akan penulis bahas yakni: pengertian katekese model Shared Christian Praxis SCP; latar belakang pemilihan program; alasan pemilihan tema dan tujuan;
rumusan tema dan tujuan; penjabaran program; petunjuk pelaksananaan program; dan contoh persiapan katekese.
A. Katekese Model Shared Christian Praxis SCP
Ada begitu banyak model katekese yang dapat dipakai untuk berkatekese dengan umat di lingkungan atau tempat yang diinginkan. Kebanyakan yang
penulis ketahui tentang model katekese antara lain, seperti : model SCP, model pengalaman hidup, model Biblis dan model campuran Sumarno,
2013:11-15. Model-model ini merupakan alternatif untuk pelaksanaan proses katekese yang digunakan sesuai dengan kondisi dan keadaan
umatpeserta katekese. a.
Model pengalaman hidup: model ini bertolak dari pengalaman hidup konkrit sehari-hari umatpeserta.
b. Model Biblis: model ini lebih cenderung bertolak pada Kitab Suci dan Tradisi
Kristiani. c.
Model campuran: model ini merupakan gabungan dari model pengalaman hidup dan model Biblis, atau juga dapat digabungkan model Kitab Suci atau
Tradisi dengan pengalaman hidup konkrit sehari-hari. Dalam program katekese yang ditawarkan dalam bab ini, penulis akan
menggunakan model pengalaman hidup. Dalam model pengalaman hidup menurut penulis model ini sangat cocok dengan pembahasan doa dalam
keluarga sebagai upaya pembinaan iman anggota keluarga, yang ditinjau dari pengalaman hidup kongkrit umatpeserta dalam hidup sehari-hari berdasarkan
terang Injil. Sumarno 2013: 11 memberi ringkasan tentang langkah-langkah proses katekese umat model pengalaman hidup seperti berikut:
1. Introduksi
Berisikan lagu dan doa pembukaan yang sesuai dengan tema yang diambil saat itu dalam katekese yang akan dilaksanakan. Katekis mencoba
mengingatkan dan menghubungkan dengan tema yang sudah dibahas atau yang sudah dibicarakan dalam pertemuan-petemuan atau pengalaman
sebelumnya.
2. Penyajian Suatu Pengalaman Hidup
Dapat dipilih suatu peristiwa atau pengalaman kongkrit yang sesuai dengan tema dan situasi umatpeserta. Pengalaman atau peristiwa itu bisa
diambil dari majalah, koran atau buku cerita yang relevan sesuai dengan
situasi peserta. 3.
Pendalaman Pengalaman Hidup
Mengajak peserta untuk mengaktualisasikan pengalaman yang ada dalam cerita pengalaman atau peristiwa pada sesi sebelumnya ke dalam hidup
nyatakongkrit. Hal ini biasanya terjadi dalam kelompok kecil dengan panduan pertanyaan-pertanyaan pendalaman yang merangsang peserta untuk
berbagi pengalaman dalam situasi normal kongkrit sesuai dengan tema yang dibicarakan saat itu, guna untuk hidup sehari-hari.
4. Rangkuman Pendalaman Pengalaman Hidup
Pada sesi ini katekis mencoba mensharingkan gambaran umum dari sikap-sikap yang dapat diambil oleh peserta yang berhubungan dengan tema
dalam penyajian pengalaman hidup dan teks Kitab Suci atau Tradisi yang hendak dipakai dalam langkah berikutnya.
5. Pembacaan Kitab Suci atau Tradisi Gereja
Pembacaan Kitab Suci atau Tradisi dibacakan dengan baik, pelan sehingga dapat ditangkap oleh umatpeserta. Setelah itu umatpeserta
diberikan kesempatan untuk merefleksikan teks Kitab Suci tersebut, dengan dibantu beberapa panduan pertanyaan kunci menurut umatpeserta ? apakah
pesan inti dari teks Kitab Suci tersebut ? apa arti pesan dari teks Kitab Suci bagi hidup kongkrit umatpeserta ?
6. Pendalaman Teks Kitab Suci atau Tradisi Gereja
Dalam bagian ini, katekis bisa mengajak umatpeserta untuk shraring atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah direnungkan secara pribadi
atau bersama. Kemudian katekis membaca sekali lagi teks Kitab Suci atau Tradisi. Pada kesempatan ini katekis membantu peserta untuk mencari dan
mengungkapkan pesan inti menurut mereka sendiri sehungan dengan tema. Peranan katekis di sini menciptakan suasana terbuka sehingga peserta tidak
takut untuk mengungkapkan tafsiran mereka sehungan dengan tema yang dapat diambil dan digali dari bacaan Kitab Suci atau Tradisi.
7. Rangkuman Pendalaman Teks Kitab Suci atau Tradisi Gereja
Pendamping jawaban umatpeserta, terutama pesan inti teks yang berhungan dengan tema. Kemudian katekis merangkum jawaban peserta
dengan hasil persiapan pribadi yang diperoleh berdasarkan renungan dan pembacaan lebih mendalam dari sumber-sumber lain, terutama yang
sehungan dengan tema sehingga umatpeserta diperkaya juga dengan informasi atau masukan pengetahuan iman.
8. Penerapan dalam Hidup Kongkrit
Mengajak peserta untuk mengambil beberapa kesimpulan praktis yang berhubungan dengan tema untuk diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-
hari, baik dalam kehidupan menggereja, kehidupan keluarga, maupun kehidupan di masyarakat. Kemudian katekis juga mengajak peserta untuk
hening sejenak, untuk merenungkan serta mengumpulkan buah-buah pribadi dari katekese umat untuk hidup sehari-hari, yang berupa niat atau tindakan
apa yang diambil untuk selanjutnya dilaksanakan.
9. Penutup
Pada bagian penutup ini dapat dimulai dengan mengungkapkan doa-doa spontan yang merupakan hasil dari buah-buah katekese dan bisa juga doa-
doa umat lainnya, diungkapkan secara bebas. Kemudian katekis dapat mengakhiri katekese dengan doa penutup yang merangkum seluruh tema dan
tujuan katekese itu. Katekese dapat diakhiri katekis dengan suatu doa bersama atau nyanyian bersama yang sesuai dengan tema katekese itu.
B. Latar Belakang Pemilihan Program