3. Metode Penelitian
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah mencari peranan unsur- unsur dalam Pelajaran Komuni Pertama terhadap unsur-unsur Penghayatan
Ekaristi. Jenis penelitian yang dipakai adalah kualitatif. Cara memperoleh datanya dengan penyebaran skala Likert yang diberikan kepada umat yang ditunjuk
sebagai responden untuk variabel Penghayatan Ekaristi di Lingkungan St. Fransiscus Xaverius Paroki Administratif Santa Maria Ratu Bayat dan juga
didukung dengan wawancara untuk variabel Pelajaran Komuni Pertama, yang ditujukan kepada katekis yang mengajar Komuni Pertama di Paroki Administratif
Santa Maria Ratu Bayat. Kemudian, barulah hasil dari kedua penelitian tersebut dicari hubungannya. Supaya lebih menyakinkan lagi dipakailah dokumentasi
setiap kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung.
4. Responden Penelitian
Pengambilan sample pada penelitian ini menggunkan Quota Sampling yaitu jumlah subyek yang akan diteliti harus ditetapkan terlebih dahulu Sutrisno,
2000:92. Jumlah subjek yang akan diteliti sebanyak 60 orang. Ini dibagi menjadi dua kriteria yaitu umat yang belum mengikuti pelajaran Komuni Pertama dan
umat yang sudah pernah mengikuti pelajaran Komuni Pertama. Supaya hasilnya dapat dibandingkan antara yang pernah mengikuti pelajaran Komuni Pertama dan
yang belum pernah mengikuti pelajaran Komuni Pertama. Apakah ada peningkatan dalam hal pemaknaan Ekaristi, makna Komuni, tata gerak dalam
Perayaan Ekaristi.
Masalah yang diteliti adalah mengenai peranan pelajaran komuni pertama terhadap penghayatan ekaristi di lingkungan St. Fransiscus Xaverius Paroki
Administratif Santa Maria Ratu Bayat. Sampel yang digunakan adalah umat lingkungan St.Fransiscus Xaverius yang bisa membaca dan menulis sehingga
dapat diminta untuk mengisi Skala Likert yang diberikan oleh penulis.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah alat pengumpul data Moleong, 2012:168. Penelitian ini menggunakan instrumen nontes berupa Skala Likert dan
dokumentasi.
a. Skala Likert
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Jawaban akan diukur dengan skala Likert. Adapun skala Likert adalah skala yang
terdiri dari lima tingkat, dengan lima alternatif pilihan yakni Sangat Setuju SS, Setuju S, Ragu-Ragu RR, Kurang Setuju KR dan Sangat Tidak Setuju STS
Sutrisno Hardi. 1973: 177. Jawaban-jawaban yang ada berupa pernyataan- pernyataan yang berbeda dari masing-masing jawaban. Penilaian akhir dari skala
Likert tersebut dilakukan dengan menjumlahkan seluruh skor tiap butir pernyataan.
Peneliti akan membagikan lembar skala Likert dengan jawaban yang terdiri dari emapat tingkatan pada subjek penelitian yang terdiri dari 60 orang
responden yang terdiri dari beberapa golongan yaitu orang dewasa, orang tua, OMK dan remaja. Peneliti menghilangkan pilihan RR Ragu-ragu untuk
menghindari ketidakvalidan jawaban. Karena kecenderungan responden akan