Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas IV SD Negeri Sarikarya Condong Catur tahun pelajaran 2015/2016.

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

SARIKARYA CONDONG CATUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Priskila Cahyatri Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDN Sarikarya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT; (2) peningkatan motivasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT dari skor kondisi awal 53,95 (rendah) menjadi 75 (tinggi); dan (3) peningkatan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT dari nilai rata-rata 61,17 menjadi 72 dan dari persentase ketuntasan 31,03% menjadi 70%.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah 20 siswa kelas IV SD Negeri Sarikarya Condong Catur tahun pelajaran 2015/2016. Objek penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA. Instrumen ini menggunakan lembar observasi, lembar kuesioner, dan tes. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif-kuantitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis IT telah dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: mengamati gambar, pemberian motivasi melalui gambar, menonton video, menyimak video, pembagian kelompok, dan bermain kuis melalui Macromedia Authorware; (2) penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV SDN Sarikarya. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan skor rata-rata motivasi belajar dari kondisi awal 53,95 (rendah) menjadi 72,78 (tinggi) pada siklus I dan meningkat menjadi 76,8 (tinggi) pada siklus II; (3) penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDN Sarikarya. Hal tersebut ditunjukkan oleh peningkatan rata-rata nilai ulangan dari kondisi awal 61,17 menjadi 70,78 pada siklus I dan meningkat menjadi 77,5 pada siklus II. Sedangkan persentase ketuntasan belajar siswa meningkat dari kondisi awal 31,03% menjadi 68,42% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 85% pada siklus II.


(2)

ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT ON SCIENCE USING IT MEDIA BASED LEARNING IN GRADE IV AT SARIKARYA

CONDONG CATUR ELEMENTARY SCHOOL IN THE ACADEMIC YEAR 2015/2016

Priskila Cahyatri Sanata Dharma University

2016

This research was formed the background from low motivation and learning achievement on science of fourth grade students in Sarikarya Elementary School. The aims of this research was (1) to know the efforts to improve motivation and learning science achievement using IT based learning media ; (2) the improve learning motivation on science using IT based learning media from the early condition scor 53,95 (low) become 75 (high); and (3) the improve learning achievement on science of using IT based learning media from the average value 61,17 become 72 and from the percentage of completeness 31,03% become 70%.

The kind of this research was Classroom Action Research. The subjects of this research was 20 fourth grade students in Sarikarya Elementary School odd semester of year academic 2015/2016. The object was improving motivation and learning achievement on science. This instrument used observation sheet, questionnaire sheet, and test. The technique of analysis data was qualitative-quantitative descriptive.

The results of research showed that (1) the effort to improve motivation and learning achievement on science using IT based learning media with the steps were observing image, giving motivation by picture, watching video, division of the group for the quiz, and playing quiz through Macromedia Authorware; (2) using IT based learning media can improve student learning motivation of science from student learning motivation early condition at 53,95 (low) then increase become 72,78 (high) in cycle I and improve become 76,8 (high) in cycle II; (3) using learning media based IT can improve student learning motivation of science from early condition of student average value 61,17 with the percentage of achievement KKM at 31,03%, in cycle I become 70,78 with percentage of achievement KKM at 68,42%, then in the cycle II become 77,5 with the percentage of achievement KKM 85%.


(3)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA

MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SARIKARYA

CONDONG CATUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Priskila Cahyatri NIM: 121134240

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

i

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA

MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SARIKARYA

CONDONG CATUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Priskila Cahyatri NIM: 121134240

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(5)

(6)

(7)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus yang selalu memberi aku semangat, kekuatan, serta harapan untuk hidupku.

2. Orang tua saya, Budi Raharja dan Maryani yang selalu memberi dukungan doa dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

3. Adik saya, Vebisono Prismoyo yang selalu memberi semangat dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Polycarpus Bruri Olan Atmaja, teman istimewa yang selalu memberi tawa, perhatian, saling memberi dukungan, dan bantuan selama pengerjaan skripsi.

5. Dativa Sariperwita, sahabat seperjuangan saya yang selalu menemani dan memberi tawa dan dukungan dalam mengerjakan skripsi.

6. Teman-teman PPL yang membantu memberikan saran dan informasi untuk kelancaran skripsi ini.

7. Teman-teman payung yang mau bersama-sama berjuang bagi skripsi ini. 8. Seluruh warga SD Negeri Sarikarya Condong Catur yang memberikan


(8)

v MOTTO

Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti

siang. (Mazmur 37: 5-6)

Kebahagiaan Anda tumbuh berkembang manakala Anda turut membantu orang lain. Namun, bilamana Anda tidak mencoba membantu sesama, kebahagiaan akan layu dan mengering. Kebahagiaan bagaikan sebuah tanaman, harus disirami setiap

hari dengan sikap dan tindakan memberi. (J. Donald Walters)


(9)

vi

Priskila Cahyatri


(10)

vii

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Priskila Cahyatri

Nomor Mahasiswa : 121134240

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul “PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

SARIKARYA CONDONG CATUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016”

Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 23 Februari 2016 Yang menyatakan,


(11)

viii ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

SARIKARYA CONDONG CATUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Priskila Cahyatri Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDN Sarikarya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT; (2) peningkatan motivasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT dari skor kondisi awal 53,95 (rendah) menjadi 75 (tinggi); dan (3) peningkatan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT dari nilai rata-rata 61,17 menjadi 72 dan dari persentase ketuntasan 31,03% menjadi 70%.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah 20 siswa kelas IV SD Negeri Sarikarya Condong Catur tahun pelajaran 2015/2016. Objek penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA. Instrumen ini menggunakan lembar observasi, lembar kuesioner, dan tes. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif-kuantitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis IT telah dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: mengamati gambar, pemberian motivasi melalui gambar, menonton video, menyimak video, pembagian kelompok, dan bermain kuis melalui Macromedia Authorware; (2) penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV SDN Sarikarya. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan skor rata-rata motivasi belajar dari kondisi awal 53,95 (rendah) menjadi 72,78 (tinggi) pada siklus I dan meningkat menjadi 76,8 (tinggi) pada siklus II; (3) penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDN Sarikarya. Hal tersebut ditunjukkan oleh peningkatan rata-rata nilai ulangan dari kondisi awal 61,17 menjadi 70,78 pada siklus I dan meningkat menjadi 77,5 pada siklus II. Sedangkan persentase ketuntasan belajar siswa meningkat dari kondisi awal 31,03% menjadi 68,42% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 85% pada siklus II.


(12)

ix ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT ON SCIENCE USING IT MEDIA BASED LEARNING IN GRADE IV AT SARIKARYA

CONDONG CATUR ELEMENTARY SCHOOL IN THE ACADEMIC YEAR 2015/2016

Priskila Cahyatri Sanata Dharma University

2016

This research was formed the background from low motivation and learning achievement on science of fourth grade students in Sarikarya Elementary School. The aims of this research was (1) to know the efforts to improve motivation and learning science achievement using IT based learning media ; (2) the improve learning motivation on science using IT based learning media from the early condition scor 53,95 (low) become 75 (high); and (3) the improve learning achievement on science of using IT based learning media from the average value 61,17 become 72 and from the percentage of completeness 31,03% become 70%.

The kind of this research was Classroom Action Research. The subjects of this research was 20 fourth grade students in Sarikarya Elementary School odd semester of year academic 2015/2016. The object was improving motivation and learning achievement on science. This instrument used observation sheet, questionnaire sheet, and test. The technique of analysis data was qualitative-quantitative descriptive.

The results of research showed that (1) the effort to improve motivation and learning achievement on science using IT based learning media with the steps were observing image, giving motivation by picture, watching video, division of the group for the quiz, and playing quiz through Macromedia Authorware; (2) using IT based learning media can improve student learning motivation of science from student learning motivation early condition at 53,95 (low) then increase become 72,78 (high) in cycle I and improve become 76,8 (high) in cycle II; (3) using learning media based IT can improve student learning motivation of science from early condition of student average value 61,17 with the percentage of achievement KKM at 31,03%, in cycle I become 70,78 with percentage of achievement KKM at 68,42%, then in the cycle II become 77,5 with the percentage of achievement KKM 85%.


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat, karunia, dan cinta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SARIKARYA CONDONG CATUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016” dengan lancar sesuai waktu yang diharapkan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi S-1 PGSD Universitas Sanata Dharma serta dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terlaksana dengan baik, tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam halaman ini penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd selaku Wakaprodi PGSD.

4. Drs. YB. Adimassana, M.A. selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Agnes Herlina Dwi H, S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Jaka Triyana, M.Pd. selaku kepala SD Negeri Sarikarya Condong Catur yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian ini. 7. Sudarsono, AMa. Pd selaku guru kelas IV SD Negeri Sarikarya Condong

Catur yang telah memberikan dukungan, kritik maupun saran selama penulis melaksanakan penelitian tindakan kelas ini.

8. Semua guru SD Negeri Sarikarya Condong Catur yang telah membantu dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. 9. Siswa/i kelas IV SD Negeri Sarikarya Condong Catur tahun pelajaran

2015/2016 yang telah membantu serta bekerjasama dengan penulis selama penelitian berlangsung.


(14)

xi

10. Teman-teman PPL yang telah membantu selama penelitian serta dukungannya pada penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

11. Keluargaku terkasih, Bapak Budi Raharja, Ibu Maryani, dan adiku Vebisono Prismoyo yang memberi semangat, doa, dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsiku selama ini.

12. Teman istimewa, Polycarpus Bruri Olan Atmaja yang memberi dukungan, bantuan, dan semangat selama pengerjaan skripsi ini.

13. Sahabatku Dativa Sariperwita yang selalu bersama menemani dan memberi semangat selama pengerjaan skripsi ini.

14. Segenap dosen Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mendidik dan membimbing dengan sabar dalam memberikan ilmu serta pengetahuan selama penulis menempuh perkuliahan.

15. Teman-teman PGSD angkatan 2012 terutama kelas E yang telah bekerjasama ketika berproses menyelesaikan pendidikan di PGSD.

16. Terimakasih untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu, memberikan semangat, motivasi, doa, dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan menuju kesempurnaan karya ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Penulis


(15)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 7

1.3 Rumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Manfaat Penelitian ... 8

1.6 Definisi Operasional ... 9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Motivasi Belajar ... 11

2.1.2 Prestasi Belajar ... 18


(16)

xiii

2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam ... 25

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ... 29

2.3 Kerangka Berpikir ... 32

2.4 Hipotesis Tindakan ... 33

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 35

3.2 Setting Penelitian ... 38

3.2.1 Tempat Penelitian ... 38

3.2.2 Subjek Penelitian ... 38

3.2.3 Objek Penelitian ... 38

3.2.4 Waktu Penelitian ... 39

3.3 Persiapan ... 39

3.4 Rencana Setiap Siklus ... 40

3.4.1 Siklus I ... 41

3.4.2 Siklus II ... 44

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 48

3.5.1 Non Tes ... 48

3.5.2 Tes ... 50

3.6 Instrumen Penelitian ... 51

3.6.1 Non Tes ... 51

3.6.2 Tes ... 55

3.7 Teknik Pengujian Instrumen ... 56

3.7.1 Validitas ... 56

3.7.2 Reliabilitas ... 62

3.8 Teknik Analisis Data ... 64

3.8.1 Analisis Motivasi Belajar Siswa ... 64

3.8.2 Analisis Prestasi Belajar Siswa ... 66


(17)

xiv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 68

4.1.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 68

4.1.2 Motivasi Belajar ... 84

4.1.2.1 Data Motivasi Kondisi Awal ... 84

4.1.2.2 Data Motivasi Siklus I ... 85

4.1.2.3 Data Motivasi Siklus II ... 87

4.1.3 Prestasi Belajar ... 89

4.1.3.1 Data Prestasi Belajar Kondisi Awal ... 89

4.1.3.2 Data Prestasi Belajar Siklus I ... 92

4.1.3.3 Data Prestasi Belajar Siklus II ... 93

4.2 Pembahasan ... 94

4.2.1 Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis IT... 94

4.2.2 Peningkatan Motivasi Belajar ... 96

4.2.3 Peningkatan Prestasi Belajar ... 100

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 106

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 107

5.3 Saran ... 108

DAFTAR REFERENSI ... 109


(18)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Kondisi Awal Prestasi Belajar IPA ... 5

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian... 39

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi ... 52

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Observasi ... 53

Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru ... 53

Tabel 3.5 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Siswa... 53

Tabel 3.6 Pernyataan Instrumen Kuesioner Motivasi ... 54

Tabel 3.7 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar ... 55

Tabel 3.8 Pedoman Penskoran Kuesioner ... 55

Tabel 3.9 Matriks Pengembangan Instrumen Soal Tes Objektif Siklus I ... 56

Tabel 3.10 Matriks Pengembangan Instrumen Soal Tes Objektif Siklus II ... 56

Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I ... 57

Tabel 3.12 Hasil Uji Validitas Soal Siklus II ... 58

Tabel 3.13 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ... 60

Tabel 3.14 Rata-rata Validasi Perangkat Pembelajaran ... 60

Tabel 3.15 Kriteria Validasi Instrumen Penelitian ... 61

Tabel 3.16 Rata-rata Validasi Instrumen Penelitian ... 61

Tabel 3.17 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ... 63

Tabel 3.18 Hasil Uji Validasi Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ... 63

Tabel 3.19 Hasil Uji Validasi Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II ... 63

Tabel 3.20 Pedoman Interpretasi Hasil Belajar Siswa ... 65

Tabel 3.21 Pedoman Interpretasi Motivasi Belajar Siswa ... 65

Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan ... 67

Tabel 4.1 Ketercapaian Siklus I ... 76

Tabel 4.2 Ketercapaian Siklus II ... 83

Tabel 4.3 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Kondisi Awal ... 84

Tabel 4.4 Hasil Keseluruhan Motivasi Belajar Kondisi Awal ... 85


(19)

xvi

Tabel 4.6 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siklus I ... 86

Tabel 4.7 Hasil Keseluruhan Motivasi Belajar Siklus I ... 87

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II ... 88

Tabel 4.9 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siklus II ... 88

Tabel 4.10 Hasil Keseluruhan Motivasi Belajar Siklus II... 89

Tabel 4.11 Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa Tahun 2013/2014 ... 90

Tabel 4.12 Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa Tahun 2014/2015 ... 91

Tabel 4.13 Rata-rata Prestasi Belajar Kondisi Awal ... 92

Tabel 4.14 Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 92

Tabel 4.15 Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 93

Tabel 4.16 Indikator Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 97

Tabel 4.17 Rekapitulasi Peningkatan Pencapaian Motivasi Belajar ... 98

Tabel 4.18 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ... 99

Tabel 4.19 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa ... 100


(20)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Literature Map Penelitian yang Relevan ... 31

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 33

Gambar 3.1 Bagan Siklus PTK Kemmis dan MC Taggart ... 36

Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ... 99

Gambar 4.2 Persentase Pencapaian KKM Kondisi Awal ... 102

Gambar 4.3 Persentase Pencapaian KKM Siklus I ... 102

Gambar 4.4 Persentase Pencapaian KKM Siklus II ... 103

Gambar 4.5 Grafik Peningkatan Persentase Siswa Mencapai KKM ... 104


(21)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian ... 114

Lampiran 1.2 Nilai Prestasi Siswa Kondisi Awal ... 116

Lampiran 1.3 Validasi Desain Observasi ... 118

Lampiran 1.4 Lembar Observasi ... 121

Lampiran 1.5 Hasil Observasi Kondisi Awal ... 123

Lampiran 1.6 Validasi Desain Kuesioner ... 125

Lampiran 1.7 Lembar Kuesioner ... 128

Lampiran 1.8 Hasil Kuesioner Siswa Kondisi Awal ... 130

Lampiran 1.9 Validasi Perangkat Pembelajaran ... 134

Lampiran 1.10 Silabus ... 152

Lampiran 1.11 Perangkat Pembelajaran Siklus I ... 159

Lampiran 1.12 Perangkat Pembelajaran Siklus II ... 178

Lampiran 1.13 Hasil LKS Siklus I ... 195

Lampiran 1.14 Hasil LKS Siklus II... 199

Lampiran 1.15 Soal Evaluasi ... 203

Lampiran 1.16 Hasil Soal Evaluasi Siklus I ... 213

Lampiran 1.17 Hasil Soal Evaluasi Siklus II ... 221

Lampiran 1.18 Hasil Wawancara Siswa dan Guru Kondisi Awal ... 229

Lampiran 1.19 Hasil Observasi Siklus I ... 234

Lampiran 1.20 Hasil Observasi Siklus II ... 238

Lampiran 1.21 Hasil Kuesioner Siklus I ... 242

Lampiran 1.22 Hasil Kuesioner Siklus II ... 246

Lampiran 1.23 Tabulasi Data Soal Uji Coba Siklus I ... 250

Lampiran 1.24 Tabulasi Data Soal Uji Coba Siklus II ... 251

Lampiran 1.25 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Siklus I ... 252

