Metode Penelitian METODE PENELITIAN
4. Melaporkan hasil termasuk deskripsi detail, quotes kutipan-kutipan dan
komentar. 5.
Tidak ada realitas yang tunggal, setiap peneliti mengkreasi realitas sebagai bagian dari proses penelitiannya. Realitas dipandang sebagai dinamis dan
produk kontruksi social. 6.
Subjektif dan beranda hanya dalam referensi peneliti. Periset sebagai sarana penggalian interpretasi data.
7. Realitas adalah holistic dan tidak dapat dipilah-pilah.
8. Periset memproduksi penjelasanunik tentang situasi yang terjadi dan
individu-individunya. 9.
Lebih pada kedalaman depth daripada keluasan breadth 10.
Prosedur riset : empiris-rasional dan tidak berstruktur. 11.
Hubungan antara teori-teori,konsep, dan data-data memunculkan atau membentuk suatu teori baru.
Pendekatan kualitatif dipilih dengan pertimbangan lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda,menyajikan secara langsung hakekat antara
peneiti dengan informan, lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi,
meskipun mempunyai bahaya bagi peneliti. Metode penelitian kualitatif yang akan digunakan adalah pendekatan fenomologis, artinya peristiwa dan kaitan-kaitannya
orang-orang biasa dalam situasi-situasi dengan menekankan pada aspek subyektif dari perilaku orang dan pendekatan interaksi simbolik yang berasumsi bahwa
pengalaman manusia ditengahi oleh penafsiran, dimana menjadi paradigma
konseptual melebihi dorongan dari dalam, sifat-sifat pribadi, motivasi yang tidak disadari, kebetulan, status sosial ekonomi, resep budaya, mekanisme pengawasan
masyarakat atau lingkungan fisik lainnya. Untuk meneliti pola komunikasi dan perubahan gejala sosial yang ada,
peneliti mengguanakan pendekatan fenomologis, dimana peneliti berusaha “mengungkap” proses interpretasi dan melihat segala aspek “subjek” dari perilaku
manusia dengan cara masuk ke dunia konseptual orang-orang yang diteliti sehingga dapat mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian dikembangkan pada peristiwa
dalam kehidupan sehari-harinya. Pendekatan ini bukan berarti bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang-orang yang akan diteliti.Moeleong,2002:4-13
Pengertian Pola Komunikasi adalah sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman, dan penerimaan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami.Djamaran,2004:1 Pola komunikasi memiliki dimensi orientasi sosial dan konsep Moschis
Mitchell, 1986.Pola komunikasi yang berorientasi sosial adalah jenis komunikasi yang dirancang untuk menghasilkan rasa hormat dan menjunjung keharmonisan,
serta kenyamanan hubungan sosial di rumah. Pola Komunikasi yang berorientasi konsep adalah pola komunikasi yang terfokus pada pada batasan positif yang
membantu individu untuk mengembangkan pandangannya sendiri tentang dunia Iin Mayasaris Blog.htm
Dalam penelitian ini menekankan pada pola komunikasi yang dijalankan oleh terapis kepada anak autis. Disini, riset menekankan pada pola komunikasi yang
terjadi meliputi segala kegiatan komunikasi yang digunakan oleh terapis di Pelangi School and Treatment Center Surabaya.