Perbedaan Penerimaan Diri Antara Lansia yang Tinggal di Panti

Skema Perbedaan Penerimaan Diri Antara Lansia yang Tinggal di Panti Wreda Berdasarkan Keputusan Sendiri dan yang Bukan Berdasarkan Keputusan Sendiri Lansia Skema Penelitian Lansia yang tinggal di panti wreda Berdasarkan keputusan sendiri - Memungkinkan untuk lebih siap menghadapi situasi-situasi yang terjadi di dalam panti wreda Hurlock, 1990 - Lebih mampu mengelola emosi- emosi negatif - Lebih memahami diri sendiri Hurlock, 1990 - Adanya motivasi dalam diri untuk tinggal di panti wreda Hurlock, 1990 Bukan berdasarkan keputusan sendiri - Kemungkinan kurang siap menghadapi situasi-siatuasi di dalam panti wreda - Kurang mampu mengelola emosi-emosi negatif - Merasa dibuang, disingkirkan - Tidak ada motivasi dalam diri untuk tinggal di panti wreda Penerimaan diri negatif Penerimaan diri positif 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda Sugiyono, 2011. Penelitian ini bertujuan membandingkan variabel penerimaan diri pada dua sampel yang berbeda yaitu lansia yang tinggal di panti wreda berdasarkan keputusannya sendiri dengan yang bukan berdasarkan keputusannya sendiri.

B. Variabel Penelitian

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel Tergantung : Penerimaan Diri 2. Variabel Bebas : Keputusan untuk Tinggal di Panti Wreda

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Penerimaan Diri Penerimaan diri merupakan suatu keadaan dimana seorang individu memiliki sikap positif dan keyakinan akan segala hal yang terdapat pada dirinya, baik kelebihan maupun kekurangannya, sehingga individu tersebut mampu dan mau untuk menerima kelebihan dan kekurangan dalam dirinya, serta mampu mengelola segala macam emosi yang muncul dalam dirinya secara tepat. Dalam penelitian ini, penerimaan diri diukur dengan menggunakan skala penerimaan diri yang dibuat oleh peneliti. Semakin tinggi skor skala yang diperoleh oleh subjek, maka subjek memiliki penerimaan diri yang positif. Indikator skala penerimaan diri dalam penelitian ini berdasarkan ciri- ciri penerimaan diri yang positif yang dikemukakan oleh Sheere dalam Cronbach, 1963 dan Allport dalam Hjelle Zeigler, 1992. Indikator tersebut ialah: a. Mampu menerima kelebihan dan kekurangan dirinya. b. Mampu memahami emosinya dengan baik dan mengekspresikan emosinya secara tepat. c. Mampu menghadapi masalah-masalah kehidupan. d. Mampu menerima pujian maupun kritikan secara obyektif dari orang lain. e. Mampu bertanggungjawab atas segala keputusan yang dibuat maupun yang dilakukan. 2. Keputusan untuk Tinggal di Panti wreda Pada penelitian ini, yang dimaksud dengan keputusan untuk tinggal di panti wreda adalah lansia yang tinggal di panti wreda berdasarkan keputusannya sendiri dan lansia yang tinggal di panti wreda bukan berdasarkan keputusannya sendiri.

D. Subjek Penelitian

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik purposive sampling, yaitu teknik pemilihan subjek berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang mempunyai keterikatan yang erat dengan ciri- ciri atau sifat dari populasinya Hadi, 2004. Berdasarkan ciri-ciri yang telah ditentukan, kriteria subjek dalam penelitian ini yaitu: 1. Lansia yang tinggal di panti wreda berdasarkan keputusannya sendiri dan yang bukan berdasarkan keputusannya sendiri. 2. Berusia diatas 60 tahun dan masih dapat berkomunikasi dengan baik. Pada penelitian ini diperoleh 45 subjek yang memiliki kriteria tersebut.

E. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan skala. Skala penelitian ini dibuat dari indikator yang diperoleh berdasarkan ciri-ciri penerimaan diri yang dikemukakan oleh Sheere dalam Cronbach, 1963 dan Allport dalam Hjelle Zeigler, 1992. Terdapat dua pilihan jawaban untuk masing-masing pernyataan dalam skala, yaitu “Setuju” dan “Tidak Setuju”. Skala dengan dua pilihan jawaban ini dikenal dengan Skala Guttman Sugiyono, 2011. Nilai pada masing-masing respon pilihan jawaban berada dalam rentang 1-2. Jika dalam pernyataan favorable , subjek menjawab „Setuju”