Lampiran 1.26 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Siklus II ... 254

Lampiran 1.27 Hasil Analisis Uji Reliabilitas ... 256

Lampiran 1.28 Foto Kegiatan ... 257


(22)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengacu teori kognitif Piaget, pemikiran anak-anak usia Sekolah Dasar masuk dalam tahap pemikiran operasional konkret (concrete operational thought) yaitu masa di mana aktivitas mental anak terfokus pada objek-objek yang nyata atau pada berbagai kejadian yang pernah dialaminya (Desmita, 2009: 104). Hal ini berarti masa anak usia Sekolah Dasar dapat berpikir logis dari peristiwa- peristiwa nyata yang dialaminya atau bersifat konkret. Dengan demikian, proses pembelajaran pun juga harus menyesuaikan dengan tahap perkembangan kognitifnya. Materi yang dikemas secara konkret akan membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak.

Materi yang abstrak biasanya membuat siswa merasa tidak paham dengan apa yang sedang mereka pelajari (Suprijono, 2009: viii). Mereka lebih memilih cara menghafal saat proses pembelajaran berlangsung sehingga hanya mendominasi pada memorial saja. Strategi menghafal memang tidak salah, tetapi siswa hanya akan merasa cukup tahu dan tidak memahami makna dari materi tersebut. Padahal pembelajaran yang baik seharusnya menjadi pembelajaran yang bermakna bagi siswanya. Siswa dapat mengambil manfaat dari pengetahuan yang sudah diberikan dan tidak menjadi sia-sia (Isdito, 2004: 11).

Mata pelajaran di Sekolah Dasar memang bermacam-macam, salah satunya adalah IPA. Mata pelajaran ini perlu diberikan pada siswa untuk berlatih


(23)

keterampilan-keterampilan proses IPA dan perlu dimodifikasikan sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya (Samatowa, 2011: 5). Penyajian konsep dan keterampilan dalam pembelajaran IPA harus dimulai dari nyata (mudah ke sukar atau dari sederhana ke rumit). Ketika seorang guru tidak memulai dari apa yang ada di sekitar siswa maka materi tersebut akan menjadi sulit dan abstrak bagi mereka. Apalagi, seorang guru yang menjelaskan materi secara verbal. Ini membuat motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPA menjadi berkurang dan menurun.

Motivasi belajar adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk belajar (Dimyati, 2013: 80). Motivasi ini mendorong meningkatnya semangat dan ketekunan dalam belajar. Indikator seseorang memiliki motivasi belajar adalah ketika mempunyai hasrat dan keinginan berhasil, ada dorongan dan kebutuhan belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam pembelajaran, kegiatannya menarik, dan lingkungan belajar kondusif (Uno, 2008: 23). Enam indikator ini memegang peranan penting dan memiliki pengaruh kuat terhadap keberhasilan proses serta hasil belajar siswa. Ketika motivasi belajar rendah, pelaksanaan kegiatan belajar juga tidak akan menjadi efektif.

Seperti salah satu SD negeri di Condong Catur, Sleman yaitu SDN Sarikarya. Berdasarkan hasil observasi 10 September 2015 pukul 09.40 – 11.00 WIB, peneliti mengamati kondisi siswa saat mengikuti pembelajaran IPA. Beberapa siswa berbicara dengan temannya ketika guru menjelaskan materi. Mereka kurang menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru dan


(24)

terlihat kurang semangat saat mengikuti pembelajaran. Perilaku tersebut dibuktikan dengan sikap siswa yang memilih tertawa dengan teman-temannya saat guru menyampaikan materi, bermain dengan bolpen, melamun, dan berpindah tempat duduk hanya untuk bercerita dengan teman di luar materi. Hal ini didukung dengan hasil wawancara perwakilan beberapa siswa kelas IV pada tanggal tersebut. Mereka mengakui merasa bosan saat pembelajaran sehingga mereka memilih bermain dengan teman sebelahnya, bercanda, diam mendengarkan meskipun tidak paham dengan apa yang dijelaskan.

Selain itu juga diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru kelas IV yang dilakukan pada 12 September 2015. Beliau mengemukakan bahwa siswa yang kurang semangat saat mengikuti pembelajaran masih cukup banyak. Pemahaman siswa mengenai materi IPA hanya 45%. Ini disebabkan beberapa siswa kurang fokus saat pembelajaran berlangsung. Mereka justru saling bercanda saat belajar. Beberapa siswanya juga terlihat pasif karena tidak mau bertanya ketika mengalami kesulitan. Beliau menyetujui bahwa pelajaran IPA juga memiliki tingkat kesulitan sendiri khususnya materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya karena terlalu kompleks dan waktunya sangat kurang. Siswa harus memahami banyaknya konsep materi tersebut dengan waktu yang sedikit. Menurut beliau, materi kerangka ini memerlukan waktu yang lama untuk mendalaminya. Selain itu, beliau juga menyadari bahwa dirinya tidak sempat menggunakan media saat pembelajaran IPA sehingga mungkin hanya sesekali menggunakan gambar. Hasil observasi dan wawancara ini menunjukkan bahwa beberapa indikator motivasi belajar yaitu adanya dorongan dan kebutuhan belajar,


(25)

kegiatan menarik dan lingkungan belajar kondusif tidak terlihat. Hal ini dapat dikatakan bahwa motivasi belajar IPA di SDN Sarikarya rendah. Saat motivasi belajar rendah maka mereka tidak mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar dan tidak mampu memperoleh prestasi yang lebih baik.

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005: 895). Prestasi belajar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pemenuhan kebutuhan (makan, kasih sayang, pakaian), emosi/IQ/motivasi, dan pengembangan kreativitas potensi kemampuan yang dipengaruhi oleh lingkungan (Semiawan, 2007: 11).

Peneliti memperoleh data prestasi belajar IPA semester gasal tahun pelajaran 2013/2014 dan 2014/2015 pada materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya. Pada tahun pelajaran 2013/2014 sekolah memakai KTSP dan tahun pelajaran 2014/2015 sekolah memakai kurikulum 2013 tematik. Masih banyak siswa yang nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan sekolah yaitu 65. Rata-rata nilai perolehan siswa kelas IV pada semester satu tahun ajaran 2013/2014 adalah 60,48. Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 10 siswa (37,03 %) dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 17 siswa (62,96 %) dengan perolehan nilai tertinggi yaitu 88 dan nilai terendah yaitu 40. Sedangkan rata-rata nilai perolehan siswa kelas V semester 1 pada tahun ajaran 2014/2015 adalah 61,87. Siswa yang telah mencapai KKM


(26)

sebanyak 8 siswa (25,80 %) dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 23 siswa (74,19 %) dengan perolehan nilai tertinggi yaitu 80 dan nilai terendah yaitu 46. Dari data prestasi belajar siswa pada dua tahun di atas maka diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada kondisi awal sebagai berikut.

Tabel 1.1 Kondisi Awal Prestasi Belajar IPA

Aspek

Tahun Pelajaran 2013/2014 2014/2015

Rata-rata nilai ulangan 60,48 61,87

Persentase ketuntasan dengan KKM 65 37,03% 25,80%

Rata-rata nilai ulangan 61,17

Persentase ketuntasan dengan KKM 65 31,03%

Dari hasil observasi, wawancara, dan perolehan data nilai siswa, peneliti dapat mengambil akar permasalahannya yaitu rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IV dalam mata pelajaran IPA khususnya pada materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya.

