sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama
berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara beberapa kali pengukuran.
Untuk melakukan uji reliabilitas digunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for Windows. Kriteria kuesioner dikatakan reliabel
jika pada α = 5 nilai alpha cronbach lebih dari 0,6. Adapun hasil
pengujian reliabilitas ada pada tabel 3.6
Tabel 3.6 Reliability Statistics
Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha
Based on Standardized
Items N of Items
.920 .927
26
Harga yang diperoleh kemudian diintepretasikan sesuai dengan tabel berikut Arikunto, 1989: 167 :
Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Reliabilitas
Nilai Reliabilitas Kriteria
0,800 – 1,000
Sangat Tinggi 0,600
– 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599
Sedang 0,200
– 0,399 Rendah
0,200 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel hasil pengujian reliabilitas pada tabel 3.6 dapat diperoleh koefisien
Cronbach’s Alpha sebesar 0,920, koefisien tersebut berada pada taraf 0,800
– 1,000, maka dapat diartikan bahwa keseluruhan butir pernyataan variabel tersebut adalah handal dan
dapat diartikan pula memiliki reliabilitas yang sangat tinggi.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistika deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel dan populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku umum. Peneliti melakukan penyajian data dengan menggunakan tabel dan
persentase serta menginterpretasikan berdasarkan PAP II dengan nilai presentil sebagai berikut Masidjo, 1995: 157 :
81 - 100 : Sangat Baik
66 - 80 : Baik
56 - 65 : Cukup
46 - 55 : Tidak Baik
Dibawah 46 : Sangat Tidak Baik PAP II umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi siswa
dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100, karena data penelitian ini yang telah ditetapkan sebelumnya memiliki skor rendah terendah 1 dan
skor tertinggi 4, oleh karena itu untuk mendeskripsikan kategori kecenderungan variabel penilaian hasil belajar harus menentukan skor
interval denga memodikasi rumus PAP II dengan rumus: Skor tertinggi yang mungkin dicapai + [nilai persentil x Skor tertinggi yang mungkin
dicapai - Skor terendah yang mungkin dicapai]. Perhitungan proses pembelajaran dan perdimensinya adalah sebagai
berikut: 1. Variabel Penilaian Hasil Belajar
Skor tertinggi yang mungkin dicapai: 26x 4 = 104 Skor terendah yang mungkin dicapai: 26x1 = 26
Skor kategori variabel penilaian adalah sebagai berikut : 26+81104-26= 89 - 104 kategori Sangat Baik
26+66104-26= 77 - 89 kategori Baik 26+56104-26= 70 - 77 kategori Cukup
26+46104-26= 62 - 70 kategori Tidak Baik 26 - 62 kategori Sangat Tidak Baik
2. Dimensi Jenis Penilaian Skor tertinggi yang mungkin dicapai: 4x4= 16
Skor terendah yang mungkin dicapai: 4x1= 4 Skor kategori dimensi jenis penilaian adalah sebagai berikut :
4+8116-4= 14 - 16 kategori Sangat Baik 4+6616-4= 12 - 14 kategori Baik
4+5616-4= 11 - 12 kategori Cukup
4+4616-4= 10 - 11 kategori Tidak Baik 4 - 10 kategori Sangat Tidak Baik
3. Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Skor tertinggi yang mungkin dicapai: 12x4= 48
Skor terendah yang mungkin dicapai: 12x1= 12 Skor kategori dimensi prinsip dan pendekatan penilaian adalah sebagai
berikut : 12+8148-12= 41
– 48 kategori Sangat Baik 12+6648-12= 36 - 41 kategori Baik
12+5648-12= 32 - 36 kategori Cukup 12+4648-12= 29 - 32 kategori Tidak Baik
12 - 29 kategori Sangat Tidak Baik 4. Dimensi Teknik Penilaian
Skor tertinggi yang mungkin dicapai: 10x4= 40 Skor terendah yang mungkin dicapai: 10x1= 10
Skor kategori dimensi teknik penilaian adalah sebagai berikut : 10+8140-4= 34 - 40 kategori Sangat Baik
10+6640-4= 30 - 34 kategori Baik 10+5640-4= 27 - 30 kategori Cukup
10+4640-4= 24 - 27 kategori Tidak Baik 10 - 24 kategori Sangat Tidak Baik