F. Analisis Hasil
Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif yaitu dengan menganalisis hasil uji AKK dengan metode MA PPOMN nomor 96mik00, analisis ALT
dengan metode SNI 2897:2008. Dengan uraian sebagai berikut :
1. Cara menghitung dan menyatakan hasil AKK :
Cara menghitung dan menyatakan hasil AKK sesuai dengan MA PPOMN nomor 96mik00. Cawan petri dipilih dari suatu pengenceran yang menunjukkan
jumlah koloni 10-150 koloni. Jumlah koloni dari kedua cawan dihitung lalu dikalikan dengan faktor pengencerannya. Bila pada cawan petri dari 2 tingkat
pengenceran yang berurutan menunjukkan jumlah antara 10-150, maka dihitung jumlah koloni dan dikalikan faktor pengenceran, kemudian diambil angka rata-
rata. Hasil dinyatakan sebagai angka kapangkhamir dalam tiap ml atau gram contoh. Untuk beberapa kemungkinan lain yang berbeda dari pernyataan diatas,
maka diikuti petunjuk sebagai berikut :
1 Bila hanya salah satu diantara kedua cawan petri dari pengenceran
yang sama menunjukkan jumlah koloni antara 10-150 koloni, dihitung jumlah koloni dari kedua cawan dan dikalikan dengan faktor
pengenceran.
2 Bila pada tingkat pengenceran yang lebih tinggi didapat jumlah
koloni pada pengenceran dibawahnya, maka dipilih tingkat pengenceran terendah misal pada pengenceran
10
−2
diperoleh 60 koloni dan pengenceran
10
−3
diperoleh 20 koloni, maka dipilih jumlah koloni pada tingkat pengenceran
10
−2
yaitu 20 koloni, maka
dipilih jumlah koloni pada tingkat pengenceran 10
−2
yaitu 20 koloni.
3 Bila dari seluruh cawan petri tidak ada satupun yang menunjukkan
jumlah antara 10-150 koloni , maka dicatat angka sebenarnya dari tingkat pengenceran terendah dan dihitung sebagai angka
kapangkhamir perkiraan . 4
Bila tidak ada pertumbuhan pada semua cawan dan bukan disebabkan karena faktor inhibitor, maka angka kapang khamir dilaporkan
sebagai kurang dari satu dikalikan faktor pengenceran terendah. MA PPOMN, 2006.
2. Cara menghitung dan menyatakan hasil ALT :
a. Perhitungan jumlah koloni
Perhitungan ALT sesuai dengan metode SNI 2897:2008. Jumlah koloni pada setiap seri pengenceran dihitung kecuali cawan petri yang
terdapat koloni menyebar spreader colonies. Pilih cawan petri simplo dan duplo dari satu pengenceran yang menunjukkan jumlah koloni
25 sampai dengan 250 setiap cawan. Semua koloni dalam cawan
petri dihitung dengan menggunakan alat penghitung koloni colony counter
. Hitung rata-rata jumlah koloni dan kalikan dengan faktor pengenceran. Hasilnya dinyatakan sebagai jumlah bakteri per mililiter
atau gram. b.
Interpretasi hasil 1.
Cawan dengan jumlah koloni kurang dari 25
Bila cawan duplo dari pengenceran terendah menghasilkan koloni kurang dari 25, hitung jumlah yang ada pada cawan dari setiap
pengenceran. Rerata jumlah koloni per cawan dan kalikan dengan faktor pengenceran untuk menentukan nilai TPC Total Plate Count.
Tandai nilai TPC dengan tanda bintang Tabel 1 nomor 3 untuk menandai bahwa penghitungannya diluar 25 koloni sampai dengan 250
koloni per cawan. 2.
Cawan dengan jumlah koloni kurang dari 250
Bila jumlah koloni per cawan dari 250, hitung koloni-koloni pada cawan untuk memberikan gambaran koloni secara representatif.
Tandai penghitungan TPC dengan tanda bintang untuk menandai bahwa penghitungannya diluar 25 koloni sampai dengan 250 koloni
per cawan Tabel 1 nomor 4. 3.
Spreaders Koloni yang menyebar spreaders biasanya dibagi dalam 3 bentuk:
a Rantai koloni tidak terpisah secara jelas disebabkan oleh
disintegrasi rumpun bakteri.
b
Terbentuk lapisan air antara agar dan dasar cawan.
c
Terbentuknya lapisan air pada sisi atau permukaan cawan .
Bila cawan yang disiapkan untuk sampel lebih banyak ditumbuhi oleh spreader
seperti a dan total area yang melebihi 25 dan 50 pertumbuhannya dilaporkan sebagai cawan spreader. Rerata jumlah koloni
dari setiap pengenceran, kemudian laporkan jumlahnya sebagai TPC Tabel 1 nomor 5
Selain 3 tiga bentuk spreader, dapat dihitung sebagai satu pertumbuhan koloni. untuk tipe a bila hanya terdapat satu rantai hitunglah sebagai
koloni tunggal. Bila ada satu atau lebih rantai yang terlihat dari sumber lain, hitung tiap sumber itu sebagai satu koloni, termasuk untuk tipe b
dan c juga dihitung sebagai koloni. Gabungkan perhitungan koloni dan perhitungan spreader untuk menghitung TPC.
4. Cawan tanpa koloni
Bila cawan petri dari semua pengenceran tidak menghasilkan koloni, laporkan TPC sebagai kurang dari 1 kali pengenceran terendah yang
digunakan. Tandai TPC dengan tanda bintang bahwa penghitungannya
diluar 25 koloni sampai dengan 250 koloni Tabel 1 nomor 6. 5.
Cawan duplo, cawan yang satu dengan 25 koloni sampai dengan 250 koloni dan cawan yang lain lebih dari 250 koloni
Bila cawan yang satu menghasilkan koloni antara 25 sampai dengan 250 dan yang lain lebih dari 250 koloni, hitung kedua cawan dalam
penghitungan TPC Tabel 1 nomor 7.
6. Cawan duplo, satu cawan dari setiap pengenceran dengan 25 koloni