Oleh karena itu, peneliti mencoba menerapkan sebuah tindakan dengan menggunakan media pembelajaran untuk mengatasi permasalahan yang ada. Materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya tidak dapat dijelaskan jika penyampaiannya dengan cara verbal sehingga perlu gambar atau media untuk membuat menjadi konkret. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari guru ke peserta didik (ataupun sebaliknya) sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian peserta didik agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif (Karwati, 2014: 224).


(27)

Terdapat banyak sekali media pembelajaran, untuk itu peneliti memilih media pembelajaran berbasis IT. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV, media model kerangka manusia atau torso rangka manusia di sekolah tersebut sudah rusak dan tidak dapat dipakai kembali untuk pembelajaran. Alasan lain memilih media berbasis ini karena saat ini dunia siswa juga sudah dekat dengan teknologi. Mereka sudah mengenal internet, gadget, dan teknologi canggih lainnya. Mengajar kepada mereka akan lebih mudah dan menarik jika media mengajar yang disajikan oleh guru menggunakan alat bantu teknologi (Erlina, 2013: 1).

Perkembangan media pembelajaran IT akhir-akhir ini sangat menakjubkan dengan kemunculan teknologi multimedia. Media tersebut diharapkan mampu mengembangkan potensi siswa secara optimal dan menjadikan pembelajaran lebih menarik (Munir, 2009: 209). Menurut definisi para pakar, multimedia dapat dipandang sebagai “combination of the following elements: text, color, graphics,

animations, audio, and video” (Darmawan, 2012: 47). Pengertian tersebut menjelaskan bahwa teks, warna, grafik, animasi, audio dan video ada dalam satu software atau satu sajian digital. Berbagai gaya belajar siswa seperti siswa yang auditori, visual, maupun kinestetik dapat terakomodasi dalam penggunaan media tersebut (Anitah, 2010: 57). Karena itu, penggunaan media berbasis IT ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA di SDN Sarikarya. Alasan memilih sekolah tersebut sebagai penelitian karena dari hasil wawancara dapat ditemukan permasalahan motivasi dan prestasi dalam mata pelajaran IPA. Berdasarkan latar belakang di atas,


(28)

peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis IT Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sarikarya Condong Catur Tahun Pelajaran 2015/2016”.

1.2 Batasan Masalah

1.2.1 Variabel penelitian dibatasi hanya pada motivasi dan prestasi belajar IPA. 1.2.2 Materi pembelajaran IPA dibatasi pada SK. 1. Memahami hubungan

antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya, khususnya KD 1.1 Melakukan mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dan 1.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh dengan fungsinya.

1.2.3 Penelitian ini dibatasi pada siswa kelas IV semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 di SD Negeri Sarikarya Condong Catur.

1.2.4 Media pembelajaran IT dibatasi pada Macromedia Authorware versi 7,0.

1.3 Rumusan Masalah

1.3.1 Bagaimana upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sarikarya semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT?

1.3.2 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sarikarya semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 dari skor rata-rata kondisi awal 53,95 (rendah) menjadi 75 (tinggi)?


(29)

1.3.3 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sarikarya semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 dari nilai rata-rata 61,17 menjadi 72 dan dari persentase ketuntasan 31,03% menjadi 70%?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Untuk mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sarikarya semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT.

1.4.2 Untuk meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sarikarya semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT dari skor rata-rata kondisi awal 53,95 (rendah) menjadi 75 (tinggi).

1.4.3 Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sarikarya semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT dari nilai rata-rata 61,17 menjadi 72 dan dari persentase ketuntasan 31,03% menjadi 70%.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Peneliti

1.5.1.1 Proses penelitian ini memberikan pengalaman langsung membuat Penelitian Tindakan Kelas.


(30)

1.5.2 Bagi Siswa

1.5.2.1 Hasil penelitian ini dapat memberikan motivasi belajar pada mata pelajaran IPA sesudah menggunakan media pembelajaran berbasis IT. 1.5.2.2 Hasil penelitian ini dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata

pelajaran IPA sesudah menggunakan media pembelajaran berbasis IT. 1.5.3 Bagi Guru

1.5.3.1 Guru dapat menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.

1.5.4 Bagi Sekolah

1.5.4.1 Hasil penelitian dapat diterapkan untuk sumber referensi bagaimana meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT.

1.6 Definisi Operasional

1.6.1 Motivasi belajar adalah dorongan sikap positif yang timbul dari dalam diri siswa saat melakukan proses kegiatan belajar dilihat dari aspek perilaku kognitif, afektif, maupun psikomotorik dengan indikatornya yaitu ketika mempunyai hasrat dan keinginan berhasil, ada dorongan dan kebutuhan belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam pembelajaran, kegiatannya menarik, dan lingkungan belajar kondusif.


(31)

1.6.2 Prestasi belajar adalah hasil dari proses pembelajaran yang ditunjukkan siswa dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru sesuai dengan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu IQ. 1.6.3 Media pembelajaran berbasis IT adalah sarana yang menyalurkan pesan

antara siswa dengan sumber belajar melalui teknologi khususnya media Macromedia Authorware versi 7.0 yang dilengkapi dengan gambar, teks, animasi, dan video berkaitan dengan materi rangka manusia.


(32)

11 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Motivasi Belajar

2.1.1.1 Motivasi

Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang

ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan (Djamarah, 2011: 148). Selain itu, Dimyati dan Mudjiono (2013: 80) mengatakan bahwa motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dari pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

Motivasi dibedakan menjadi dua macam hal yaitu intrinsik dan ekstrinsik (Djamarah, 2005; Hamalik, 2007; Hanafiah, 2009; Yamin, 2007). Motivasi intrinsik adalah motivasi yang datangnya secara alamiah atau murni dari diri peserta didik itu sendiri sebagai wujud adanya kesadaran diri (self awareness) dari lubuk hati yang paling dalam (Hanafiah, 2009: 26). Selain motivasi intrinsik, ada juga motivasi ekstrinsik. Yamin (2007: 226) menjelaskan bahwa motivasi ekstrinsik adalah kegiatan belajar yang tumbuh dari dorongan dan kebutuhan seseorang yang tidak secara mutlak berhubungan dengan kegiatan belajarnya sendiri. Hal ini diperjelas kembali bahwa motivasi ekstrinsik datangnya disebabkan dari faktor di luar diri peserta didik, seperti adanya pemberian nasihat


(33)

dari gurunya, hadiah (reward), kompetisi sehat antarpeserta didik, hukuman (punishment), dan sebagainya (Hanafiah, 2009: 26).

Selain bentuk-bentuk motivasi yang ada di sekolah, motivasi memiliki unsur-unsur yang mempengaruhi dalam pembelajaran. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013: 97) unsur-unsur tersebut adalah:

1. Cita-cita atau aspirasi siswa

Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan di kemudian hari menimbulkan cita-cita dalam kehidupan.

2. Kemampuan siswa

Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya.

3. Kondisi siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar.

4. Kondisi lingkungan siswa

Terciptanya lingkungan yang aman, tenteram, tertib, dan indah membuat semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.

5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

Pembelajar yang masih berkembang jiwa raganya, lingkungan yang semakin bertambah baik berkat dibangun, merupakan kondisi dinamis yang bagus bagi pembelajaran.


(34)

2.1.1.2 Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 2). Sedangkan Syah (2008: 63) menambahkan bahwa belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Selain itu, Djamarah (2011: 13) berpendapat juga bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

Dari beberapa pengertian belajar di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang dengan lingkungannya untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

2.1.1.3 Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar memiliki pengertian dari beberapa ahli. Motivasi belajar adalah suatu dorongan untuk belajar (Widarto, 2004: 11; Dimyati dan Mudjiono, 2013: 80). Dari kedua ahli tersebut, mereka memiliki pendapat yang sama mengenai pengertian motivasi belajar. Sardiman (2011: 75) menambahkan bahwa dorongan tersebut memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Hanafiah dan Suhana (2009:


(35)

26) memiliki pengertian yang luas tentang motivasi belajar yaitu kekuatan (power motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Karena itu, pengertian motivasi belajar dapat disimpulkan sebagai dorongan sikap positif yang timbul dari dalam diri siswa saat melakukan proses kegiatan belajar dilihat dari aspek perilaku kognitif, afektif, maupun psikomotorik dengan indikator adanya hasrat, dorongan, harapan, penghargaan, kegiatan menarik, dan lingkungan belajar kondusif.

