Analisis Deskriptif Responden ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka data terdistribusi dengan
normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel
independen pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna. Uji asumsi ini digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hubungan antara variabel independen yang dalam penelitian ini adalah variabel gaya hidup brand minded dan peran kelompok acuan.
Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikolinearitas. Pedoman yang digunakan untuk mengetahui tidak
terjadinya masalah multikolinearitas yaitu apabila nilai VIF variance inflation factor kurang dari 10 dan mempunyai nilai tolerance lebih dari
0,1. Hasil uji multikolinearitas pada penelitian ini ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
Tabel V.12 Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Data primer yang diolah , 2013
Dari tabel dapat diketahui bahwa nilai Tolerance dari kedua variabel independen lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10, jadi dapat disimpulkan
bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas. Multikolinearitas juga dapat diuji dengan membandingkan nilai r
2
dengan R
2
hasil regresi. Metode pengambilan keputusan untuk uji multikolinearitas yaitu jika r
2
R
2
maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah multikolinearitas, sedangkan jika r
2
R
2
maka terjadi masalah multikolinearitas. Berdasarkan kaidah tersebut nilai r
2
antara variabel independen gaya hidup brand minded dengan peran kelompok acuan
adalah 0,466. Sedangkan nilai R
2
dari hasil regresi linier berganda didapat sebesar 0,806. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak
terjadi masalah multikolinearitas karena r
2
R
2
.
3. Uji Heteroskedastisitas Uji asumsi ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variansi dari residual dari satu
pengamatan ke
pengamatan yang
lain tetap,
maka disebut
homoskedastisitas, namun jika variansi berbeda, maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik apabila tidak terjadi
heterokedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji
Spearmans ‘rho yaitu dengan mengkorelasikan nilai residual hasil regresi dengan masing-masing variabel independen. Untuk kriteria pengujian
heteroskedastisitas yaitu apabila nilai signifikansi antara variabel independen dengan residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas, tetapi jika signifikansi kurang dari 0,05 maka terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dengan Spearman
‘rho pada penelitian ini ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
Tabel V.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Spearmans ‘rho
Sumber: Data primer yang diolah , 2013
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi variabel gaya hidup brand minded sebesar 0,688 dan variabel peran kelompok acuan
sebesar 0,735. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas.