Validasi Persamaan Respon dalam Area Komposisi Optimum Gel Uji Anti-inflamasi Sediaan Gel Ekstrak Daun Cocor Bebek

Gambar 10. Grafik countour plot superimposed Gambar 10 merupakan hasil penumpangtindihan respon viskositas dan daya sebar sehingga dapat ditentukan area komposisi optimum Carbopol dan gliserin yang memenuhi parameter sifat fisik gel.

J. Validasi Persamaan Respon dalam Area Komposisi Optimum Gel

Persamaan respon dalam area komposisi optimum gel dibuktikan validitasnya. Sifat fisik yang dikehendaki dari sediaan gel anti-inflamasi adalah viskositas 50-300 d.Pa.s dan daya sebar 5-7 cm. Pembuktian validitas terhadap persamaan respon dalam area komposisi optimum dilakukan dengan cara menentukan salah satu titik komposisi faktor Carbopol dan gliserin yang memenuhi area optimum. Komposisi Carbopol dan gliserin untuk pengujian validasi ini ditetapkan 1,08 g Carbopol dan 57 g gliserin. Formula tersebut dilakukan pengujian terhadap respon viskositas dan daya sebar 48 jam setelah pembuatan. Berdasarkan tabel XV hasil pengujian terhadap viskositas dan daya sebar dibandingkan dengan perhitungan teoritis yang diperoleh dari persamaan viskositas dan daya sebar. Rentang teoritis respon diperoleh dari Y ± 1,96 × residual standard error. Residual standard error diperoleh dari data perhitungan efek. Komposisi Carbopol dan gliserin yang ditetapkan untuk validasi area komposisi optimum ditunjukkan pada gambar 11. Gambar 11. Grafik countour plot superimposed penentuan formula validasi Tabel XV. Validasi area komposisi optimum Hasil Viskositas d.Pa.s Daya sebar cm Teoritis 137,028 - 167,498 6,189 - 6,442 Validasi 153,333 ± 4,714 6,317 ± 0,042 Hasil pengujian validitas yang ditunjukkan pada tabel XV menunjukkan bahwa formula dengan komposisi Carbopol dan gliserin yang ditetapkan pada area optimum memenuhi rentang respon viskositas dan daya sebar teoritis. Oleh karena itu, persamaan respon dalam area komposisi optimum yang telah ditentukan valid.

