Pembuatan Gel Anti-inflamasi Ekstrak Daun Cocor Bebek

E. Pembuatan Gel Anti-inflamasi Ekstrak Daun Cocor Bebek

Zat aktif yang digunakan dalam formula gel anti-inflamasi ini adalah ekstrak daun cocor bebek Kalanchoe pinnata L.. Ekstrak daun cocor bebek diformulasikan ke dalam bentuk sediaan gel. Pemilihan bentuk sediaan gel karena daya sebar yang baik pada kulit, efek dingin yang ditimbulkan akibat lambatnya penguapan air pada kulit, tidak menghambat fungsi fisiologis kulit khususnya proses pengeluaran zat tertentu seperti garam melalui kelenjar keringat. Gel tidak melapisi permukaan kulit secara kedap, tidak menyumbat pori-pori kulit, mudah dicuci dengan air dan memungkinkan pemakaian pada bagian tubuh yang berambut Pramita, 2013. Komponen penyusun gel selain zat aktif adalah eksipien. Eksipien yang memiliki pengaruh terhadap sediaan gel yang akan dihasilkan antara lain gelling agent dan humektan. Penelitian ini menggunakan Carbopol sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan. Carbopol secara umum digunakan pada sediaan cair atau semipadat sebagai suspending agent atau agen peningkat viskositas. Kelebihan Carbopol adalah mudah terdispersi dalam air karena termasuk dalam golongan carbomer hidrofilik. Penggunaan Carbopol sebagai gelling agent juga memberikan penampilan yang jernih. Selain itu, sediaan topikal dengan gelling agent Carbopol tidak menunjukkan reaksi hipersensitif pada manusia Rowe dkk., 2006 Carbopol yang didispersikan dalam aquadest membentuk dispersi koloidal yang bersifat asam dengan viskositas rendah sedangkan sediaan topikal ini ditujukan untuk kulit yang memiliki pH netral. Dispersi Carbopol yang masih bersifat asam perlu dinetralkan agar tidak menyebabkan iritasi ketika kontak dengan kulit. Salah satu agen yang digunakan untuk menetralkan polimer Carbopol yaitu suatu amina organik polar trietanolamin Rowe dkk., 2006. Ketika Carbopol dinetralisasikan dengan penambahan basa maka akan meningkatkan viskositasnya. Netralisasi akan meningkatkan rantai Carbopol menjadi lebih panjang melalui tolakan muatan untuk memproduksi jaringan gel yang saling berkaitan. pH berperan penting dalam pembentukan gel, viskositas dan kekuatan gel Swarbrick dan Boylan, 1992. Selain sebagai agen penetral, trietanolamin juga berperan dalam menjaga stabilitas sediaan gel dengan basis Carbopol. Ketika temperatur meningkat atau adanya paparan sinar UV yang dapat menyebabkan oksidasi maka trietanolamin dapat mencegah terjadinya penurunan viskositas sediaan selama penyimpanan Rowe dkk., 2006. Sediaan gel dengan basis Carbopol tanpa preservatif rentan terhadap terjadinya pertumbuhan mikroorganisme. Preservatif diperlukan dalam sediaan gel karena tingginya kandungan air yang dapat menjadi media pertumbuhan mikroba. Oleh karena itu, biasanya dilakukan penambahan antimikroba seperti metil paraben 0,18 bv. Metil paraben bekerja pada rentang pH yang cukup lebar dan memiliki aktivitas antimikroba dengan spektrum yang luas. Metil paraben efektif dalam mencegah pertumbuhan kapang dan khamir. Metil paraben menunjukkan aktivitas antimikroba pada pH 4-8 Rowe dkk., 2006. Pemilihan metil paraben sebagai preservatif dengan mempertimbangkan bahwa sediaan berbentuk hidrogel yang mengandung air sebagai salah satu komponen gel. Metil paraben akan efektif berperan sebagai preservatif jika dalam bentuk terlarut sehingga metil paraben yang bersifat larut air dapat terlarut dengan baik karena komposisi utama gel hidrogel adalah air. Humektan berfungsi untuk menjaga kestabilan sediaan dengan mengabsorbsi lembab dari lingkungan dan mengurangi penguapan air dari sediaan. Selain menjaga kestabilan sediaan, humektan juga dapat mempertahankan kelembaban kulit sehingga kulit tidak kering. Sediaan gel ini menggunakan gliserin sebagai humektan. Gliserin merupakan humektan yang umum digunakan dalam sediaan farmasi maupun produk kosmetik. Formulasi gel anti-inflamasi ini dimulai dengan mengembangkan Carbopol dalam aquadest selama 24 jam. Metil paraben dilarutkan menggunakan etanol 70 kemudian ditambahkan kedalam dispersi Carbopol. Gliserin, ekstrak daun cocor bebek dan sisa aquadest ditambahkan kedalam campuran Carbopol. Penelitian ini menggunakan ekstrak cocor bebek sebanyak 5 gram Hasyim, 2012. Selanjutnya dilakukan proses pencampuran selama 5 menit dengan skala putar 1. Waktu pengadukan dan kecepatan putar yang terlalu besar akan menimbulkan gelembung udara yang terperangkap dalam sediaan Rowe dkk., 2006. Selain itu, struktur gel akan rusak karena adanya peningkatan shearing stress dan menyebabkan viskositas menurun serta sifat alirnya meningkat Zats dan Kushla, 1996. Pada menit pertama setelah proses pencampuran dimulai, dilakukan penambahan trietanolamin untuk mengatur pH sediaan gel. Penambahan trietanolamin dilakukan hingga pH sediaan gel netral.

F. Pengujian Sifat Fisik Gel Anti-inflamasi Ekstrak Daun Cocor Bebek

Dokumen yang terkait

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

7 60 112

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi gelling agent CMC-Na dan humetan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) : aplikasi desain faktorial.

4 21 113

Optimasi humektan propilenglikol dan Gelling Agent CMC-Na dalam sediaan cooling gel ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

0 2 88

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

5 16 99

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 1 97

Optimasi humektan propilenglikol dan Gelling Agent CMC-Na dalam sediaan cooling gel ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 86