56
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam bab hasil penelitian dan pembahasan akan dikaji dua hal, yaitu 1 deskripsi data dan 2 hasil analisis data dan pembahasan. Kedua hal tersebut akan
dibahas satu per satu di bawah ini.
4.1 Deskripsi Data
Data penelitian ini berupa wacana secara keseluruhan yang mengandung pola dan kadar ketajaman argumen dalam bagian pembahasan hasil penelitian artikel
jurnal terakreditasi Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra Surabaya dan Jurnal Akuntansi Multiparadigma 2015 Universitas
Brawijaya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra Surabaya terdiri atas dua edisi dengan 9 artikel di dalamnya, sedangkan Jurnal
Akuntansi Multiparadigma 2015 Universitas Brawijaya terdiri atas satu edisi dengan 13 artikel di dalamnya. Jumlah keseluruhan yaitu 22 artikel dari dua jurnal
bidang akuntansi. Dari 22 artikel yang dianalisis, terdapat 14 pola argumen, yaitu 1 D- PP, 2
D-J-PP, 3 D-PP-J, 4 PP-J-D, 5 D-P-PP-J, 6 D-J-P-PP, 7 D-J-PP-P, 8 PP- D-J-P, 9 PP-J-D-P, 10 J-D-PP-P, 11 J-P-PP-D, 12 J-PP-P-D, 13 PP-P-J-P-
D, dan 14 D-P-J-PP-J. Setelah mendapatkan pola argumen, ditentukan kadar ketajaman argumen berdasarkan kelengkapan elemen-elemen argumen dan ada
atau tidaknya elemen dasar argumen pernyataan posisiClaim. Berdasarkan kelengkapan elemen-elemen argumen, didapatkan kadar ketajaman argumen
meliputi kategori: 1 cukup lemah, 2 cukup kuat, 3 kuat, dan 4 sangat kuat, sedangkan berdasarkan ada atau tidaknya elemen dasar argumen pernyataan
posisiClaim, didapatkan kadar ketajaman argumen meliputi kategori: 1 cukup lemah, 2 cukup kuat, 3 kuat, dan 4 sangat kuat.
4.2 Hasil Analisis dan Pembahasan
Dari hasil analisis, peneliti akan menggambarkan pola dan kadar ketajaman argumen pada bagian pembahasan hasil penelitian artikel jurnal terakreditasi
Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 dan Jurnal Akuntansi Multiparadigma 2015. Hasil analisis dan pembahasan akan diklasifikasi berdasarkan pola argumen yang
terdapat pada bagian pembahasan hasil penelitian. Pola argumen akan digambarkan ke dalam bentuk bagan. Fungsi bagan selain untuk menunjukkan
pola, juga menunjukkan hubungan antarelemen argumen. Bagan memperlihatkan fungsi setiap elemen yang saling berhubungan satu sama lain. Pada bagan akan
diberikan penomoran untuk menandai urutan kemunculan elemen argumen. Namun, urutan kemunculan tidak akan mengubah posisi setiap elemen pada bagan
karena mengubah posisi elemen berarti mengubah fungsi elemen. Misalnya, elemen jaminan diletakkan sejajar dengan elemen data. Hal ini akan mengubah
fungsi elemen jaminan. Seharusnya, elemen ini terletak di antara elemen data dan pernyataan posisi karena fungsi elemen jaminan yaitu menghubungkan kedua
elemen tersebut.