D. MATERI
1. Pengalaman peserta tentang Perayaan Ekaristi. 2. Urutan Perayaan Ekaristi.
E. METODE
1. Sharing 2. Informasi
3. Tanya jawab
F. SARANA 1. LCD
2. Laptop 3. Spiker
G. PROSES PENDAMPINGAN a. Langkah I : Peserta diajak untuk mendiskusikan tentang Tata Perayaan
Ekaristi pada hari minggu.
Sebelum mengetahui lebih lanjut tetang apa saja urutan dalam Tata Perayaan Ekaristi, marilah kita berdiskusi dalam kelompok dengan berhitung satu sampai
tiga. Diskusikan di dalam kelompok, bagimana urutan Tata Perayaan Ekaristi yang benar.
b. Langkah II : Mempresentasikan hasil diskusi masing-masing kelompok.
Marilah kita simak bersama pendapat masing – masing kelompok. Dimulai dari kelompok satu, dua dan yang terakhir tiga.
c. Langkah III : Peneguhan tentang Tata Perayaan Ekaristi.
Urutan Tata Perayaan Ekaristi :
RITUS PEMBUKA : Perarakan masuk
Tanda Salib Salam
Pengantar Seruan Tobat
Tuhan Kasihanilah Madah Kemuliaan
Doa Pembuka LITURGI SABDA :
Bacaan Pertama Mazmur Tanggapan
Bacaan Kedua Alleluya Bait Pengantar Injil
Injil Aklamasi Sesudah Injil
Homili Syahadat Para Rasul
Doa Umat LITURGI EKARISTI :
Persiapan Persembahan Doa Persiapan Persembahan
Doa Syukur Agung
Dialog Pembuka Prefasi
Kudus Doa Syukur Agung
Bapa Kami Doa Damai
Pemecahan Roti Persiapan Komuni
Penerimaan Tubuh dan Darah Kristus Doa Sesudah Komuni
RITUS PENUTUP Pengumuman
Amanat Perutusan Berkat Penutup
Pengutusan Perarakan Keluar
Di dalam Perayaan Ekaristi ada dua bagian pokok, yatitu Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi. Kedua bagian tersebut dimulai dengan Ritus Pembuka dsn
diakhiri Ritus Penutup. Di setiap bagian tersebut mempunyai kekhasan masing- masing. Di dalam Liturgi Sabda, sebenarnya Allah hadir di dalam sabda-Nya
melalui bacaan yang dibacakan. Melalui pembacaan Sabda di dalam perayaan Ekaristi, karya keselamatan Allah kepada manusia sebagimana yang dirayakan
dalam Ekaristi ditampakkan, baik dalam Kisah Perjanjian Lama, Surat- surat,
Mazmur, dan Injil. Sedangkan Liturgi Ekaristi merupakan Liturgi puncak, di mana iman Gereja diungkapkan dalam bentuk Doa Syukur Agung dan Komuni.
Dalam Doa Syukur Agung, iman diungkapkan dalam bentuk syukur, sebagai aktualisasi karya keselamatan Allah dalam kurban Kristus sebagai bentuk
“anamnese” atau pengenangan akan peristiwa Perjamuan Terakhir Yesus. Doa Syukur tidak hanya berarti mengenangkan sengsara pada saat Perjamuan Malam
Terakhir, tetapi juga mengungkapkan iman akan arti wafat dan kebangkitan Kristus bagi seluruh umat dengan menyambut komuni, sebagai pernyataan
kesatuan dengan Kristus. Sedangkan dalam Liturgi Pembuka, umat diajak semakin berpastisipasi dalam undangan Allah dan menyongsong rahmat dengan
mengakui segala kesalahan dan dosa pertobatan. Pada Liturgi Penutup, umat diutus untuk mewujudkan karya keselamatan dan karya penebusan Kristus yang
telah di terima dalam Ekaristi. Peserta harus memahami bahwa di dalam Perayaan Ekaristi itu ada juga
tata gerak seperti, duduk tenang, mendengarkan, berdiri, berlutut, dan membuat tanda salib. Tata gerak tersebut juga didasari dengan sikap hati yang
mendukungnya. Ekaristi merupakan ekspresi iman, untuk itu perlu dihayati secara mendalam. Dasarnya ialah pengalaman iman akan Kristus. Bukan sekedar uraian
tentang pengertian Ekaristi. Untuk itu diperkelankan juga seluk – beluk dari Ekaristi itu sendiri. Maka diperkenalkanlah dengan sarana seputar altar dan
sakristi yang meliputi roti hosti dan anggur material, buku pedoman tata perayaan seperti, TPE, busana liturgi alba, kasula, alat – alat perayaan piala,
patena, sibori. Pengenalan tersebut dilakukan dengan langsung mengamatinya