Pembahasan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

menjawab berada pada pilihan setuju pada kategori 3 dan sangat setuju pada kategori 4. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan semua indikator di dalam mengimplementasikan penilaian proses dan hasil belajar dengan baik. a. Implementasi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 Berikut ini tersaji tabel mengenai kategori persepsi guru terhadap dimensi jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013. Tabel 4.103 Kategori Persepsi Guru terhadap Dimensi Jenis-jenis Penilaian N o Dimensi N o Indikator N o Pernyataan Kategori TP HTP SR SL 1 Jenis- jenis penilaia n 1 Menyelen ggarakan ulangan harian 1 Setiap setelah menyelesaikan satu muatan pembelajaran, saya mengadakan ulangan harian. 1,6 1,6 31,7 65,1 2 Menyelen ggarakan ulangan tengah semester 2 Saya selalu mengadakan ulangan tengah semester. 12,7 87,3 3 Menyelen ggarakan ulangan akhir semester ganjil 3 Saya selalu mengadakan ulangan akhir semester ganjil. 4,8 95,2 4 Menyelen ggarakan ulangan akhir semester genap ujian kenaikan kelas 4 Saya selalu mengadakan ulangan akhir semester genap. 4,8 95,2 Dalam Tabel 4.103 di atas merupakan persepsi terhadap implementasi jenis-jenis penilaian dari 63 responden guru. Indikator pertama yaitu menyelenggarakan ulangan harian masuk dalam kategori baik dengan persentase 96,8 dan kategori tidak baik dengan persentase 3,2. Dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh guru sudah memberikan ulangan harian. Indikator kedua yaitu menyelenggarakan ulangan tengah semester masuk dalam kategori baik karena 100 guru akuntansi di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi melaksanakan ulangan tengah semester. Indikator ketiga yaitu menyelenggarakan ulangan akhir semester 100 responden menjawab pada kategori baik. Indikator keempat yaitu menyelenggarakan ulangan akhir semester genap danujian kenaikan kelas 63 responden guru 100 masuk ke dalam kategori baik. Dengan demikian maka secara garis besar guru telah mengimplementasikan penilaian hasil belajar dimensi jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan persentase yang tinggi pada kategori baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru memiliki persepsi yang sangat baik dalam implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan dengan sangat baik menggunakan berbagai jenis penilaian seperti dengan menyelenggarakan ulangan harian penilaian proses akhir KD, ulangan tengah semester penilaian akhir beberapa KI dan akhir dari KI, ulangan akhir semester penilaian akhir dalam pembelajaran selama satu semester dan ulangan akhir semester genap ujian kenaikan kelas. b. Implementasi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 Tabel 4.104 Kategori Persepsi Guru terhadap Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian N o Dimensi N o Indikator N o Pernyataan Kategori TP HTP SR SL 1 Prinsip dan Pendeka tan Penilaia n 1 Penilaian yang obyektif 5 Saya adil dalam memberikan nilai. 22,2 77,8 6 Saya selalu mengkomunikasi kan rubrik penilaian pada setiap soal ulangan. 6,3 42,9 50,8 2 Penilaian yang terpadu 7 Saya selalu memberi penilaian terhadap setiap aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. 1,6 44,4 54,0 3 Penilaian yang edukatif 8 Saya selalu memotivasi siswa agar mendapatkan nilai yang baik. 1,6 15,9 82,5 9 Saya terkadang memberi nilai rendah kepada siswa sebagai bentuk hukuman. 52,4 46,0 1,6 4 Penilaian yang ekonomis 10 Saya selalu membuat kisi-kisi dalam menyusun soal ulangan. 9,5 52,4 38,1 11 Saya melakukan penilaian salah satunya menggunakan instrumen LKS yang harganya terjangkau oleh siswa. 11,1 17,5 55,6 15,9 5 Penilaian yang transpara n 12 Saya selalu mengembalikan hasil ulangan siswa. 54,0 46,0 6 Penilaian yang 13 Saya melakukan penilaian dengan menggunakan 44,4 55,6 akuntabel berbagai teknik penilaian. 14 Saya melakukan penilaian kompetensi siswa yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1,6 36,5 61,9 7 Menggun akan acuan PAK 15 Saya menggunakan acuan patokan dalam menilai hasil belajar siswa. 39,7 60,3 8 Menerapk an KKM Kriteria Ketuntasa n Minimal 16 Saya menggunakan KKM sebagai kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan. 15,9 84,1 Pada Tabel 4.104 memperlihatkan persepsi guru terhadap prinsip dan pendekatan penilaian yang dijawab oleh 63 responden dengan 8 indikator, yaitu indikator pertama pada pernyataan pertama dapat disimpulkan bahwa 100 dari 63 responden guru masuk dalam kategori baik, sedangkan pada pernyataan kedua 93,7 masuk dalam ketegori baik dan hanya 6,3 masuk dalam kategori tidak baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada indikator pertama sebagian besar guru sudah sangat adil dalam memberikan nilai dan baik dalam mengkomunikasikan rubrik penilaian pada setiap soal ulangan. Indikator kedua yaitu penilaian yang terpadu dapat dilihat bahwa dari 63 responden guru sebesar 98,4 masuk dalam kategori baik, 1,6 masuk dalam kategori tidak baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada indikator kedua guru selalu memberikan penilaian terhadap setiap aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Indikator ketiga yaitu penilaian yang edukatif pada pernyataan pertama dapat dilihat bahwa 98,4 dari 63 responden masuk dalam kategori baik dan 1,6 masuk dalam kategori tidak baik, maka dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar guru selalu memotivasi siswa agar mendapat nilai yang baik. Pernyataan kedua dalam indikator ini menunjukkan ada 98,4 masuk dalam kategori baik dan 1,6 masuk dalam kategori tidak baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada indikator yang ketiga yang ditunjukkan dengan dua pernyataan, guru telah mengimplementasikan dengan baik didalam memperikan penilaian yang edukatif. Indikator keempat dalam perntayaan pertama yaitu penilaian yang ekonomis dapat dilihat bahwa sebesar 9,5 guru masuk dalam kategori tidak baik, 90,5 masuk dalam kategori baik, sedangkan dalam pernyataan kedua dapat dilihat bahwa 28,6 masuk dalam kategori tidak baik, 71,4 masuk dalam kategori baik. Sehingga pada indikator penilaian yang ekonomis dapat disimpulkan bahwa guru mengimplementasikan penilaian yang ekonomis dengan baik dengan cara membuat kisi-kisi dalam menyusun ulangan dan sudah melakukan penilaian yang salah satunya menggunakan instrument LKS yang harganya terjangkau oleh siswa. Indikator kelima yaitu penilain yang transparan dapat terlihat bahwa 100 guru masuk dalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan guru sudah mengembalikan hasil ulangan siswa. Indikator keenam mengenai