Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik CPOTB

Menurut persyaratan obat tradisional yang meliputi keseragaman volume, angka kapang khamir, angka lempeng total, mikroba patogen, aflatoksin, bahan tambahan cairan obat dalam seperti pengawet, pewarna, wadah dan penyimpanan. Angka kapang khamir tidak boleh lebih dari 10 3 dan angka lempeng total tidak boleh lebih dari 10 4 . Mikroba patogen harus mempunyai nilai negatif. Cairan obat dalam tidak boleh mengandung mikroba patogen karena mikroba ini sangat berbahaya karena menyebabkan infeksi penyakit. Persyaratan obat tradisional yang baik bertujuan untuk melindungi konsumen dan menjaga mutu serta kualitas dari obat tradisional tersebut BPOM, 2012.

A. Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik CPOTB

Dalam membuat obat tradisional sebaiknya berpedoman pada Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik CPOTB untuk memperoleh obat tradisional yang berkualitas dan aman bagi konsumen. Petunjuk operasional CPOTB mengatur tentang pembuatan segala macam obat tradisional, salah satunya jamu. CPOTB menekankan aspek-aspek penting dalam pembuatan obat tradisional yaitu faktor pembuatan jamu, bahan baku jamu, tempat pengolahan serta proses pengemasan BPOM, 2005. Obat tradisional merupakan produk yang dibuat dari bahan alam yang jenis dan sifat kandungannya sangat beragam sehingga untuk menjamin mutu obat tradisional diperlukan cara pembuatan yang baik dengan lebih memperhatikan proses produksi dan penanganan bahan baku. Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik CPOTB meliputi seluruh aspek yang menyangkut pembuatan obat tradisional yang bertujuan untuk menjamin agar produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Tujuan dari CPOTB ini adalah untuk melindungi masyarakat terhadap hal-hal merugikan dari penggunaan obat tradisional yang tidak memenuhi persyaratan mutu BPOM, 2005. CPOTB wajib diterapkan oleh industri obat tradisional yang memiliki ijin edar. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 007 tahun 2012 tentang Registrasi Obat Tradisional pasal 4 ayat 1 disebutkan bahwa obat tradisional yang dibuat oleh usaha jamu gendong tidak memerlukan izin edar. Usaha jamu gendong dan jamu racikan memang tidak diwajibkan untuk menerapkan CPOTB namun, CPOTB dapat menjadi acuan dalam proses pembuatan produk jamu sehingga kualitas mutu tetap terjamin dan aman untuk dikonsumsi. Usaha jamu gendong dan jamu racik tidak memerlukan ijin edar karena lingkup distribusinya yang kecil sehingga pengawasannya dianggap mudah Depkes, 2012. Menurut BPOM RI Nomor : HK.00.05.4.1380 ; Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik CPOTB meliputi seluruh aspek yang menyangkut pembuatan obat tradisional, yang bertujuan untuk menjamin agar produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Mutu produk tergantung dari bahan awal, proses produksi dan pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang menangani. Penerapan CPOTB merupakan persyaratan kelayakan dasar untuk menerapkan sistem jaminan mutu yang diakui dunia internasional. Untuk itu sistem mutu hendaklah dibangun, dimantapkan dan diterapkan sehingga kebijakan yang ditetapkan dan tujuan yang diinginkan dapat dicapai. Dengan demikian penerapan CPOTB merupakan nilai tambah bagi produk obat tradisional Indonesia agar dapat bersaing dengan produk sejenis dari negara lain baik di pasar dalam negeri maupun internasional.

B. Jamu Gendong