pendapatan rumah tangga gaji upah, surplus usaha, penyusutan, dan pajak tak langsung neto. Jumlah keseluruhan nilai tambah ini akan menghasilkan produk
domestic bruto yang dihasilkan oleh wilayah tersebut. 4.
Kuadran IV Primary Input-Final Demand Quadrant Kuadran IV menunjukkan input primer permintaan akhir dari transaksi
langsung antara kuadran input primer dengan permintaan akhir tanpa melalui sistem produksi atau kuadran antara.
2.1.6 Asumsi-Asumsi Keterbatasan Input-Output
Dalam analisis menggunakan model Input-Output, karena bersifat statis dan terbuka maka terdapat beberapa asumsi dasar yang harus dipenuhi
Priyarsono, D. S, et.al, 2007, yaitu: 1.
Keseragaman Homogenity Asumsi bahwa setiap sektor ekonomi hanya memproduksi satu jenis
barang dan jasa dengan susunan input tunggal dan tidak ada substitusi otomatis terhadap input dari output sektor yang berbeda.
2. Penjumlahan Aditivity
Asumsi bahwa total efek dari kegiatan produksi di berbagai sektor merupakan penjumlahan dari efek pada masing-masing kegiatan produksi tersebut
secara terpisah. 3.
Kesebandingan Proportionality Asumsi bahwa hubungan antara input dan output pada setiap sektor
produksi merupakan fungsi linier, artinya kenaikan atau penurunan penggunaan input oleh suatu sektor akan sebanding dengan kenaikan atau penurunan output
yang dihasilkan oleh sektor tersebut. Model Input-Output memiliki beberapa keterbatasan dalam penggunaanya.
Keterbatasan-keterbatasan tersebut diantaranya adalah : 1.
Memerlukan biaya yang besar dalam penyusunannya. 2.
Semakin banyak agregasi yang dilakukan terhadap sektor-sektor yang ada maka semakin banyak informasi ekonomi yang terperinci tidak terungkap.
3. Koefisien teknis diasumsikan tetap selama periode analisis sehingga
teknologi yang digunakan oleh sektor-sektor ekonomi dalam kegiatan
produksinya dianggap konstan. Akibatnya perubahan kuantitas dan harga input akan selalu sebanding dengan perubahan kuantitas dan harga output.
4. Data hanya tersedia untuk tahun tertentu berdasarkan Tabel Input-Output
yang dipublikasikan. 5.
Analisisnya bersifat statis. Sulit melakukan prediksi Tabel Input-Output pada masa yang akan datang.
2.1.7 Kerangka Analisis
Menurut Jensen
et.al 1979 aspek-aspek analisis Input-Output yang
berfungsi dan berkedudukan penting dalam analisis perekonomian yaitu: 1.
Analisis Keterkaitan Konsep keterkaitan merupakan suatu konsep yang biasa digunakan sebagai
dasar perumusan strategi pembangunan ekonomi melalui adanya peninjauan terhadap keterkaitan antar sektor dalam perekonomian. Terdapat dua jenis konsep
keterkaitan dalam yaitu keterkaitan ke belakang backward linkage yang menunjukan hubungan keterkaitan antar sektor dalam pembelian terhadap total
pembelian input yang digunakan dalam proses produksi dan keterkaitan ke depan forward linkage yang menunjukan hubungan antar sektor dalam penjualan
terhadap total penjualan output yang dihasilkan. Dengan menggunakan konsep keterkaitan ini maka dapat diketahui
besarnya pertumbuhan suatu sektor yang dapat menstimulasi pertumbuhan sektor lainnya melalui proses induksi. Koefisien langsung dalam model I-O dapat
menunjukan adanya keterkaitan langsung antar sektor perekonomian dalam pembelian dan penjualan input antara. Sedangkan matriks kebalkan Leontief atau
yang disebut juga koefisien keterkaitan dapat menunjukan adanya keterkaitan langsung dan tidak langsung. Matriks ini mengandung informasi yang penting
tentang struktur perekonomian suatu wilayah. 2.
Analisis Dampak Penyebaran Analisis
ini merupakan
analisis lanjutan yang menggunakan matriks kebalikan. Analisis ini membandingkan nilai keterkaitan langsung dan tidak
langsung yang telah dikalikan dengan jumlah sektor yang ada dengan total nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung di semua sektor. Hal tersebut perlu
dilakukan karena indeks keterkaitan langsung dan tidak langsung baik ke depan ataupun ke belakang yang telah diuraikan belum memadai untuk digunakan
sebagai landasan pemilihan sektor kunci. Analisis dampak penyebaran terbagi menjadi dua bagian yaitu kepekaan penyebaran dan koefisien penyebaran.
3. Analisis Multiplier
Dalam Model Input-Output terdapat tiga jenis analisis multiplier yang menggunakan koefisien teknis sebagai dasar perhitungannya, yaitu :
1. Multiplier output
Multiplier output dihitung dalam per unit perubahan output sebagai efek
awal, yaitu kenaikan atau penurunan output sebesar satu unit satuan moneter.
2. Multiplier pendapatan
Penggandaan ini mengukur peningkatan pendapatan akibat adanya perubahan output dalam perekonomian.
3. Multiplier tenaga kerja
Penggandaan ini menunjukan adanya perubahan pada tenaga kerja yang disebabkan oleh perubahan awal dari sisi output.
Multiplier Tipe I dan II dapat mengukur efek dari output, pendapatan, dan
tenaga kerja masing-masing sektor perekonomian yang disebabkan karena adanya perubahan dalam jumlah output, pendapatan, dan tenaga kerja
yang ada di suatu wilayah.
2.1.8 Penelitian Terdahulu