MATERI METODE SARANA 1. LCD PROSES PENDAMPINGAN a. Langkah I : Peserta diajak untuk mendiskusikan tentang Tata Perayaan

pada saat pelajaran atau bisa dengan mengikuti misa hari minggu di Gereja atau Misa di lingkungan. Hal yang penting untuk diketahui juga adalah para petugas liturgi dan pelayan dalam Perayaan Ekaristi. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh seorang imam romo atau uskup dengan dibantu oleh petugas-petugas yang lain, seperti prodiakon, misdinar, lektor, koor, pemazmur, dan petugas yang lain. Untuk lebih baiknya setelah menerima komuni pertama, para peserta dianjurkan untuk menjadi petugas liturgi seperti misdinar, lektor, atau petugas lainnya. ISTIRAHAT MAKAN SIANG JAM 12.30 – 13.00 SATUAN PENDAMPINGAN IV SESI III

A. IDENTITAS

1. Judul Pertemuan : Sarana dan prasarana dalam Perayaan Ekaristi 2. Tujuan Pertemuan : Agar peserta dapat memahami dan dapat menyebutkan nama serta alat dan sarana yang digunakan dalam Perayaan Ekaristi. 3. Peserta : Peserta pendampingan komuni pertama 4. Tempat : Aula Gereja 5. HariTanggal : Minggu, 22 Februari 2015 6. Waktu : 13.00 – 14.00

B. PEMIKIRAN DASAR

Masih banyak umat awam yang bisa menyebutkan nama-nama dari alat- alat yang digunakan dalam Perayaan Ekaristi. Bahkan lebih parahnya lagi anggota misdinarpun tidak tahu nama-nama alat-alat dan juga pakaian yang di pakai dalam Perayaan Ekaristi. Seharusnya sebelum menjadi anggota misdinar sudah harus diajarkan dan dihafalkan. Lewat sesi yang ketiga ini, peserta diberikan informasi tentang nama-nama alat yang digunakan dalam Perayaan Ekaristi dan juga nama-nama pakaian yang dipakai para petugas liturgi. Ini bertujuan supaya peserta dapat mengenal dan mengatahui seperti apa bentuk dan rupanya. Dan apabila lain waktu diminta mengembilkan maka tidak bingung lagi dan langsung tahu barang mana yang dimaksud tersebut.

C. TUJUAN PERTEMUAN

Agar peserta dapat memahami dan dapat menyebutkan nama serta alat dan sarana yang digunakan dalam Perayaan Ekaristi.

D. MATERI

1. Hal-hal yang digunakan sebagai sarana Ekaristi. 2. Memperlihatkan kepada peserta seperti apa bentuk dan wujud dari alat-alat dan pakaian yang digunakan dalam Perayaan Ekaristi.

