56
Rata-rata Total 90,90
Setelah divalidasi oleh para ahli, maka didapatkan bahwa hasil validasi untuk silabus sebesar 91,66 dan dinyatakan “Sangat Layak”. Sedangkan, hasil validasi
RPP adalah 87,66 dan dinyatakan “Sangat Layak”. Hasil validasi LKS adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91,63 dan dinyatakan “Sangat Layak”. Hasil validasi materi ajar adalah 93 dan dinyatakan “Sangat Layak”. Hasil validasi soal evaluasi adalah 90,56 dan
dinyatakan “Sangat Layak”. Kemudian, hasil rata-rata total seluruh perangkat pembelajaran menjadi sebesar 90,90. Hasil validasi tersebut dapat dikategorikan
“Sangat Layak” Tabel 3.13. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS, materi ajar, dan soal evaluasi dapat digunakan untuk
penelitian.
2. Validasi Instrumen Penelitian Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan kuesioner juga perlu
divalidasi dengan menggunakan expert judgment dari tiga orang ahli yaitu dosen psikologi USD, kepala sekolah SDN Sarikarya, dan guru kelas IV SDN Sarikarya.
Kriteria validasi lembar observasi dan kuesioner ini ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 3.15 Kriteria Validasi Instrumen Penelitian Nilai
Keterangan
81 – 100
Sangat Layak 61
– 80 Layak
41 – 60
Cukup layak 21
– 40 Kurang layak
– 20 Sangat kurang layak
Setelah instrumen penelitian sudah divalidasi, maka didapatkan hasil perolehan di dalam tabel berikut.
Tabel 3.16 Rata-rata Validasi Instrumen Penelitian No.
Instrumen Pembelajaran
Validator Skor
1 Lembar Observasi
Dosen Psikologi USD 91,6
Kepala Sekolah SDN Sarikarya 100
Guru Kelas IV SDN Sarikarya 95,8
Rata-rata 95,8
2 Lembar Kuesioner
Dosen Psikologi USD 92,5
Kepala Sekolah SDN Sarikarya 100
Guru Kelas IV SDN Sarikarya 95
Rata-rata 95,83
Rata-Rata Total 95,81
Setelah divalidasi oleh para ahli, maka didapatkan bahwa hasil validasi untuk lembar observasi sebesar 95,8 dan dinyatakan “Sangat Layak”. Sedangkan, hasil
validasi lembar kuesioner adalah 95,83 dan dinyatakan “Sangat Layak”. Kemudian, hasil rata-rata total seluruh instrumen penelitian menjadi sebesar
95,81 . Hasil validasi tersebut dapat dikategorikan “Sangat Layak” Tabel 3.15.
Oleh karena itu, instrumen penelitian seperti lembar observasi dan kuesioner dapat digunakan untuk penelitian.
3.7.2 Reliabilitas
Realibilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, bila
instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama Sukmadinata, 2008: 229-230. Teknik yang digunakan
untuk mencari reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha. Tingkat reliabilitas dengan metode ini diukur berdasarkan skala
alpha 0 sampai dengan 1 Triton, 2006: 248. Apabila skala tersebut dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran
kemantapan alpha dapat diinterpretasikan seperti tabel berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.17 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Alpha
Tingkat Reliabilitas
0,00 s.d. 0,20 Kurang Reliabel
0,20 s.d. 0,40 Agak Reliabel
0.40 s.d. 0, 60 Cukup Reliabel
0,60 s.d. 0,80 Reliabel
0,80 s.d. 1,00 Sangat Reliabel
Untuk memudahkan perhitungan dalam mencari reliabilitas instrumen penelitian, maka peneliti menggunakan program SPSS versi 21 for Windows
dengan taraf signifikansi 5. Soal tes dikatakan reliabel jika memenuhi kriteria yaitu harga Cronbach Alpha 0,60 Nunnally, dalam Ghozali, 2009: 46. Peneliti
hanya mencari reliabilitas dari 20 soal siklus I dan II yang sudah terbukti valid. Berikut hasil perhitungan SPSS dari reliabilitas soal-soal tersebut.
Tabel 3.18 Hasil Uji Validasi Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items
,817 20
Tabel 3.19 Hasil Uji Validasi Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items
,833 20
Dari perhitungan reliabilitas soal evaluasi siklus I dan II tersebut diketahui bahwa nilai
Cronbach’s Alpha on Standardized Items adalah 0,817 dan 0,833. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dapat dikatakan soal-soal yang telah diujikan sudah reliabel dan layak digunakan.
3.8 Teknik Analisis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif dan kuantitatif deskriptif. Data kualitatif berupa motivasi belajar siswa yang diperoleh
dari observasi dan kuesioner. Data kuantitatif digunakan untuk penilaian prestasi belajar siswa.
