hari, serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.
Ketiga, ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam
pengembangannya lebih
tepat menggunakan
pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan.
5. Proses Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
a. Pengertian Belajar Menurut Permendikbud No. 103 Tahun 2014 pasal 1 tentang
Pembelajaran mendefinisikan pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik dan antara peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Hilgard 1962, belajar adalah suatu proses di mana suatu perilaku muncul atau berubah karena
adanya respon terhadap suatu situasi. Selanjutnya bersama-sama dengan Marquis, Hilgard memperbarui definisinya dengan menyatakan bahwa
belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembelajaran, dan lain-lain sehingga terjadi perubahan
dalam diri Suyono dan Hariyanyo, 2012:12. Belajar dikatakan berhasil jika seseorang mampu mengulangi kembali materi yang telah dipelajari,
sehingga belajar semacam ini disebut dengan rote learning, belajar hafalan, belajar melalui ingatan, di luar kepala tanpa mempedulikan makna
Suyono dan Hariyanto, 2012:12.
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sebuah proses latihan merubah suatu cara pola pikir atau tindakan
menjadi perubahan yang lebih baik. b. Prinsip Kurikulum 2013
Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip sebagai berikut:
1 Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu 2 Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar
3 Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah 4 Pembelajaran berbasis kompetensi
5 Pembelajaran terpadu 6 Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki
kebenaran multi dimensi 7 Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif
8 Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antar hard-skill dan soft-skill
9 Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat
10 Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan ing ngarso sung tulodo,
membangun kemauan ing madyo mangun karso
, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran tut wuri handayani
11 Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat
12 Pemanfaatan teknologi
informasi dan
komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran 13 Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
peserta didik; dan 14 Suasana belajar menyenangkan dan menantang
c. Karakteristik Pembelajaran Berdasarkan Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses, mengatakan bahwa karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi.
Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan
kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.
Tabel 2.1 Rincian Gradasi Sikap, Pengetahuan, Dan Keterampilan
Sikap Pengetahuan
Keterampilan
Menerima Mengingat
Mengamati Menjalankan
Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan
Mencoba Menghayati
Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi
Menyaji -
Mencipta Permendikbud No. 65 Tahun 2013
Karakteristik proses pembelajaran di SMA MA SMALB SMK MAK Paket C Paket C Kejuruan secara keseluruhan berbasis mata pelajaran,
meskipun pendekatan tematik masih dipertahankan. Secara umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada teori
tentang taksonomi tujuan pendidikan yang dalam lima dasawarsa terakhir yang secara umum sudah dikenal luas. Berdasarkan teori taksonomi tersebut capaian
pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga ranah yakni: ranah kognitif, affektif dan psikomotor. Penerapan teori taksonomi dalam tujuan pendidikan di
berbagai negara dilakukan secara adaptif sesuai dengan kebutuhannya masing- masing. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan
pada pengembangan ketiga ranah tersebut secara utuhholistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya.
Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
6. Perencanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013