pendidikan iman itu dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan rohani, seperti liturgi, doa bersama, devosi, dan sebagainya. Keluarga sebagai gereja
rumahtangga mempersiapkan anak-anak untuk menerima sakramen- sakr
amen. Dengan demikian, keluarga menjadi pusat katekese “sakramental” bagi anak-anak.
Cara-cara konkret dalam memberikan pendidikan iman Katolik kepada anak-anak, yang hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh orang tua
adalah sebagai berikut:
1. Doa pribadi dan doa bersama
Anak-anak sebaiknya dibiasakan berdoa secara teratur, baik secara pribadi, bersamakeluarga maupun komunitas basis gerejawi. Perlu dijelaskan
kepada mereka bahwa berdoa adalah berkomunikasi dengan Tuhan. Mereka perlu diberi teladan konkret dalam hidup doa melalui doa keluarga itu sendiri.
Mereka yang masih kecil pada awalnya hanya meniru sikap orang tua saja dalam berdoa, namun secara bertahap sesuai dengan perkembangan umur dan
pemahamannya, merekaperlu didorong untuk mengungkapkan isi hati secara sepontan dalam berdoa. Selain itu, dalam berdoa mereka dilatih untuk
menggunakan secara tepat benda-benda rohani seperti salib, patung, gambar, rosario, dan lain-lain.
2. Mengikuti Perayaan Liturgi
Sejak dini anak-anak perlu diajak mengambil bagian aktif dalam perayaan liturgi, terutama Ekaristi, supaya mereka menganal dan mencintai
Tuhan. Perayaan Ekaristi khusus untuk anak-anak dapat diselanggarakan, karena perayaan Ekaristi tersebut membantu mereka untuk lebih terlibat
didalamnya. Bila mereka sudah mampu memahami, orang tua sebaiknya menjelaskan makna perayaan Ekaristi, yaitu perjamuan kasih Tuhan. Dalam
perjamuan itu Tuhan memberikan Diri-Nya dan memanggil manusia untuk bersatu dengan-Nya. Maka, menyambut Tubuh Kristus dalam komuni berarti
bersatu dengan Tuhan dan gereja yang adalah tubuh mistik Kristus.
3. Membaca dan Merenungkan Kitab Suci
Kitab Suci memuat kekayaan iman yang sangat baik dan efektif untuk mengambangkan iman anak-anak. Melalui membaca Kitab Suci anak-anak
menganal Allah yang menyelamatkan manusia dalam sejarah keselamatan terutama dalam diri Yesus Kristus. Dengan membaca dan mendengarkan
serta merenungkan Kitab Suci, hati mereka diarahkan kepada Allah yang hadir melalui Sabda-Nya. Melalui membaca Kitab Suci itu anak-anak
menamukan dasar iman, yaitu ajaran-ajaran Tuhan Yesus Kristus dan menimba inspirasi untuk hidup iman mereka melalui teladan hidup-Nya dan
tokoh-tokoh iman dalam Kitab Suci.
4. Ikut Aktif dalam Kelompok Pembinaan Iman