3.8.1 Analisis Motivasi Belajar Siswa
Penilaian motivasi belajar siswa dihitung menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Analisis motivasi dilakukan dengan cara membandingkan kondisi
awal, akhir siklus I, dengan akhir siklus II sesuai dengan kriteria keberhasilan yang diharapkan. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut. 1.
Menghitung kuesioner motivasi siswa dengan memberi skor setiap
pernyataannya.
2. Memasukkan skor tersebut ke dalam setiap indikator motivasi belajar.
3. Menghitung jumlah total skor kuesioner motivasi belajar setiap siswa.
4. Menghitung total skor kuesioner motivasi belajar per indikator.
5. Menghitung total keseluruhan skor kuesioner motivasi belajar dari semua
indikator tersebut. 6.
Menghitung rata-rata kuesioner motivasi belajar seluruh siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Menghitung hasil observasi motivasi belajar dari setiap pengamat.
8. Menghitung rata-rata hasil observasi motivasi belajar setiap siklusnya.
9. Menghitung rata-rata motivasi belajar siswa per siklusnya.
Arikunto 2005: 245 mengelompokkan hasil belajar menjadi lima kategori seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 3.20 Pedoman Interpretasi Hasil Belajar Siswa NO
ANGKA HURUF
KETERANGAN
1 80
– 100 A
Baik Sekali 2
66 – 79
B Baik
3 56
– 65 C
Cukup 4
40 - 55 D
Kurang 5
30 – 39
E Gagal
Peneliti membuat rentang kriteria skor motivasi belajar berdasarkan pada sumber tersebut. Selanjutnya, hasil rata-rata yang sudah diperoleh dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok seperti tabel berikut ini.
Tabel 3.21 Pedoman Interpretasi Motivasi Belajar Siswa NO
ANGKA KETERANGAN
1 66
– 100 Tinggi
2 56
– 65 Sedang
3 30
– 55 Rendah
10. Membandingkan tingkat motivasi awal dengan tingkat motivasi siklus I
dan membandingkan tingkat motivasi siklus I dengan tingkat motivasi siklus II. Pembandingan ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan motivasi
atau tidak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.8.2 Analisis Prestasi Belajar Siswa
Data selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif yang berguna untuk menganalisis data-data yang sudah dikumpulkan. Analisis
data deskriptif ditempuh dengan cara membandingkan data sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan. Langkah-langkah yang dapat digunakan
dalam analisis prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut. 1.
Mengkoreksi hasil kerja siswa terhadap soal evaluasi siklus I dan II. 2.
Menghitung skor yang diperoleh setiap siswa. 3.
Penyekoran penilaian aspek kognitif Skor jawaban benar
= 1 Skor jawaban salah
= 0 4.
Menghitung nilai siswa dengan rumus: Nilai = jumlah benar x 5
5. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus :
Rata-rata kelas = 6.
Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus Persentase =
7. Membandingkan prestasi belajar siswa pada kondisi awal dengan tingkat prestasi belajar siswa siklus I dengan tingkat prestasi belajar siswa siklus II.
Hal ini untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sarikarya.
3.9 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan digunakan untuk mengetahui kondisi awal dan kondisi pada tiap akhir siklus. Indikator keberhasilan yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi keberhasilan motivasi dan prestasi belajar siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM mata pelajaran IPA untuk kelas IV SD N Sarikarya
pada KD 1.1 Melakukan mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dan 1.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh
dengan fungsinya adalah 65. Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan No.
Variabel Indikator
Kondisi Awal Target Akhir
Siklus I Siklus II
1. Motivasi belajar
Skor rata-rata motivasi belajar
53,95 rendah 75 tinggi
2. Prestasi belajar
Nilai rata-rata 61,17
72 Persentase Ketuntasan
dengan KKM 65 31,03
70
Siklus penelitian dihentikan ketika target akhir sudah tercapai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas PTK
Proses Penelitian Tindakan Kelas ini membahas tentang perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi pada setiap siklusnya.
4.1.1.1 Prasiklus
Kondisi awal dalam tahap ini diperoleh dari hasil observasi motivasi belajar di dalam kelas sebelum diberi tindakan menggunakan media pembelajaran
berbasis IT sebesar 53 rendah. Setelah itu, siswa diberikan kuesioner awal sebelum tindakan untuk melihat motivasi yang dirasakan oleh siswa sendiri. Hasil
kuesioner kondisi awal kelas IV sebesar 54,9 rendah. Kedua perolehan antara observasi dan kuesioner menunjukkan bahwa motivasi siswa masih kurang. Selain
itu, peneliti juga mendapatkan nilai rata-rata prestasi belajar IPA materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya tahun ajaran 20132014 dan 20142015 sebesar
61,17 dengan persentase ketuntasan kedua tahunnya sebesar 31,03 .
4.1.1.2 Siklus I
Siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada 21 dan 28 September 2015. Materi pada tahap ini mengambil KD 1.1 Mendeskripsikan
hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI