1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan mata pelajaran yang tidak banyak digemari. Bagi sebagian besar siswa, matematika dianggap sebagai mata
pelajaran yang sulit dan membosankan. Hal ini tidak bisa disalahkan, karena matematika adalah ilmu yang berkenaan dengan ide-ide atau
konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hierarkis dan penalarannya deduktif Herman Hudoyo, 1988:3, sehingga diperlukan ketekunan,
konsentrasi, dan motivasi yang tinggi untuk dapat belajar matematika. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam proses pembelajaran diperlukan
metode pembelajaran yang mampu menarik perhatian siswa sehingga diharapakan mampu meningkatkan motivasi anak dalam belajar yang pada
akhirnya mampu memberi pengaruh baik pada hasil belajar siswa. Konteks penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Plantungan,
Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Sebuah sekolah dengan penataan bangunan ruang kelas yang kondusif untuk belajar karena letak ruang yang
tidak terlalu dekat dengan jalan raya dan berada di antara kebun sekitar, bangunan yang cukup luas, suasana tenang, nyaman. Selain itu, SMP
Negeri 2 Plantungan Kendal secara fisik berdiri kokoh dan bagus, memiliki ruang kelas untuk tiap tingkat satuan sebanyak empat ruang
kelas, sarana prasarana cukup lengkap mencakup adanya ruang komputer,
tenaga guru yang berpengalaman, profesional dan bededikasi tinggi. Saat ini, SMP Negeri 2 Plantungan Kendal hanya memiliki 6 kelas yang terisi.
Masing-masing tingkat satuan terdiri dari dua kelas yang masing-masing kelas memiliki jumlah siswa kurang lebih 20 siswa.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, siswa tidak ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran
terutama dalam pembelajaran matematika. Hal ini didukung dengan hasil wawancara yang
dilakukan oleh peneliti terhadap guru yang mengajar di SMP Negeri 2 Plantungan Kendal. Guru mengeluhkan sulitnya mengajar siswa karena
rendahnya motivasi belajar siswa yang berimbas pada rendahnya nilai siswa. Tercatat, hanya ada 25 dari siswa yang mendapat nilai di atas
KKM untuk mata pelajaran matematika. Oleh karena itu diperlukan pembelajaran matematika yang menarik dan mudah dipahami sehingga
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Penggunaan media dengan pendekatan teknologi dirasa sesuai untuk menyikapi kondisi ini,
mengingat televisi, handphone, komputer atau laptop bukan lagi hal yang asing bagi para siswa.
Dewasa ini media berbasis komputer marak digunakan sebagai alat bantu pembelajaran. Menurut Arsyad dalam Yudhi Munadi 2013:148
media komputer akan sangat membantu bila dijadikan media pembelajaran karena komputer mampu melibatkan berbagai indera dan organ tubuh,
seperti telinga audio, mata visual, dan tangan kinetik, yang dengan pelibatan ini dimungkinkan informasi atau pesannya mudah dimengerti.
Salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran adalah Microsoft Powerpoint. Salah satu aplikasi yang
terdapat dalam paket Microsoft Office ini adalah program aplikasi untuk membuat presentasi yang dapat terdiri dari teks, objek gambar atau secara
singkat program ini mampu menampilkan presentasi yang memuat audiovisual. Oleh sebab itu, program ini dapat dipilih sebagai alternatif
penyampaian materi pada proses pembelajaran, dalam hal ini mata pelajaran matematika.
Di kota-kota besar, penelitian menggunakan media Microsoft Powerpoint
sering digunakan dan hasilnya baik. Penelitian yang telah dilakukan Yulius Wahyu 2014:79, mengungkapkan bahwa pembelajaran
menggunakan model penemuan terbimbing dengan media powerpoint berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.
Pembelajaran menggunakan bantuan media ini pun sudah banyak dilakukan, namun
berdasarkan observasi dan wawancara kepada guru matematika di SMP Negeri 2 Plantungan Kendal, media Microsoft Powerpoint belum
digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, penggunaan media Microsoft Powerpoint nampaknya akan menjadi hal
yang menarik dan diharapkan mampu memotivasi siswa untuk belajar matematika sehingga akan ada dampak yang baik dalam hasil belajar
siswa.
B. Rumusan Masalah