Tujuan umum Tujuan khusus

Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan oleh peneliti, penelitian mengenai “Optimasi Gelling Agent Carbopol dan Humektan Gliserin Dalam Sediaan Gel Anti-inflamasi Ekstrak Daun Cocor Bebek Kalanchoe pinnata Lam. dengan Aplikasi Desain Faktorial ” belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

a. Teoritis. Menambah ilmu pengetahuan mengenai sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek Kalanchoe pinnata Lam. dan pengembangan obat yang berasal dari bahan alam. b. Praktis. Menghasilkan komposisi optimum gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek Kalanchoe pinnata Lam. yang memenuhi parameter sifat fisik dan stabil serta memiliki efek anti-inflamasi.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan membuat sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek yang memenuhi parameter sifat fisik dan stabilitas yang baik.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui faktor yang dominan antara Carbopol, gliserin, maupun interaksi kedua faktor yang menentukan sifat fisik viskositas dan daya sebar gel ekstrak daun cocor bebek. b. Mengetahui area komposisi optimum gelling agent Carbopol dan humektan gliserin sehingga diperoleh gel anti-inflamasi dengan kandungan ekstrak daun cocor bebek yang memenuhi parameter sifat fisik viskositas dan daya sebar dan stabilitas fisik pergeseran viskositas. c. Mengetahui efek anti-inflamasi gel ekstrak daun cocor bebek Kalanchoe pinnata Lam.. 7

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Inflamasi

Inflamasi adalah respon terhadap cedera ringan dan infeksi. Ketika proses inflamasi berlangsung, terjadi reaksi vaskular dimana cairan, elemen-elemen darah, sel darah putih leukosit, dan mediator kimia berkumpul pada tempat cedera jaringan atau infeksi. Proses inflamasi merupakan suatu mekanisme perlindungan dimana tubuh berusaha untuk menetralisir dan membasmi agen-agen yang berbahaya pada tempat cedera dan untuk mempersiapkan keadaan untuk perbaikan jaringan. Lima ciri khas dari inflamasi dikenal sebagai tanda-tanda utama inflamasi adalah kemerahan, panas, pembengkakan edema, nyeri, dan hilangnya fungsi. Dua tahap inflamasi adalah tahap vaskular yang terjadi 10-15 menit setelah terjadinya cedera dan tahap lambat. Tahap vaskular berkaitan dengan vasodilatasi dan bertambahnya permeabilitas kapiler dimana substansi dan cairan meninggalkan plasma dan pergi menuju tempat cedera. Tahap lambat terjadi ketika leukosit menginfiltrasi jaringan inflamasi. Berbagai mediator kimia dilepaskan selama proses inflamasi Kee dan Hayes, 1996. Inflamasi atau peradangan dibagi menjadi dua yaitu peradangan akut dan peradangan kronis. Peradangan akut merupakan respon awal tubuh untuk rangsangan berbahaya, berlangsung dalam beberapa hari. Proses peradangan akut yang simultan akan menghasilkan peradangan kronis, yang bisa berlangsung berbulan-bulan.

Dokumen yang terkait

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

7 60 112

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi gelling agent CMC-Na dan humetan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) : aplikasi desain faktorial.

4 21 113

Optimasi humektan propilenglikol dan Gelling Agent CMC-Na dalam sediaan cooling gel ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

0 2 88

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

5 16 99

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 1 97

Optimasi humektan propilenglikol dan Gelling Agent CMC-Na dalam sediaan cooling gel ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 86