penilaian yang akuntabel pada pernyataan pertama dapat terlihat bahwa 100 masuk dalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa guru sudah melakukan penilaian menggunakan berbagai teknik penilaian. Penyataan kedua dapat terlihat bahwa sebesar 1,6 masuk dalam kategori tidak baik, 98,4 masuk dalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan pada bahwa sebagian besar guru melakukan penilaian kompetensi siswa yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Indikator ketujuh yaitu menggunakan acuan PAK 100 responden masuk dalam kategori baik, sehingga pada indikator ketujuh dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru menggunakan acuan patokan dalam menilai hasil belajar siswa. Indikator kedelapan dapat terlihat bahwa sebesar 100 guru masuk dalam kategori baik, yang berarti bahwa semua guru sudah menggunakan KKM sebagai kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan. c. Implementasi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 Tabel 4.105 Kategori Persepsi Guru terhadap Dimensi Teknik Penilaian N o Dimensi N o Indikator N o Pernyataan Kategori TP HTP SR SL 1 Teknik Penilaia n 1 Menggun akan teknik observasi atau pengamat an perilaku 17 Saya melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik observasi. 1,6 52,4 46,0 2 Menggun akan teknik penilaian diri 18 Saya juga melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik penilaian diri siswa. 1,6 6,3 52,4 39,7 3 Menggun akan teknik penilaian teman sejawat 19 Saya juga melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik penilaian teman sejawat 4,8 9,5 49,2 36,5 siswa. 4 Menggun akan teknik jurnal 20 Saya juga melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik jurnal. 4,8 14,3 58,7 22,2 5 Menggun akan teknik tes tertulis 21 Saya melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik tes tertulis. 3,2 41,3 55,6 6 Menggun akan teknik tes lisan 22 Saya juga melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik tes lisan. 1,6 6,3 63,5 28,6 7 Menggun akan teknik penugasa n atau proyek 23 Saya juga melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik penugasan atau proyek. 6,3 61,9 31,7 8 Menggun akan teknik kinerja 24 Saya melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan 4,8 17,5 47,6 30,2 teknik kinerja. 9 Menggun akan teknik proyek 25 Saya juga melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik proyek. 17,5 60,3 22,2 1 Menggun akan teknik penilaian portofolio 26 Saya juga melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik penilaian portofolio. 17,5 60,3 22,2 Pada tabel 4.105 menjelaskan persepsi guru terhadap implementasi penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 pada dimensi teknik penilaian dengan hasil pada indikator pertama yaitu menggunakan teknik observasi atau pengamatan perilaku sebesar 1,6 guru masuk dalam kategori tidak baik, 98,4 masuk dalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagain besar guru sudah baik dalam melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik observasi. Indikator kedua yaitu menggunakan teknik penilaian diri ada 7,9 guru yang masuk dalam kategori sangat tidak baik, 92,1 masuk dalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru sudah melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik penilaian diri siswa. Indikator ketiga yaitu menggunakan teknik penilaian teman sejawat ada 14,3 masuk dalam kategori tidak baik, dan 85,7 masuk dalam kategori baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagain besar guru sudah melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik penilaian teman sejawat siswa. Indikator keempat yaitu menggunakan teknik jurnal dapat terlihat bahwa 19,1 responden masuk dalam kategori tidak baik, dan 80,9 masuk dalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru sudah melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik jurnal dengan sangat baik. Indikator kelima yaitu menggunakan teknik tes tertulis dapat terlihat bahwa hanya sebagian kecil guru 3,2 masuk dalam kategori tidak baik, 96,8 masuk dalam kategori baik. Dapat disimpulkan bahwa guru sudah melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik tes tertulis. Indikator keenam yaitu menggunakan teknik tes lisan terlihat masik ada 7,9 guru yang masuk dalam kategori tidak baik, tetapi sebagain sebar guru yaitu 92,1 sudah masuk dalam kategori baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagain besar guru juga sudah melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik tes lisan. Indikator ketujuh yaitu menggunakan teknik penugasan atau proyek. Sebesar 6,3 guru sudah masuk dalam kategori tidak baik, dan 93,7 masuk dalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa guru sudah melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik penugasan atau proyek. Indikator kedelapan yaitu menggunakan teknik kinerja dapat terlihat bahwa yaitu 22,3 guru masuk dalam kategori tidak baik, 77,7 masuk dalam kategori baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru sudah melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik kinerja. Indikator kesembilan yaitu manggunakan teknik proyek dapat terlihat bahwa sebagian besar guru 82,5 sudah masuk dalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa guru sudah melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa denga menggunakan teknik proyek dengan baik. Indikator kesepuluh yaitu menggunakan teknik penilaian portofolio dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru sudah melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik penilaian portofolio yaitu sebesar 60,3 dan hanya 17,5 tidak pernah menggunakannya. Keseluruhan indikator mengenai dimensi teknik penilaian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar guru telah mengimplementasikan penilaian hasil dan proses belajar dengan sangat baik, yaitu menggunakan beberapa teknik seperti teknik observasi atau pengamatan perilaku, teknik penilaian diri, teknik penilaian teman sejawat, teknik jurnal, tes tertulis, tes lisan, teknik penugasan atau proyek, teknik kinerja, teknik proyek dan teknik penilaian portofolio. Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa semua guru Akuntansi di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman telah mengimplementasikan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik, yaitu dengan menggunakan berbagai dimensi seperti dimensi jenis-jenis penilaian, dimensi prinsip dan pendekatan penilaian, teknik penilaian. Sehingga penghentian Kurikulum 2013 di bulan Desember 2014 dipandang kurang tepat jika dilihat dari sudut pandang penilaian. 147

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada BAB IV di atas mengenai persepsi guru terhadap implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 dengan responden guru Akuntansi di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Guru telah mengimplementasikan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik. Pernyataan ini didukung dengan hasil analisi data yang menunjukkan 57,1 dari 63 responden masuk dalam kategori sangat baik nilai mean yaitu 89,24 berada pada interval 89-104 dengan kategori sangat baik. 2. Guru telah mengimplementasikan jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik, seperti menyelenggarakan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester ganjil dan ulangan akhir semester genap ujian kenaikan kelas. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data yang menunjukkan 93,7 dari 63 responden masuk dalam kategori sangat baik nilai mean yaitu 15,38 berada pada interval 14-16 dengan kategori sangat baik. 3. Guru telah mengimplementasikan prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik, yaitu dengan melakukan penilaian secara obyektif, terpadu, edukatif, ekonomis, transparan, akuntabel, menggunakan acuan patokan dan menggunakan kriteria ketuntasan minimal. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil analisis data yang menunjukkan 68,3 dari 63 responden guru masuk dalam kategori sangat baik nilai mean yaitu 42,16 berada pada interval 41-48 dengan kategori sangat baik. 4. Guru telah mengimplementasikan teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik, yaitu dengan menggunakan teknik observasi atau pengamatan, teknik penilaian diri, teknik penilaian teman sejawat, teknik jurnal, teknik tes tertulis, teknik tes lisan, teknik penugasan atau proyek, teknik kinerja, teknik proyek dan teknik penugasan portofolio. Pernyataan ini didukung dengan hasil analisis data yang menunjukkan bahwa 66,7 dari 63 responden masuk dalam kategori baik dan sangat baik nilai mean yaitu 31,70 berada pada interval 30-34 dengan kategori baik.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan, adapun keterbatasan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Peneliti tidak menjamin kejujuran dan kesungguhan responden dalam menjawab semua pertanyaan. 2. Seluruh data yang ada di dalam penelitian ini hanya didasarkan pada data yang telah diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 63 responden guru Akuntansi, peneliti tidak melakukan wawancara ataupun observasi terhadap responden, sehingga penelitian ini kurang menggambarkan tingkah laku responden yang sebenarnya dalam mengimplementasikan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013.

