Proses Komunikasi Interpersonal Landasan Teori .1 Definisi Komunikasi

The International Communication Book New York : Harper and Row, proses komunikasi interpersonal dapat digambarkan sebagai berikut : Bidang Pengalaman Bidang Pengelihatan Saluran Umpan Balik Efek Pengirim ‐Penerima Decoding ‐Ecoding Efek Pesan ‐ Gangguan Pengirim ‐Penerima Decoding ‐Ecoding Gambar 2.1 Model komunikasi interpersonal secara umum. Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa komponen-komponen Komunikasi Antar Pribadi adalah sebagai berikut : 1 Pengirim-Penerima Komunikasi antar pribadi paling tidak melibatkan dua orang, setiap orang terlibat dalam komunikasi antar pribadi paling tidak melibatkan dua orang, setiap orang terlibat dalam komunikasi antar pribadi memfokuskan dan mengirimkan pesan dan juga sekaligus menerima dan memahami pesan. Istilah pengirim-penerima menekankan bahwa fungsi pengirim-penerima ini dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam komunikasi antar pribadi. Contoh komunikasi antara guru dengan siswa, orang tua dengan anak, dan sebagainya. 2 Encoding-Decoding Encoding disebut juga penyandian yakni proses pengalihan pikiran kedalam bentuk lambang atau juga bisa diartikan sebagai tindakan menghasilkan pesan artinya pesan-pesan yang akan disampaikan di kode atai diformulasikan terlebih dahulu dengan menggunakan kata- kata simbol dan sebagainya. Decoding disebut juga pengawas sandian yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya, dengan kata lain dapat diartikan sebagai tindakan untuk menginterpretasikan dan memahami pesan- pesan yang diterima. Dalam komunikasi antar pribadi, karena pengirim bertindak sekaligus sebagai penerima maka fungsi encoding-decoding dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam komunikasi interpersonal. Contoh penggunaan bahasa daerah. 3 Pesan-pesan Pesan-pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. Dalam komunikasi antar pribadi, pesan-pesan ini berbentuk verbal seperti kata-kata atau non verbal gerak tubuh, simbol atau gabungan antara bentuk verbal dan non verbal. Contoh : materi pelajaran. 4 Saluran Saluran ini berfungsi sebagai media dimana dapat menghubungkan antara pengirim dan penerima pesan atau informasi. Saluran komunikasi personal dapat dilakukan secara langsung kepada khalayak yang dituju, bersifat pribadi dan manusiawi. Kedua, penyampaian melaui komunikasi interpersonal dapat dilakukan secara rinci dan lebih fleksibel dengan kondisi yang nyata khalayak. Ketiga, keterlibatan khalayakk dalm komunikasi cukup tinggi. Keempat, pihak komunikator atau sumber dapat langsung mengetahui reaksi, umpan balik dan tanggapan dari pihak khalayak atas isi pesan yang disampaikannya. Kelima pihak komunikator atau sumber dapat dengan segera member penjelasan apabila terdapat kesalahpahaman atau kesalahan persepsi dari pihak khalayak atas pesan yang disampaikannya. Contoh : dalam komunikasi antar pribadi kita berbicara dan mendengarkan saluran tentang indera pendengar melalui suara. Isyarat visual atau sesuatu yang tampak seperti gerak tubuh, ekspresi wajah, dan lain-lain. 5 GangguanNoise Sering kali pesan-pesan jadi karena gangguan saat berlangsungnya komunikasi dikirim berbeda dengan pesan yang diterima. Hal ini dapat terjadi karena gangguan saat berlangsungnya komunikasi. Terdapat beberapa gangguan yaitu : a. Gangguan Fisik Gangguan ini biasanya berasal dari luar dan mengganggu transmisi fisik pesan, seperti kegaduhan. Interupsi, jarak dan sebagainya. b. Gangguan Psikologis Gangguan ini timbul karena adanya perbedaan gagasan dan penilaian subjektif diantara orang yang terlibat dalam komunikasi seperti emosi, nilai-nilai, sikap dan sebagainya. c. Gangguan Semantik Gangguan ini terjadi karena kata-kata atau simbol yang digunakan dalam komunikasi sering kali memiliki arti ganda, sehingga menyebabkan penerima gagal dalam menangkap maksud-maksud pesan yang disampaikan Contoh : Bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi. 6 Umpan balik Umpan balik ini memainkan peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi interpersonal karena pengirim dan penerima secara terus menerus dan bergantian memberikan respon dalam berbagai cara baik verbal dan non verbal. Umpan balik ini bersifat positif apabila dirasa saling menguntungkan, bersifat positif bila tidak menimbulkan efek dan bersifat negative apabila merugikan. 