2.1.1.4 Fungsi Motivasi Belajar

Fungsi motivasi belajar dalam meningkatkan pembelajaran adalah mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatan ke arah tujuan yang hendak dicapai, menyeleksi perbuatan dengan menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan (Sardiman, dalam Majid, 2013: 309). Bentuk motivasi yang terdapat di sekolah memang bermacam-macam. Menurut Sardiman (2011: 92-95), bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah yaitu:

1. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.


(36)

2. Hadiah

Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik perhatian bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat dalam pekerjaan tersebut. 3. Saingan atau kompetisi

Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.

5. Memberi ulangan

Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Memberi ulangan seperti juga merupakan sarana motivasi.

6. Mengetahui hasil

Semakin mengetahui grafik hasil belajar semakin meningkat, ada motivasi dalam diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.

7. Pujian

Pujian yang tepat yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.


(37)

8. Hukuman

Hal ini menjadi reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.

9. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik memang ada motivasi untuk belajar sehingga hasilnya akan baik.

10. Minat

Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepat kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.

11. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik olah siswa, merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang hendak dicapai, karena dirasa berguna dan menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar.

Penelitian ini menggunakan bentuk dan cara menumbuhkan motivasi belajar di kelas dengan memberi angka, hadiah, saingan atau kompetisi, pujian, hukuman, dan tujuan yang diakui.

2.1.1.5 Indikator Motivasi Belajar

Setelah siswa mempunyai motivasi belajar pada dirinya, mereka tentu akan memiliki ciri-ciri yang menandakannya melalui perilaku dan tindakan yang


(38)

mereka lakukan. Ciri-ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar ini (Sardiman, 2011: 83-84) adalah: Pertama, tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). Kedua, ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Ketiga, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk sukses). Keempat, lebih senang bekerja mandiri. Kelima, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). Keenam, dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). Ketujuh, tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini. Kedelapan, senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Ciri-ciri tersebut dapat dihubungkan dengan indikator motivasi belajar yang diklasifikasikan sebagai berikut (Uno, 2008: 23):

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil,

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4. Adanya penghargaan dalam belajar,

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar,

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Enam indikator tersebut digunakan peneliti sebagai indikator motivasi belajar dalam penelitian ini.


(39)

2.1.2 Prestasi Belajar

2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005: 895). Sedangkan Karwati (2004: 155) menjelaskan bahwa prestasi belajar merupakan kemampuan yang meliputi segenap ranah psikologi (kognitif, afektif dan psikomotor) yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar peserta didik. Dari pendapat ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari proses pembelajaran yang ditunjukkan siswa dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru sesuai dengan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu IQ.

2.1.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ini (Semiawan, 2007: 11) adalah:

1. Pemenuhan kebutuhan psikologis

Secara umum diketahui bahwa dalam perkembangan anak perlu dipenuhi berbagai kebutuhan, yaitu kebutuhan primer, pangan, sandang dan perumahan serta kasih sayang, perhatian, penghargaan terhadap dirinya dan peluang mengaktualisasikan dirinya.


(40)

2. Inteligensi (IQ), emosi, dan motivasi.

Pengembangan potensi anak mencapai aktualisasi optimal bukan saja dipengaruhi faktor bakat, melainkan juga faktor lingkungan yang membimbing dan membentuk perkembangan anak. Perkembangan seluruh kepribadiannya selain di latar belakangi kedua faktor tersebut juga terkait dengan kemampuan intelektual, motivasi, pengetahuan, dan konsep dirinya.

3. Pengembangan kreativitas

Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi kemampuan (inherent component of ability) yang berbeda-beda dan terwujud karena interaksi dinamis antara keunikan individu dan pengaruh lingkungan.

2.1.3 Media Pembelajaran

2.1.3.1 Pengertian Media Pembelajaran

Karwati, Anitah, dan Kustandi memiliki ide pengertian yang hampir sama tentang media pembelajaran. Segala sesuatu yang membawakan pesan untuk suatu tujuan pembelajaran dinamakan media pembelajaran (Anitah, 2010). Sedangkan Karwati (2014: 224) menambahkan bahwa media pembelajaran ini dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian peserta didik agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Selain itu, Kustandi dan Bambang (2011: 11) berpendapat juga bahwa media pembelajaran ini adalah sebagai sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena itu, pengertian media pembelajaran dapat disimpulkan sarana yang menyalurkan pesan dari guru


(41)

ke siswa (atau sebaliknya) yang dapat meningkatkan proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.

2.1.3.2 Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki sejumlah manfaat penting. Karwati (2014: 225-226) menyampaikan bahwa ada beberapa manfaat dari penggunaan media pembelajaran seperti mengatasi perbedaan pengalaman yang dimiliki oleh siswa, mengkonkretkan konsep-konsep yang abstrak, mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu, memungkinkan adanya interaksi langsung, menghasilkan keseragaman pengamatan, menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan realistis, merangsang dan membangkitkan motivasi untuk belajar, membangkitkan keinginan dan minat guru, dan memberikan pengalaman integral atau menyeluruh dari konkret sampai hal yang bersifat abstrak.

Pertimbangan pemilihan media yang perlu digunakan mencakup lima aspek (Karwati, 2014: 232-234). Pertama, Perbedaan individu. Peserta didik satu dengan yang lainnya memiliki kemampuan belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Kedua adalah motivasi. Penggunaan media dapat memberi stimulus kepada peserta didik agar mereka termotivasi untuk belajar lebih giat dan terfokus sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan seperti apa yang diharapkan. Ketiga adalah emosi. Media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan respons emosional seperti takut, cemas, empati, cinta kasih, dan kesenangan. Keempat adalah partisipasi. Belajar memerlukan kegiatan partisipatif aktif dari peserta didik. Partisipasi aktif peserta didik dalam


(42)

pembelajaran dapat dirangsang menggunakan media pembelajaran yang tepat. Kelima adalah penguatan. Pembelajaran didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri, dan secara positif mempengaruhi perilaku yang akan ditampilkan oleh peserta didik di masa yang akan datang.

2.1.3.3 Klasifikasi Media Pembelajaran

Terdapat banyak sekali media pembelajaran, untuk memudahkannya dibuatlah klasifikasi yang menyederhanakan pengelompokan media pembelajaran. Karwati (2014: 235-242) menjelaskan bahwa klasifikasi media pembelajaran adalah:

1. Media visual

Media visual adalah media yang penyampaiannya pesannya terfokus melalui indera penglihatan.

2. Media audio

Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk mempelajari isi tema.

3. Media audio-visual

Media ini merupakan kombinasi dari media audio dan media visual atau biasa disebut media pandang-dengar.

4. Media cetak 5. Media model


(43)

Media model adalah media tiga dimensi yang merupakan tiruan dari beberapa objek nyata.

6. Media realita

Media realita merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik. Realia ini merupakan benda yang sesungguhnya seperti mata uang, tumbuhan,binatang yang tidak berbahaya dan sebagainya.

7. Belajar benda sebenarnya melalui Specimen.

Benda-benda asli atau sebagian benda asli yang digunakan sebagai contoh dapat disebut dengan Specimen.

8. Komputer

Komputer merupakan produk yang dihasilkan perkembangan jaman modern. Beberapa kegiatan pembelajaran yang terkait dengan pembelajaran berbasis komputer antara lain CAI (Computer Assisted Instruction) dan CMI (Computer Managed Instruction). CAI memanfaatkan komputer bagi peserta didik untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan pelatihan. Sedangkan, CMI digunakan sebagai pembantu pengajar menjalankan fungsi administratif yang meningkat, seperti rekapitulasi data prestasi peserta didik, kuitansi.

9. Multimedia

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan media baik yang bersifat visual, audio, audio-visual, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama-sama atau serempak melalui satu alat yang disebut multimedia.


(44)

10. Internet

Internet ini dapat disebut juga sebagai E-learning. Media tersebut merupakan jenis kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya materi pembelajaran ke peserta didik dengan memanfaaatkan media internet, intranet, atau media jaringan komputer lainnya.