E. METODE

1. Sharing 2. Informasi 3. Tanya jawab

F. SARANA

1. LCD 2. Laptop 3. Spiker

G. PROSES PENDAMPINGAN a. Langkah I : Pendamping memperlihatkan perlengkapan yang

digunakan dalam Perayaan Ekaristi. Pengenalan Alat-alat dalam Perayaan Ekaristi :  PIALA Dalam bahasa Latin disebut “calix” yang berarti “cawan”, adalah yang tersuci diantara bejana. Piala adalah menjadi wadah amggur untuk dikonsekrasikan dan sesudah konsekrasi menjadi wadah wadah darah Mahasuci Kristus. Piala harus dibuat dari logam mulia. Piala melambangkan cawan yang dipergunakan Tuhan kita pada perjamuan malam terakhir dimana ia untuk pertama kalinya mempersembahkan darahnya; piala melambangkan cawan sengsara Kristus “Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada- Ku” mrk 14:36; dan yang terakhir, piala melambangkan hati Yesus, dari mana pengaliran Darah-Nya demi penebusan.  PURIFIKATORIUM Berasal dari bahasa Latin “purificatorium” adalah sehelai kain lenan putih berbentuk segi empat untuk membersihkan piala, sibori dan patena. Sesudah dipergunakan, pufikatorium dilipat tiga memanjang dan diletakkan di atas piala.  PATENA Berasal dari bahasa Latin “patena” yanga berarti “piring”, adalah piring dimana hosti diletakkan. Patena, yang sekarang berbentuk bundar, datar, dan dirancang untuk roti pemimpin Perayaan Ekaristi, aslinya sungguh sebuah piring. Dengan munculnya roti-riti kecil yang dibuat khusus untuk umat yang biasanya disimpan dalam sibori, fungsi dari patena sebagai piring menghilang; maka bentuknya menjadi lebih kecil dan sejak abad kesebelas sudah dalam ukuran seperti sekarang. Menurut Pedoman Umum Misale Romawi 2000, untuk konsekrasi hosti, baik untuk imam dan diakon, maupun untuk para pelayan dan umat No. 331. Patena, yang biasa diletakkan diatas piala, hendaknya dibuat serasi dengan pialanya, dari bahan yang sama dengan piala yaitu dari emas atau setidak-tidaknya disepu emas.  PALLA Berasal dari bahasa Latin “palla corporalis” yang berarti “kain untuk Tubuh Tuhan” adalah kain lenan putih yang diperkeras, sehingga menjadi kaku sperti papan, bentuknya bujursangkar dipoergunakan untuk menutup piala. Palla melambangkan batu makam yang diguling para prajurit Romawi untuk menutup pintu masuk kedalam makam Yesus.  KORPORALE Berasal dari bahasa Latin “corporale” adalah sehelai kain lenan putih yang berbentuk bujursangkar dengan gambar salib kecil di tengahnya; seringkali di pinggir korporale dihiasi dengan renda. Korporale adalah yang terpenting dianta kain-kain suci. Dalam perayaan Ekaristi, imam membentang korporale diatas altar sebagai alas untruk bejana-bejana suci roti dan anggur. Stelah selesai digunakan, korporale dilipat menjadi tiga memanjang, lalu dilipat menjadi tiga lagi dari samping dan ditempatkan diatas piala.  SIBORI Berasal dari bahasa Latin “cyborium” yang berarti “piala dari logam” adala bejana serupa piala, tetapi dengan tutup di atasnya. Sibori adalah wadah untuk roti-roti kecil yang akan dibagikan dalam Komuni kepada umat beriman. Sibori dibuat dari logam mulia, bagaian dalamnya biasa dibuat dari emas atau sepuhan emas.  PIKSIS Berasal dari bahasa Latin “pyx” yang berati “kotak” adalah sebuah wadah kecil berbentuk bundar dengan engsel penutup, serupa wadah jam kuno. Piksis biasa dibuat dari emas. Piksis dipergunakan untuk menyimpan Sakramen Mahakudus, yang dihantar kepada mereka yang sakit, atau akan ditahktakan dalam kepada kebaktian Sakramen Mahakudus.  MONSTRAN Berasal dari bahasa Latin “monstrans, mostrare” yang berarti “mempertontonkan” adalah bejan suci tempat Sakramen Mahakudus dotahktakan atau dibawa dalam prosesi.  AMPUL Adalah dua bejana yang dibuat dari kaca atau logam, bentuknya seperti buyung kecil dengan tutup di atasnya. Ampul adalah bejana-bejana dari imam atau diakon menuangkan air dan anggur kedalam piala. Selalu ada dua ampul di meja kredens dalam setiap misa.  LAVABO Berasal dari bahasa Latin “lavare” yang berarti “membasuh” adalah bajana seperti buyung kecil atau dapat juga berupa mangkuk, tempat menampung air bersih yang dipergunakan imam untuk membasuh tangan sesudah persiapan persembahan. Sebuah lap biasanya menyertai lavabo untuk dipergunkan mengeringkan tangan imam.  TURIBULUM disebut juga Pendupaan Berasal dari bahasa Latin “thuris” yang berarti “dupa” adlah bejana dimana dupa dibakar untuk pendupaan liturgis. Turibulum terdiri dari suatu badan dari logam

Dokumen yang terkait

Penggunaan Bahasa Jawa dalam perayaan Ekaristi di Stasi Santo Fransiskus Xaverius Kemranggen, Paroki Santo Yohanes Rasul Kutoarjo.

4 72 183

Pengaruh keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (Diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.

0 4 197

Peranan lagu rohani ekaristi dalam meningkatkan pemaknaan perayaan ekaristi bagi kaum muda Katolik di Paroki Santo Antonius Kotabaru.

0 3 146

Katekese model group media sebagai upaya untuk meningkatkan rasa solidaritas kaum Muda Katolik Paroki Administratif Santa Maria Ratu, Bayat, Klaten terhadap kaum miskin.

1 1 182

Peranan katekese persiapan komuni pertama terhadap penghayatan ekaristi bagi anak-anak di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, Atambua-Ntt.

3 74 161

Penghayatan spiritualitas keterlibatan umat berinspirasi pada Santa Maria dalam hidup menggereja di Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah Purwakarta.

0 0 189

Penggunaan Bahasa Jawa dalam perayaan Ekaristi di Stasi Santo Fransiskus Xaverius Kemranggen, Paroki Santo Yohanes Rasul Kutoarjo

1 28 181

Pengaruh keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (Diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul

0 2 195

Makna ekaristi bagi spiritualitas pelayanan prodiakon Paroki Santa Perawan Maria Tak Bercela Nanggulan - USD Repository

0 0 169

Peranan ekaristi dalam meningkatkan hidup beriman umat kristiani usia 30 tahun ke atas Paroki Administratif Santa Maria Assumpta Cawas - USD Repository

1 0 158