2. Nama : Dyna Novianti
Alamat : JL. Tropodo Asri E30 Waru Sidoarjo
Usia : 28 Tahun
Pendidikan : S1 Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Dr.
Soetomo Surabaya
Pengalaman menjadi terapis hampir 2 tahun.
4.2 Penyajian Data dan Analisis Data 4.2.1 Penyajian Data
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana pola komunikasi yang dilakukan antara terapis dengan anak autis ADHD.
Peneliti berusaha untuk menggambarkan keadaan dan situasi yang terjadi di Pelangi School and Treatment Center Surabaya.
Data didapatkan dengan melakukan wawancara depth interview. Wawancara ini dilakukan untuk mencari informasi dan informan yang
berkaitan dengan permaslahan penelitian, kedua informan itu adalah kak ami, dengan kak Dyna. Keduanya adalah terapis yang berada di Pelangi School
and Treatment Center Surabaya
.
4.2.2 Analisa Data A. Pola Komunikasi Antara Terapis dengan Anak Autis ADHD
Pola Komunikasi adalah sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman, dan penerimaan cara yang tepat
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. .Djamaran,2004:1
Pola komunikasi memiliki dimensi pola komunikasi yang
berorientasi sosial dan pola yang berorientasi konsep Moschis Mitchell, 1986.Pola komunikasi yang berorientasi sosial adalah jenis komunikasi
yang dirancang untuk menghasilkan rasa hormat dan menjunjung keharmonisan, serta kenyamanan hubungan sosial di rumah. Pola
Komunikasi yang berorientasi konsep adalah pola komunikasi yang terfokus pada pada batasan positif yang membantu individu untuk mengembangkan
pandangannya sendiri tentang dunia. Iin Mayasaris Blog.htm Di dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi yang
terjadi pada anak Autis diutarakan dan peryataannya kepada peneliti adalah
Informan 1 “ Pola komunikasi yang digunakan terstruktur maksudnya melalaui
tahap perkembangan anak tersebut ‘terarah’ tidak melenceng dari pemberian program dan materi”
Interview: Jum’at, 7 Mei 2010 pukul 13.00 Informan 2
“Melihat kemampuan anaknya, kalau masih belum mengerti komunikasi, terapis lebih aktif berkomunikasi, jadi komunikasi satu
arah. Kalau anak sudah mampu berkomunikasi, komunikasinys dua arah, ada stimulus, ada respon “
Interview : Senin, 10 Mei 2010 pukul 09.00