2.1.3.4 Media Pembelajaran Berbasis IT

Dari klasifikasi media pembelajaran tersebut, peneliti memilih media pembelajaran berbasis IT khususnya dalam bidang multimedia. Munir (2009: 213) menyatakan bawa multimedia adalah salah satu teknologi baru yang digunakan untuk memberi gambaran terhadap satu sistem yang menggunakan komputer di mana semua media seperti teks, grafik, suara, animasi, dan video berada dalam satu software komputer. Sedangkan Kustandi dan Bambang (2011: 78) memaparkan bahwa multimedia adalah kombinasi dari berbagai media yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu menggunakan audio, video, grafis, dan lain sebagainya. Mereka memiliki ide yang sama dalam pengertian multimedia. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis IT khususnya multimedia adalah alat penghubung komunikasi antara guru dengan siswa melalui teknologi khususnya media Macromedia Authorware versi 7.0 yang dilengkapi dengan gambar, teks, animasi, dan video berkaitan dengan materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya.


(45)

2.1.3.5 Kelebihan dan Kelemahan Multimedia

Setiap media pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan. Karena itu, multimedia juga memiliki kelebihan dan kelemahan di dalamnya. Kustandi dan Bambang (2011: 78) menjelaskan kelebihan multimedia adalah memberikan kemudahan kepada siswa untuk belajar secara individual maupun secara kelompok, memberi kemudahan bagi guru dalam menyampaikan materi, memberi rangsangan yang cukup besar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Sedangkan Munir (2009: 214) menambahkan kelebihan multimedia yaitu menyediakan proses interaktif dan memberikan kemudahan kontrol yang sistematis dalam proses belajar. Munadi (2010: 153) menjelaskan bahwa kelemahan multimedia adalah pengembangannya memerlukan adanya tim yang professional dan memerlukan waktu yang cukup lama.

2.1.3.6 Multimedia Authorware

Salah satu perangkat lunak yang sangat mendukung dalam penerapannya sebagai media pembelajaran adalah macromedia. Software macromedia merupakan salah satu program Authoring tool yang diproduksi oleh perusahaan pembuat software komputer macromedia. “Macromedia Authorware merupakan software yang tepat untuk membuat berbagai bentuk sajian visual yang dapat menggabungkan berbagai media, seperti video, animasi, gambar dan suara” (Fathiyah, dalam Supariada, 2012: 3). Program ini cocok dikembangkan dalam pembuatan berbagai macam aplikasi tutorial yang interaktif dan menarik. Macromedia Authorware mempunyai berbagai fasilitas yang mendukung di


(46)

antaranya knowledge object, knowledge object authoring, multi icon editing dan juga eksportinternal media. Dengan beberapa kemudahan itulah Authorware sangat mendukung dalam penerapannya sebagai pengembang media pembelajaran berbentuk multimedia interaktif.

2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam

2.1.4.1 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam

Kata “Ilmu Pengetahuan Alam” merupakan terjemahan dari kata-kata dalam Bahasa Inggris “Natural Science” secara singkat sering disebut “Science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam. Science artinya pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau science itu secara harafiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam (Samatowa, 2011: 3). IPA adalah suatu cara penyelidikan yang mencoba sampai ke informasi mengenai dunia kita (alam semesta) dengan menggunakan metode pengamatan dan metode hipotesis-hipoteis yang telah teruji yang didasarkan pada pengamatan (Benjamin, dalam Liem, 2007: xv)

IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan indera. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta


(47)

menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya (Trianto, 2014: 136-137). Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, produk, dan prosedur (Donosepoetro, dalam Trianto, 2014: 137). Sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan. Sebagai prosedur dimaksudkan adalah metodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu (riset pada umumnya) yang lazim disebut metode ilmiah (scientific method).

2.1.4.2 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Empat alasan IPA diajarkan di sekolah dasar (Samatowa, 2011: 3). Pertama bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu dipersoalkan panjang lebar. Kedua bila IPA diajarkan dengan cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis. Ketiga bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hapalan belaka. Keempat mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.

Pelaksanaan pembelajaran IPA dipengaruhi oleh tujuan apa yang ingin dicapai melalui pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran IPA di SD telah


(48)

dirumuskan dalam kurikulum yang sekarang ini berlaku di Indonesia yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tujuan pembelajaran IPA di SD menurut kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) secara terperinci adalah:

1. memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya. 2. mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

4. mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

5. meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

6. memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.

Berbagai pendekatan dapat digunakan untuk membelajarkan konsep-konsep sains. Salah satu diantaranya pendekatan keterampilan proses. Pendekatan keterampilan ini merupakan pendekatan yang paling banyak disarankan untuk digunakan dalam membelajarkan sains di SD berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi (Samatowa, 2011: 93). Keterampilan proses sains ini didefinisikan oleh Paolo dan Marten (dalam Carin, 1993: 5 dalam Samatowa, 2011: 5) adalah


(49)

(1) mengamati, (2) mencoba memahami apa yang diamati, (3) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi, (4) menguji ramalan-ramalan untuk melihat apakah ramalan-ramalan tersebut benar

2.1.4.3 Materi Kerangka Tubuh Manusia dan Fungsinya

Penelitian ini menggunakan materi IPA kelas IV semester gasal dengan SK. 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. KD. 1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dan 1.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh dengan fungsinya. Pertama, siswa akan belajar tentang bagian-bagian rangka manusia yaitu rangka kepala, rangka badan, dan rangka anggota gerak. Setelah itu, siswa akan mengenal tulang-tulang yang menyusun pada setiap bagian rangka tersebut beserta bentuk-bentuk tulangnya.

Siswa juga akan belajar fungsi adanya rangka tubuh manusia. Materi tersebut akan membuat siswa mempunyai pengetahuan yang lebih berkaitan dengan rangka tubuh manusia. Tidak hanya itu, siswa dapat belajar menjaga kesehatan rangka tubuhnya setelah mengikuti pembelajaran ini. Mereka akan mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan rangka tubuh dan akibat jika melakukan kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Kebiasaan tersebut seperti berjalan tidak tegap, membawa tas pada salah satu bahu terus menerus, cara duduk yang membungkuk, dan lain sebagainya.


(50)

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian Aina (2013) bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi siswa pria dan wanita dengan pemanfaatan multimedia interaktif, mengetahui perbedaan kemampuan kognitif siswa pria dan wanita dengan pemanfaatan multimedia interaktif dan mengetahui pengaruh pemanfaatan pemanfaatan multimedia interaktif pembelajaran IPA-Biologi terhadap motivasi siswa pria dan wanita. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen (True Experiment Design) dengan desain penelitian Pretest-Postest Control Group Design, sampel penelitian yang diambil adalah siswa kelas IX Semester I tahun ajaran 2012/2013 SMP 19 Kota Jambi. Analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, regresi sederhana, uji beda, uji koordinasi dan uji anova dua jalur. Dari hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemanfaatan multimedia interaktif Pembelajaran IPA-Biologi terhadap kemampuan kognitif siswa putra dan putri dan terdapat interaksi antara pemanfaatan multimedia interaktif dan motivasi siswa putra dan putri SMP 19 Kota Jambi.

Penelitian Bactiar, Abdurrahman, dan Wahyudi (2009) bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar kelistrikan otomotif pada sistem pengisian siswa kelas XI A SMK Texmaco Pemalang melalui penggunaan media power point. Penelitian tindakan kelas ini mengambil subjek siswa kelas XI A SMK Texmaco Pemalang tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 40 orang. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri 4 tahap yaitu ; perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Cara pengumpulan data


(51)

penelitian ini yaitu melalui angket, observasi, dan tes. Dari hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada kompetensi dasar mengidentifikasi sistem pengisian. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasannya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : pertama penggunaan media power point dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini ditandai dengan meningkatnya hasil belajar siswa dengan pencapaian rata – rata nilai siklus I sebesar 68,88 dan pada siklus II menjadi 73,75, sedangkan ketuntasan belajar siswa mencapai 72,5% pada siklus I naik menjadi 87,5% pada siklus II. Kedua, meningkatnya aktivitas siswa dari hanya 63,33% pada siklus I naik mencapai 83,33% pada siklus II (Keaktifan tinggi).