C. Saran

1. Dari hasil penelitian ini dapat terlihat bahwa implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se-Kabupaten Sleman sudah berjalan dengan baik, sehingga penghentian Kurikulum 2013 sebaiknya tidak dilakukan. 2. Implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah baik, hanya saja komponen penilaian terlalu banyak dan membutuhkan waktu yang lebih banyak dalam penyusunannya. Sebaiknya komponen dan format penilaian dibuat lebih ringkas agar guru tidak hanya disibukkan dengan penyusunan format penilaian.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKUNTANSI SESUAI KURIKULUM 2013 PADA GURU-GURU SMK PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI Implementasi Pembelajaran Akuntansi Sesuai Kurikulum 2013 Pada Guru-Guru SMK Program Keahlian Akuntansi Di Kota Klaten.

0 2 15

Implementasi penilaian dan proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian dan masa kerja : studi kasus pada SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen se-Kabupaten Sleman.

0 0 245

Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa: studi kasus pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se- Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 263

Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru : studi kasus pada guru mata pelajaran akuntansi SMK negeri dan swasta bidang keahlian bisnis dan manajemen program keahlian akuntansi se-Kabupaten Sleman.

0 0 273

Implementasi penilaian hasil belajar oleh pendidik berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa : studi kasus pada SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 3 317

Implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa : studi kasus pada SMK Negeri bidang keahlian bisnis dan manajemen, program keahlian akuntansi se-kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 236

IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK 2 SURAKARTA.

0 0 224

PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 2 152

IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK 2 SURAKARTA.

0 0 65

IMPLEMENTASI EMPLOYABILITY SKILLS PADA SMK PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI BIDANG KEAHLIAN BISNIS MANAJEMEN

0 0 9