K. Uji Anti-inflamasi Sediaan Gel Ekstrak Daun Cocor Bebek

Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan aktivitas anti-inflamasi gel ekstrak daun cocor bebek. Potensi aktivitas anti-inflamasi dapat diketahui melalui persen inhibisi inflamasi. Penelitian ini menggunakan karagenan untuk menginduksi inflamasi. Karagenan memiliki keuntungan antara lain tidak menimbulkan kerusakan jaringan, tidak menimbulkan bekas, dan memberikan respon yang lebih peka terhadap obat anti-inflamasi. Karagenan sebagai inflamatogen menginduksi terjadinya cedera sel melalui pelepasan mediator yang mengawali proses inflamasi. Pelepasan mediator inflamasi menyebabkan terjadinya edema maksimal dan bertahan selama beberapa jam. Edema yang disebabkan induksi karagenan bertahan selama 6 jam dan berangsur-angsur berkurang dalam waktu 24 jam Taufiq, Wahyuningtyas dan Wahyuni, 2008. Kontrol positif menggunakan produk gel yang telah beredar dipasaran yaitu Voltadex ® . Voltadex ® memiliki efek sebagai anti-inflamasi. Zat aktif yang terkandung dalam produk Voltadex ® adalah natrium diklofenak. Natrium diklofenak merupakan derivat fenil asetat yang mempunyai efek farmakologi menghambat prostaglandin. Kontrol positif digunakan untuk membandingkan aktivitas antiflamasi Voltadex ® dengan formula gel ekstrak daun cocor bebek. Formula yang digunakan untuk uji anti-inflamasi adalah formula optimum dengan komposisi Carbopol 1,08 g dan gliserin 57 g. Uji anti-inflamasi dilakukan dengan metode jangka sorong digital. Metode jangka sorong digital memiliki kelebihan karena relatif sederhana, meminimalkan kesalahan pembacaan hasil jika dibandingkan jangka sorong biasa serta tidak perlu melakukan pemotongan kaki hewan uji seperti pada metode potong kaki. Hewan uji dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif dan perlakuan. Setiap kelompok masing-masing dilakukan tiga kali replikasi. Kontrol negatif hanya diinjeksikan suspensi karagenan 1. Kontrol positif dioleskan 1 g Voltadex ® kemudian setelah satu jam diinjeksikan suspensi karagenan 1. Sedangkan kelompok perlakuan dioleskan 1 g gel ektrak daun cocor bebek kemudian setelah satu jam diinjeksikan karagenan 1. Pengukuran terhadap telapak kaki tikus selama 3 jam yang dilakukan pada menit ke 0, 30, 60, 120, 180. Grafik pengukuran selisih tebal kaki tikus tersaji dalam gambar 12. Gambar 12. Grafik edema kaki tikus setiap waktu pengukuran Selanjutnya dihitung luas area dibawah kurva atau AUC dari masing-masing perlakuan kemudian dihitung persen inhibisi inflamasi. Tabel XVI. Persen inhibisi inflamasi Replikasi Perlakuan Kontrol positif Formula 1 63,942 34,888 2 59,409 32,828 3 74,450 37,979 ̅ 65,934 ± 7,716 35,232 ± 2,593 Hasil uji anti-inflamasi berdasarkan tabel XVI, diketahui bahwa kontrol positif Voltadex® memberikan prosen penghambatan sebesar 65,934 sedangkan formula gel anti-inflamasi juga menunjukkan efek inhibisi sebesar 35,232. Sehingga dapat disimpulkan bahwa formula gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek mampu menghambat inflamasi namun efeknya tidak sebesar kontrol positif 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 30 60 120 180 R ata -r ata e d e m a kak i tiku s m m Menit ke- kontrol negatif kontrol positif formula Voltadex ® . Hasil analisis statistik menggunakan T-test menunjukkan nilai p sebesar 0,01327 sehingga dapat disimpulkan bahwa formula gel ekstrak daun cocor bebek berbeda signifikan jika dibandingkan dengan kontrol positif karena nilai p 0,05. Hal ini dikarenakan Voltadex ® mengandung zat aktif yang merupakan senyawa tunggal hasil sintesis sehingga terbukti mampu memberikan efek antiinflamasi. Menurut penelitian Matthew 2013, ekstrak daun cocor bebek terbukti mampu memberikan efek antiinflamasi yang ditunjukkan dengan penurunan volume edema namun potensinya lebih kecil jika dibandingkan dengan kontrol positif.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Faktor Carbopol memberikan efek dominan yang menentukan sifat fisik viskositas dan daya sebar gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek Kalanchoe pinnata L.. 2. Area komposisi optimum Carbopol dan gliserin dapat ditemukan sehingga diperoleh gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek Kalanchoe pinnata L. yang memenuhi parameter sifat fisik viskositas dan daya sebar dan stabilitas fisik pergeseran viskositas. 3. Gel ekstrak daun cocor bebek Kalanchoe pinnata L. memiliki aktivitas anti- inflamasi dengan penghambatan sebesar 35,232.

B. Saran

1. Perlu dilakukan optimasi lama pencampuran, kecepatan pengadukan dan suhu

penyimpanan supaya meminimalkan variabel pengacau yang dapat mempengaruhi sediaan gel yang dihasilkan. 2. Perlu dilakukan uji pelepasan zat aktif secara in vitro supaya diketahui kadar senyawa aktif yang mampu terdifusi contohnya menggunakan franz diffusion cell.

Dokumen yang terkait

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

7 60 112

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi gelling agent CMC-Na dan humetan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) : aplikasi desain faktorial.

4 21 113

Optimasi humektan propilenglikol dan Gelling Agent CMC-Na dalam sediaan cooling gel ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

0 2 88

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

5 16 99

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 1 97

Optimasi humektan propilenglikol dan Gelling Agent CMC-Na dalam sediaan cooling gel ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 86