Penelitian Harliawan, Tripalupi, dan Indrayani (2014) bertujuan untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) dalam meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII J di SMP Negeri 5 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014, dan mengetahui respons siswa terhadap penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis TIK pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII J di SMP Negeri 5 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran dengan tahapan-tahapan dalam setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Data hasil belajar siswa dikumpulkan melalui tes hasil belajar pada akhir setiap siklus. Data respon siswa dikumpulkan melalui penyebaran angket/kuesioner. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan, (1) penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis TIK dapat


(52)

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah siswa yang telah tuntas pada siklus I sebesar 65,52%, sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang telah tuntas adalah sebesar 93,10%, dan (2) respons siswa terhadap penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis TIK diperoleh skor rata- rata sebesar 41,72 dengan kategori positif. Beberapa penelitian di atas dapat digambarkan melalui bagan berikut.

Gambar 2.1 Bagan Literature Map Penelitian yang Relevan

Penelitian-penelitian tersebut menyebutkan bahwa hasil penelitian menggunakan media pembelajaran berbasis IT meningkatkan kualitas pembelajaran, prestasi, dan hasil belajar. Penelitian-penelitian tersebut juga belum ada satu pun yang meneliti penggunaan media berbasis IT seperti Macromedia

Aina,M (2013) Efektifitas Pemanfaatan

Multimedia Interaktif Pembelajaran

Ipa- Biologi Dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pria Dan Wanita SMP 19 Kota

Jambi

Harliawan, Tripalupi, Indrayani (2014)

Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatkan hasil belajar IPS

kelas VIII J SMP Negeri 5 Singaraja

Bactiar, Abdurrahman, Wahyudi (2009) Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan media Power Point dalam pembelajaran kompetensi sistem pengisian di kelas

IX A SMK Texmaco Pemalang tahun pelajaran

2009/2010

Yang perlu diteliti adalah:

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis IT

pada siswa kelas IV SD Negeri Sarikarya Condong Catur tahun ajaran 2015/2016


(53)

Authorware dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Karena itu, peneliti akan melakukan penelitian yang berbeda dari penelitian yang pernah dilakukan, yaitu sebuah penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar menggunakan media pembelajaran berbasis IT khususnya Macromedia Authorware versi 7.0.

2.3 Kerangka Berpikir

Penelitian ini dilakukan karena melihat motivasi dan prestasi belajar IPA khususnya materi kerangka tubuh manusia di SD Negeri Sarikarya Condong Catur rendah. Anak SD pada umumnya masuk dalam tahap pemikiran operasional konkret sehingga proses pembelajaran harus menyesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Proses pembelajaran IPA di sekolah tersebut masih tradisional. Guru lebih banyak menjelaskan materi di depan kelas tanpa menggunakan alat peraga atau media sehingga murid hanya mendengarkan saja. Respon siswa saat pembelajaran pun bermacam-macam seperti melamun, tertawa dengan temannya, bermain dengan bolpen, bercerita dengan teman di luar materi. Selain itu, pemahaman siswa mengenai materi IPA hanya 45% dan nilai rata-rata nilai ulangan materi kerangka tubuh manusia hanya mencapai 60,48 (2013/2014) serta 61,87 (2014/2015). Kedua nilai tersebut belum mencapai KKM IPA (65).

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mencoba menerapkan sebuah tindakan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT karena saat ini dunia siswa sudah dekat dengan teknologi. Perkembangan media pembelajaran IT dengan kemunculan teknologi multimedia diharapkan mampu mengembangkan


(54)

potensi siswa secara optimal. Keterpaduan antara teks, warna, animasi, audio dan video dalam satu software atau satu sajian digital akan menjadikan pembelajaran lebih menarik. Beberapa manfaat dari penggunaan media pembelajaran adalah mengkonkretkan konsep-konsep yang abstrak, memungkinkan adanya interaksi langsung, menanamkan konsep dasar yang benar, merangsang dan membangkitkan motivasi untuk belajar. Jika media pembelajaran IT berupa Macromedia Authorware versi 7,0 ini diterapkan, motivasi dan prestasi belajar IPA akan meningkat.

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

2.4 Hipotesis Tindakan

2.4.1 Upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sarikarya Condong Catur semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 menggunakan media pembelajaran berbasis IT dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: mengamati gambar, pemberian motivasi melalui gambar, menonton video, menyimak video, pembagian kelompok

Kondisi Awal Pembelajaran

berpusat pada guru (hanya satu arah)

Motivasi belajar dan prestasi belajar

rendah

Penggunaan media pembelajaran

berbasis IT Tindakan

Motivasi belajar dan prestasi belajar


(55)

untuk bermain kuis, dan bermain kuis melalui Macromedia Authorware versi 7.0.

2.4.2 Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sarikarya Condong Catur semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 dari skor rata-rata kondisi awal 53,95 (rendah) menjadi 75 (tinggi).

2.4.3 Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sarikarya Condong Catur semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 dari nilai rata-rata 61,17 menjadi 72 dan dari persentase ketuntasan 31,03% menjadi 70%.


(56)

35 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Istilah dalam bahasa Inggris disebut dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Kusumah & Dwitagama, 2009: 9). Pendapat yang tidak jauh berbeda dari Arikunto (2010: 12) penelitian tindakan kelas adalah pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. PTK dilaksanakan dengan tahap-tahap umum yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas dan peneliti, sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian ini menggunakan pola kolaboratif. Guru bertugas untuk melaksanakan tindakan pembelajaran ketika di kelas dan peneliti bertugas untuk merencanakan tindakan dan mengamati pembelajaran. Peneliti juga bertugas untuk membantu guru saat pembelajaran berlangsung jika guru membutuhkan bantuan.


(57)

Gambar 3.1 Bagan Siklus PTK Kemmis dan MC Taggart (dalam Arikunto,

2010; 12)

3.1.1 Perencanaan tindakan (planning)

Kegiatan perencanaan meliputi identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah, dan pengembangan bentuk tindakan (aksi) sebagai pemecahan masalah. Hal yang harus diperhatikan dalam mengidentifikasi masalah dalam penelitian tindakan kelas yaitu masalah harus benar-benar terjadi, masalah yang perlu dipecahkan berkaitan dengan tanggung jawab, kewenangan, tugas seorang guru serta memiliki, manfaat yang jelas, dan dapat dipecahkan dalam penelitian tindakan kelas.


(58)

3.1.2 Pelaksanaan tindakan (acting)

Dalam menentukan tindakan perlu mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan seperti: a) apakah tindakan (aksi) yang dipilih telah mempunyai landasan berpikir yang mantap, b) apakah alternatif tindakan (aksi) yang dipilih dapat menjawab pertanyaan yang muncul, c) bagaimana cara melaksanakan tindakan dalam bentuk strategi langkah-langkah setiap siklus dalam proses pembelajaran dikelas, d) Bagaimana cara menguji tindakan (aksi) sehingga dapat dibuktikan telah terjadi perbaikan kondisi dan peningkatan proses dalam kegiatan pembelajaran di kelas yang diteliti.

3.1.3 Pengamatan (observing)

Kegiatan observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses pembelajaran dan pengaruh dari tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas dalam bentuk data.

3.1.4 Refleksi (reflecting)

Peneliti dapat menentukan apakah tindakan yang dilakukan sebagai pemecahan masalah sudah mencapai tujuan atau belum serta akan menentukan keputusan untuk melakukan siklus lanjutan ataukah berhenti karena masalahnnya telah terpecahkan.


(59)

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

PTK ini dilaksanakan di SDN Sarikarya. Sekolah ini berada di Jalan Asem gede 48, Kragilan, Condong Catur, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini didirikan pada tahun 1977 dan tergolong bangunan milik sendiri.

3.2.2 Subjek Penelitian

SDN Sarikarya Yogyakarta ini memiliki jumlah keseluruhan siswa sebanyak 145 siswa dengan jumlah 23 siswa kelas I , 22 siswa kelas II, 22 siswa kelas III, 20 siswa kelas IV, 26 siswa kelas V, dan 32 siswa kelas VI. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Sarikarya Condong Catur tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Kebanyakan orang tua siswa bekerja sebagai wiraswasta. Perekonomiannya bisa digolongkan menengah ke bawah. Perekonomian ini juga menjadi salah satu faktor pengaruh dalam prestasi belajar. Semakin ekonomi keluarga menengah ke bawah, biasanya prestasi siswa akan semakin rendah.

