Keluarga adalah Gereja Rumah Tangga

dan mengasilkan buah. Oleh karena itu, partisipasi keluarga dalam Imamat, raja dan kenabian Kristus sebenarnya juga direalisasikan dan di ekspresikan secara khas pula sesuai dengan statusnya sebagai bapak-ibu, suami-isteri,serta anak-anak yang bersama-sama hidup dalam keluarga yang adalah komunitas terkecil orang beriman FC 50, Hardiwiratno, 1994: 22.

c. Keluarga adalah Gereja Rumah Tangga

Berkat sakramen babtis, suami-istri dan anak menerima dan memiliki tiga martabat Kristus, yakni martabat kenabian, imamat, dan rajawi. Dengan martabat kenabian, mereka mampunyai tugas mewartakan Injil; dengan martabat imamat, mereka mempunyai tugas menguduskan hidup, terutama dengan menghayati sakramen-sakramen dan hidup doa; dan dengan martabat rajawi, mereka mempunyai tugas untuk melayani sesama. Berkat sakramen babtis pula, mereka menjadi anggota dan ikut membangun gereja. Keluarga bukan hanya merupakan sebuah komunitas basis manusiawi belaka, melainkan juga komunitas basis gerejawi yang mengambil bagian dalam karya penyelamatan Allah. Hidup berkeluarga ini manampakkan hidup gereja sebagai suatu persekutuan Koinonia dalam bentuk yang paling kecil namun mandasar, yang merayakan iman melalui doa peribadatan Leiturgia, mewujudkan pelayanan Diakonia melalui pekerjaan, dan memberi kesaksian Martyria dalam pergaulan; semuanya itu menjadi sarana penginjilan Kerygma yang baru KWI, 2011: 15. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keluarga adalah Gereja rumah tangga karena mengambil bagian dalam lima tugas gereja yaitu: 1 Persekutuan Koinonia Keluarga adalah persekutruan seluruh hidup Cosortium totius vitae antara seorang laki-laki dan seorang perempuan berlandaskan perjanjian antara kedua pihak dan diteguhkan melalui kesepakatan perkawinan. Persekutuan antara mereka berdua diperluas dengan kehadiran anak-anak dan keluarga besar. Ciri pokok dari persekutuan tersebut adalah hidup bersama berdasarkan iman dan cinta-kasih serta kesediaan untuk saling mengembangkan pribadi satu sam lain. Persekutuan dalam keluarga diwujudkan dengan menciptakan saat-saat bersama, doa bersama, kesetiaan dalam suka dan duka, untung dan malang, ketika sehat maupun sakit. 2 Liturgi Leiturgia Kepenuhan hidup katolik tercapai dalam sakramen-sakramen dan hidup doa. Melalui sakramen-sakramen dan hidup doa, keluarga bertemu dan berdialog dengan Allah. Dengan-Nya mereka dikuduskan dan menguduskan jemaat gerejawi serta dunia. Relasi antara Kristus dengan Gereja terwujud nyata dalam sakramen perkawinan, yang menjadi dasar panggilan dan tugas perutusan suami-isteri. Suami-isteri mempunyai tanggungjawab untuk membangun kesejahteraan rohani dan jasmani keluarganya dengan doa dan karya. Doa keluarga yang dilakukan setiap hari dengan setia akan memberi kekuatan iman dalam hidup mereka, terutama ketika mereka sedang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menghadapi dan mengalami persoalan sulit dan berat, dan membuahkan berkat rohani, yaitu relasi yang mesra dengan Allah. 3 Pewartaan Injil Kerygma Karena keluarga merupakan Gereja Rumah-tangga, keluarga mengambil bagian dalam tugas Gereja untuk mewartakan Injil. Tugas itu dilaksanakan terutama dengan mendengarkan, menghayati, melaksanakan, dan mewartakan Sabda Allah. Dari hari kehari mereka semakin berkembang sebagai persekutuan yang hidup dan dikuduskan oleh Sabda. “Keluarga seperti Gereja, harus menjadi tempat injil disalurkan dan memancarkan sinarnya. Dalam keluarga, yang menyadari tugas perutusan itu, semua anggota mewartakan dan menerima pewartaan Injil. Orang tua tidak sekedar menyampaikan pewartaan Injil kepada anak-anak mereka, melainkan dari anak-anak mereka sendiri, mereka dapat menerima injil itu juga, dalam bentuk penghayatan mereka yang mendalam. Dan keluarga seperti itu menjadi pewarta Injil bagi banyak keluarga lain dan bagi lingkungan disekitarnya. Sabda Allah itu termuat dalam Kitab Suci, yang tidak selalu mudah dipahami, maka keluarga sebaiknya ikut mengambil bagian secara aktif dalam kegiatan-kegiatan pendalaman Kitab Suci. 4 Pelayanan Diakonia Keluarga merupakan persekutuan cinta kasih, maka keluarga dipanggil untuk mengamalkan cinta-kasih itu melalui pengabdiannya kepada sesama, terutama bagi mereka yang papa. Dijiwai oleh cinta-kasih dan semangat pelayanan, keluarga katolik menyediakan diri untuk melayani setiap orang sebagai pribadi dan anak Allah. Pelayanan keluarga hendaknya bertujuan memberdayakan mereka yang dilayani, sehingga mereka dapat mandiri. 5 Kesaksian Iman Martyria Keluarga hendaknya berani memberikan kesaksian imannya dengan perkataan maupun tindakan serta siap menanggung resiko yang muncul dari imannya itu. Kesaksian iman itu dilakukan dengan berani menyuarakan kebenaran bersikap kritis terhadap berbagai ketidakadilan dan tindakan kekerasan yang merendahkan martabat manusia serta merugikan masyarakat umum.