7 Konteks Komunikasi selalu terjadi dalam sebuah konteks yang mempengaruhi isi dan bentuk pesan yang disampaikan. Ada dua dimensi konteks dalam komunikasi interpersonal yaitu: a Dimensi Fisik Mencakup tempat dimana komunikasi berlangsung. Misalnya Komunikasi antara guru dengan siswa didalam kelas. Disini kelas sebagai dimensi fisik. b Dimensi Sosial Psikologi Mencakup hubungan yang memperhatikan masalah status, peranan yang dimainkan, norma-norma kelompok masyarakat, keakraban, formalitas dan sebagainya. 8 Bidang Pengalaman Field of Experience Bidang pengalaman merupakan faktor yang paling penting dalam komunikasi interpersonal. Komunikasi ini akan terjadi apabila para pelaku yang terlibat dalam komunikasi mempunyai bidang pengalaman yang sama. 9 Efek Dibanding dengan bentuk komunikasi lainnya, komunikasi antar pribadi dinilai paling ampuh untuk mengubah sikap, perilaku, kepercayaan dan opini. Hal ini disebabkan komunikasi dilakukan dengan tatap muka. Devito, 2007:10 Komunikasi interpersonal berperan dalam mentransfer pesan atau informasi dari seseorang kepada orang lain berupa ide, fakta, pemikiran serta perasaan. Oleh karena itu komunikasi interpersonal merupakan suatu jembatan bagi setiap individu, dimana mereka dapat berbagi rasa, pengetahuan, serta mempererat hubungan antara sesame individu pada masyarakat dilingkungannya. Komunikasi interpersonal selalu menimbulkan saling pengertian dan saling mempengaruhi dengan orang lain Djamadin,2004: 17-19 Dengan adanya kesembilan unsur komunikasi diatas, diharapkan adanya suatu peningkatan hubungan interpersonal yang baik baik antara terapis dan anak autis yang dapat terjalin melalui sebuah pembicaraan. Menurut Joseph A. Devito dalam buku The International Communication yang dikutip Soemiati Soemiati, 1993:50-51 ada beberapa hal yang mendukung terciptanya efektifitas dalam komunikasi antar pribadi yaitu 1. Keterbukaan, yaitu adanya kemauan untuk membuka diri, menyatakan tentang keadaan dirinya sendiri yang tadinya tetap disembunyikan yang berhubungan dengan komunikasi pada saat itu serta keterbukaan dalam memberikan tanggapan secara spontan dan tanpa dalih terhadap komunikasi dan umpan balik orang lain. 2. Empati, sebagai suatu persaan individu yang merasa sama seperti apa yang dirasakan orang lain menepatkan diri pada posisi orang lain. 3. Dukungan, suatu dukungan situasi terhadap kritik maupun caci maki. 4. Rasa positif, dimana komunikasi akan positif bila dirasakan situasi yang positif sehingga mau aktif dan membuka diri. 5. Kesaamaan, kesamaan dalam bidang pengalaman, seperti sikap, perilaku, nilai, dan sebagainya. Kesamaan dalam hal mengirim dan menerima pesan.

2.1.4 Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tertulis. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar sama manusia. Melalui kata-kata mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan pemikiran, saling berdebat dan bertengkar. Dalam komunikasi verbal bahasa memegang peranan penting. Harjana,2003:22 Bahasa dapat didefinisikan seperangakat kata yang telah disusun secara berstruktur sehingga menjadi himpunan kalimat yang mengandung arti. Bahasa memiliki banyak fungsi namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah : a. Untuk mempelajari tentang dunia disekeliling kita b Untuk membina hubungan yang baik diantara sesame manusia. c. Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia Hafied Cangara,2009:99

2.1.5 Komunikasi Nonverbal

Komunikasi Non Verbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk non nerbal, tanpa kata-kata. Dalam kehidupan nyata komunikasi

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25