3.2.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar siswa menggunakan media pembelajaran berbasis IT khususnya Macromedia Authorware di SDN Sarikarya Condong Catur. Motivasi belajar siswa dilihat dari peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan


(60)

menggunakan media pembelajaran berbasis IT dalam materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2015 sampai 27 Oktober 2015. Berikut ini jadwal penelitian yang sudah dilaksanakan.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No. Kegiatan

Tahun Ajaran 2015/2016

Juli Agust Sept Okt Nov Des Jan Feb 1. Penyusunan proposal skripsi

2. Pengajuan proposal skripsi 3. Pengajuan rancangan penelitian 4. Observasi pra penelitian (kondisi

awal) dan wawancara 4. Pelaksanaan penelitian

5. Penyusunan laporan hasil penelitian 6. Penyelesaian kelengkapan

penelitian 6. Ujian skripsi 7. Revisi 8.

Pengesahan dokumen skripsi oleh dosen pembimbing dan dekan dan penggandaan.

3.3. Persiapan

Pada tahap persiapan ini peneliti melakukan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian, yaitu:

1. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SDN Sarikarya Condong Catur untuk melakukan penelitian di SD tersebut.

2. Melakukan observasi pada siswa kelas IV untuk mengetahui karakteristik siswa serta motivasi dan prestasi belajar IPA.


(61)

3. Melakukan wawancara kepada guru kelas IV dan beberapa siswa untuk mengetahui kondisi awal siswa dan permasalahan yang dialami ketika di kelas. 4. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas yaitu tentang kurangnya motivasi

dan prestasi belajar siswa yang berkaitan dengan materi rangka manusia. 5. Merumuskan masalah

6. Mengkaji materi sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasarnya. 7. Menyusun silabus, RPP, kisi-kisi soal evaluasi, soal evaluasi, LKS.

8. Pembuatan instrumen penelitian.

9. Pembuatan media pembelajaran berbasis IT dengan Macromedia Authorware versi 7,0.

3.4 Rencana Setiap Siklus

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran @ 35 menit. Siklus pertama membahas materi bagian-bagian rangka, bentuk-bentuk tulang rangka, dan persendian. Siklus kedua membahas materi fungsi rangka, pemeliharaan rangka, dan kelainan tulang. Kedua siklus sama-sama menggunakan media pembelajaran berbasis IT dengan Macromedia Authorware versi 7,0. Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan tindakan kelas sebagai berikut:


(62)

3.4.1 Siklus I

3.4.1.1 Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan peneliti sebelum memberikan tindakan kepada siswa meliputi : (a) mempersiapkan rancangan perangkat pembelajaran yang meliputi pembuatan silabus dan RPP tentang rangka manusia, (b) pembuatan media pembelajaran dengan Macromedia Authorware, (c) menyusun lembar kerja siswa (LKS), (d) menyusun lembar observasi, (e) menyusun lembar angket motivasi belajar, dan (f) menyusun lembar penilaian prestasi siswa.

3.4.1.2 Pelaksanaan

Pertemuan I

a. Kegiatan Awal 1) Memberi salam

2) Siswa mendapat aturan belajar

3) Melakukan kegiatan apersepsi. (Mengamati Gambar)

4) Siswa siap dan dan termotivasi untuk belajar dan menyanyi lagu gubahan tentang kerangka tubuh manusia dan fungsinya. (Pemberian motivasi melalui gambar)

5) Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b. Kegiatan Inti

1) Siswa terbagi dalam 4 kelompok. (Pembagian kelompok untuk bermain kuis )


(63)

2) Siswa mengamati video bagian rangka dan bagian-bagian nama tulang kerangka tubuh manusia pada media pembelajaran Macromedia Authorware. (Menonton Video)

3) Setiap kelompok menyebutkan bagian-bagian nama tulang kerangka tubuh manusia. (Menyimak Video)

4) Siswa mendapatkan penekanan materi dari guru.

5) Siswa mengerjakan LKS dengan mengisi nama-nama tulang pada gambar kerangka tubuh manusia secara mandiri di dalam kelompok. 6) Semua kelompok bermain sebuah quis tentang bagian-bagian rangka

manusia. (Bermain kuis melalui Macromedia Authorware) c. Kegiatan Penutup

Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penarikan kesimpulan, refleksi, evaluasi, doa, dan salam penutup.

Pertemuan II

a. Kegiatan Awal 1) Memberi salam

2) Siswa mengulang kembali materi sebelumnya dalam kegiatan apersepsi.

3) Siswa siap dan termotivasi untuk belajar dengan menyanyi kerangka tubuh manusia.


(64)

b. Kegiatan Inti

1) Siswa terbagi dalam 4 kelompok. (Pembagian kelompok untuk bermain kuis)

2) Siswa mengeksplorasi pengetahuan awalnya mengenai bentuk tulang dan sendi-sendi pada manusia. (Mengamati gambar + pemberian motivasi melalui gambar)

3) Siswa menonton video pada Macromedia Authorware mengenai bentuk tulang dan sendi-sendi. (Menonton Video)

4) Siswa mendapat penekanan materi dari guru.

5) Setiap siswa mengerjakan LKS. (Menyimak Video)

6) Siswa dan guru melakukan tanya jawab (quis) tentang materi bagian – bagian tulang dan persendian pada rangka tubuh manusia. (Bermain kuis melalui Macromedia Authorware)

7) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I. c. Kegiatan Penutup

Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penarikan kesimpulan, refleksi, evaluasi, doa, dan salam penutup.

3.4.1.3 Observasi

Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu guru kelas untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Fokus pengamatan peneliti adalah peran serta siswa dalam pembelajaran terutama dalam hal motivasi siswa mengikuti pembelajaran dan


(65)

mencatat hal-hal penting dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Kegiatan observasi ini tidak hanya pada siklus I saja, tetapi juga dilakukan pada siklus II.

3.4.1.4 Refleksi

Peneliti bersama dengan guru merefleksikan hasil pemberian tindakan pada siklus yang pertama. Analisis yang dilakukan yaitu peneliti merefleksikan atau mengevaluasi proses dan hasil pada siklus I dengan membandingkan antara kondisi awal, KKM, dan kondisi akhir mengenai ada tidaknya kemajuan yang timbul. Hasil siklus I ini kemudian dibandingkan dengan target siklus I yang sudah ditentukan. Proses dan hasil yang diperoleh juga direfleksikan kembali apakah ada kendala-kendala yang terjadi pada siklus pertama. Jika proses dan hasilnya belum memenuhi target, peneliti merencanakan perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II.

3.4.2 Siklus II

3.4.2.1 Perencanaan

Perencanaan pada siklus II ini hampir sama dengan siklus I yaitu mempersiapkan perangkat pembelajaran dari silabus, RPP, Lembar Kerja Siswa (LKS), mempersiapkan materi dalam bentuk media pembelajaran Macromedia Authorware, menyiapkan lembar observasi, menyusun lembar angket motivasi belajar, dan menyusun lembar penilaian prestasi siswa.


(1)

Lampiran 1.26 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Siklus II


(2)

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(3)

Lampiran 1.27 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas

Siklus I

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 47 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 47 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,817 20

Siklus II

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 48 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 48 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items


(4)

Lampiran 1.28 Foto Kegiatan

Siklus I

Suasana pembelajaran di kelas Siswa termotivasi untuk bertanya

Siswa menunjukkan tulang rusuknya Siswa dan guru bermain ice breaking nama-nama tulang


(5)

Siklus II

Suasana pembelajaran di kelas Pendampingan belajar siswa

Siswa mengerjakan tugas dalam kelompok

Siswa berani tampil mengaplikasikan salah satu fungsi rangka

Siswa mencoba memposisikan cara duduk yang benar


(6)

Lampiran 1.29 Biodata Peneliti

Priskila Cahyatri lahir di Magelang, 13 September 1994. Menamatkan pendidikan dasar di SD Kristen 2 Megelang pada tahun 2006. Pendidikan dilanjutkan jenjang pendidikan SMP Kristen 1 Magelang dan tamat tahun 2009. Kemudian, peneliti melanjutkan di SMA Negeri 2 Magelang tamat pada tahun 2012. Pada tahun 2012 peneliti melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma ini diakhiri dengan pembuatan skripsi dengan judul:

“Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Menggunakan Media

Pembelajaran IT Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sarikarya Condong Catur