d. Keluarga Tempat Pendidikan Iman

Dokumen yang terkait

Penggunaan Bahasa Jawa dalam perayaan Ekaristi di Stasi Santo Fransiskus Xaverius Kemranggen, Paroki Santo Yohanes Rasul Kutoarjo.

4 72 183

Fungsi komunikasi orangtua terhadap pembentukan karakter dan iman anak dalam keluarga Katolik di Paroki Administratif Santo Paulus Pringgolayan Yogyakarta.

3 24 162

Tanggung jawab keluarga Katolik stasi Muara Asa Di Paroki Yohanes Penginjil Linggang Melapeh terhadap pendidikan iman anak.

0 0 112

Doa bersama dalam keluarga sebagai sarana pembinaan iman usia dini di lingkungan St Petrus Paroki St Yohanes Rasul Kedaton Bandar Lampung, Lampung.

1 18 153

Upaya peningkatan tanggungjawab keluarga Katolik di Paroki Santo Petrus Pekalongan terhadap pendidikan iman anak.

0 4 153

Deskripsi pendidikan iman anak dalam keluarga bagi perkembangan iman anak di Stasi Maria Putri Murni Sejati Cisantana, Paroki Kristus Raja Cigugur, Keuskupan Bandung.

1 20 153

Pengaruh doa Bersama dalam keluarga bagi perkembangan iman remaja di Stasi Yohanes Chrisostomus Pojok Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu

1 9 139

Penggunaan Bahasa Jawa dalam perayaan Ekaristi di Stasi Santo Fransiskus Xaverius Kemranggen, Paroki Santo Yohanes Rasul Kutoarjo

1 28 181

Usaha meningkatkan spiritualitas kerasulan awam bagi prodiakon paroki di wilayah Santo Yusup Sendangsari-Sendangrejo, Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu, Yogyakarta, melalui katekese model Shared Christian Praxis - USD Repository

0 1 121

Peranan doa bersama dalam keluarga Katolik bagi pembentukan karakter remaja di Stasi Yohanes Chrisostomus Pojok, Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu, Yogyakarta - USD Repository

0 3 159